LIMA - Berubah?

47 5 0
                                    

Malam ini langit tak berawan, sehingga terlihat bulan dan bintang dengan jelas. Alleya menyempatkan diri untuk menikmati indahnya malam walaupun sekadar melihatnya dari jendela kamar.

"Jatuh cinta."

"Bagaimana rasanya?"

"Sebegitu menyenangkan kah?"

"Atau sebaliknya?"

Alleya bahkan belum pernah merasakan apa itu jatuh cinta. Yang Alleya tahu bahwa ia cinta pada keluarga dan sahabatnya.

Sudah larut malam, udara di luar juga semakin dingin. Alleya memutuskan untuk mengakhiri aktifitas menikmati langit yang tak jarang ia lakukan. Alleya menutup jendela kamarnya. Dan beranjak naik ke tempat tidurnya.

Alleya mencoba untuk tidur. Ia menarik selimut menutupi tubuhnya hingga leher. Alleya menutup matanya, namun usaha yang ia lalukan tak bisa membuatnya tidur. Ia terus memejamkan matanya, berharap ia bisa cepat terbawa ke alam mimpi. Alleya mengeratkan cengkramannya pada selimut. Alleya merasa cemas sendiri. Ia juga tak tahu mengapa seperti itu.

Alleya membuka matanya. Tak biasanya ia susah tidur begini. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran Alleya. Alleya pun tak tahu apa yang ia pikirkan. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ada apa dengan dirinya saat ini?

🌚🌚🌚

Alleya sedang berada di ruang OSIS sekarang. Pagi tadi saat Alleya baru datang ke sekolah, ia dipanggil oleh salah satu anggota OSIS. Padahal kondisi Alleya sedang tidak sehat sekarang.

Alleya kurang tidur malam tadi, membuat matanya menghitam membentuk kantung mata. Tubuhnya begitu lemas sekarang, tetapi masih saja ia paksakan untuk mengikuti rapat.

Alleya masih mendendengarkan penjelasan dari ketua OSIS SMA Nusa Bangsa, Adhi.

Sesekali matanya terpejam menahan sakit di kepalanya, namun ia tahan setidaknya sampai rapat selesai.

🌚🌚🌚

Rapat selesai, Alleya bangkit dari duduknya dan keluar dari ruang OSIS. Kepalanya masih terasa pusing, bahkan semakin pusing.
Dilihatnya jam yang melingkar di tangan Alleya. Pukul 08:00, jam pelajaran sudah dimulai.

Alleya memutuskan untuk masuk ke kelas mengikuti pelajaran dibandingkan untuk sekedar beristirahat di UKS.

Alleya melangkahkan kakinya perlahan. Menahan tubuhnya agar tidak tumbang, namun sepertinya usaha yang ia lakukan sia-sia. Alleya terjatuh saat itu, dan pandangannya menggelap seketika.

🌚🌚🌚

Alleya mengerjapkan matanya, pandangannya yang mengabur semakin jelas. Ia mencoba mengenal tempat ini, dan ternyata Alleya di UKS sekolah. Siapa yang membawanya ke sini?

"Kak Alleya udah bangun?" Tanya seseorang yang membuat Alleya menoleh.

"Eh udah dek."

"Istirahat aja kak, kakak masih perlu istirahat." Ucap adik kelas Alleya, sepertinya ia mengenal siapa dia.

Alleya mencoba mengingat-ingat. Ia pernah bertemu dengannya. Wajahnya tak asing bagi Alleya.

Melihat Alleya yang terus memandanginya, gadis itu hanya tersenyum canggung.

Alleya sekarang ingat, dia adalah adik Azka, Zhafira. Jadi dia petugas PMR di sini?

AlleyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang