Satmaka udah stand by di dapur. Lagi bikin sarapan buat keempat orang lain yang masih pada molor di kamar masing-masing. Tiba-tiba dateng seorang Wirga yang langsung ambil piring dan ngedeketin Satmaka sambil nyodorin piringnya.
"Apa?" Tanya Satmaka bingung, ini aja nasinya belum dimasukkin ke frying pan??
"Sarapan." Jawabnya singkat.
"Bangunin yang lain dulu."
"Oke."
Wirga pun langsung jalan menuju kamarnya Jae, Brian dan Darian. Iya, mereka bertiga sekamar. Wirga mulai bangunin dari yang paling kalem aja dulu, Darian. Walaupun agak susah, karena harus naik tangga kasur, tapi kan nanti dia bisa nyuruh Darian buat bangunin dua makhluk buas yang lain??
"Ian, bangun." Wirga nepuk nepuk pipinya Darian. Dariannya cuma ngelenguh doang. Terus pindah posisi jadi munggungin Wirga.
"Ian ih bangun atuh, mau sarapan gaak?" Logat Sundanya keluar.
"Iya iya ini gue bangun elah." - Brian.
Lah yang bangun malah si Brian? Padahal yang dibangunin si Darian. Wirga pusing. Brian udah siap-siap keluar kamar, tapi ditahan sama Wirga.
"Bang."
"Kenapa?"
"Tolong bangunin yang lain yah? Suruh sarapan. Abdi teh kebelet pipis." Wirga langsung ngacir ke luar kamar menuju dapur. Yang tadi tuh hanyalah alibi, karena dia takut kena damprat kalo bangunin Jae. Brian mah iya iya aja, orang nyawanya belum ngumpul semua.
"Ian, bangun. Ayo sarapan." Brian nepuk nepuk lengan Darian.
"Dek, cepet. Keburu gak dapet jatah." Tepukan Brian mulai kenceng.
"Apaan si, bang?" Darian duduk di atas kasurnya sambil ngucek ngucek mata.
"Sa.ra.pan." Brian jawab abis itu langsung keluar kamar.
Darian turun dari kasurnya, mau nyusulin yang lain ke dapur. Sampe di dapur, alat dan bahan buat tempur udah lengkap di meja makan. Tinggal disantap aja. Darian pun langsung ambil posisi duduk. Darian baru aja mau nyuap nasi gorengnya, tapi langsung diinterupsi sama Satmaka.
"Bang Jae kemana?"
"Masih di kamar, tidur." Brian ngejawab.
"Lah Wirga gimana? Kan tadi gue nyuruh lo bangunin yang lain?"
"Ih, gue takut bangunin bang Jae. Kemaren aja muka gue jadi sasaran tendangannya dia."
"Yaudah, Ian aja mas yang bangunin." Darian ngajuin diri.
"Cepet, yan. Gue laper." Ian pertama mentitah.
"Siap, bang yan." Ian kedua menyanggupi.
"Lah pantes pas tadi gue bangunin Ian malah bang Bri yang bangun." Wirga menggumam.
"Ngomong apa lo, Wir?" Satmaka nanya karena tadi dia cuma denger sekelebatan.
"Ha? Nggak kok, mas."
![](https://img.wattpad.com/cover/152367045-288-k409965.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selcouth | Day6
Short Story[ Non-Baku ] Remahan hidup anak enam hari di ibu kota.