28🌸

2.4K 150 84
                                    

"Kak,kak minseok bangun kak, kakak perut hanna sakit kakk" gue membangunkan kak minseok karena entah mengapa perut gue terasa sakit.

Mendengar gue merintih kesakitan,kak minseok terlonjak bangun."sayang,kamu kenapa?" tanya kak minseok panik

"Perut hanna sakit kak..ashhh" jawab gue sembari memegang perut gue yang sakit.

"Kita ke dokter ya sayang,yuk kita ke dokter" kata kak minseok sembari menggendong gue ala brydal style.

Setelah sampai di mobil,kak minseok segera mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit.

"Kakak sakit kaaaakk..ini ketuban hanna juga udah pecah kak" teriak gue dengan air mata yang mengalir.

"Iya sayang,sabar ya sayang..sebentar lagi nyampai kok oke..sabar sayang sabar" kak minseok menenangkan gue sembari mengecup tangan gue.

Karena ini masih jam 3 pagi,dan jalanan masih lengang,kita berdua sampai di rumah sakit sedikit lebih cepat.dan sesampainya di rumah sakit dokter langsung membawa gue ke UGD.

"Pak,sepertinya istri bapak akan melahirkan" kata dokter sesudah memeriksa gue

"Melahirkan dok?kandungan istri saya baru jalan 7 bulan, bagaimana bisa dokter?" tanya kak minseok

"Istri bapak,sepertinya akan melahirkan secara prematur.ini disebabkan karena kandungan istri bapak yang lemah dan istri bapak terlalu kecapean" jawab dokter.

"Lakukan yang terbaik untuk istri saya dok" kata kak minseok.

Apa?prematur??jadi gue akan melahirkan secara prematur dan semua ini gara gara gue yang terlalu kecapean?

Setelah berkonsultasi dengan dokter,kak minseok menghampiri gue yang terbaring di ranjang rumah sakit.dia menggenggam tangan gue dan menciuminya.

"Kak.." lirih gue

"Maafin Kakak ya sayang,tapi ini yang terbaik untuk kamu dan anak kita..kamu akan menjalani proses persalinan sekarang sayang" kata kak minseok sembari menangis dan menunduk lalu menempelkan tangan gue di kening dia.

"Ini bukan salah kakak kok,hanna gapapa kak.mungkin Allah mau kita cepet ketemu dedeknya,iya kan?jadi kakak jangan menyalahkan diri kakak sendiri ya" gue menenangkan kak minseok dengan mencoba tersenyum dan mengusap surai rambutnya.

"Kakak janji,kakak akan selalu disamping kamu,apapun yang terjadi sayang" kata kak minseok dan gue tersenyum.

Gue mengusap lembut pipi dia."kak,hanna boleh minta sesuatu gak sama kakak?" tanya gue

"Apa sayang?kamu mau minta apa?hmm bilang sama kakak" jawab kak minseok

"Hanna mau,apapun yang terjadi nanti.kalau kakak harus milih,kakak harus janji kalau kakak bakalan milih anak kita daripada hanna ya.hanna gapapa kak.hanna mohon sama kakak ya kak,pokoknya kakak harus mau,kakak harus lebih mementingkan anak kita daripada hanna ya kak" pinta gue dengan air mata yang mulai turun

Kak minseok menggeleng dan mengecup kening gue."enggak sayang,kamu bakalan terus ada disini,disamping kakak..gak ada yang perlu kakak pilih,kamu bakal terus disamping kakak,untuk jadi ibu dari anak kita nanti ya" jawab kak minseok.

Ceklek (pintu terbuka)

Dan ternyata itu bang suho sama mama yang dateng,mama dan bang suho tau kalau gue dibawa ke rumah sakit soalnya tadi pas perjalanan kesini,kak minseok menelpon keluarga kita berdua.

"Hanna,kamu kuat ya sayang" kata mama dan gue tersenyum

"Mah,bang,hanna minta maaf ya kalau ada salah.kalau seandainya hanna nanti gak bangun lagi,hanna nitip kak minseok sama anak hanna ya ma,bang" kata gue lirih

[USTADZ UMIN]~ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang