"abis dari mana aja elu?" Nora memutar bola matanya malas ketika Rian--kakaknya sedang memperhatikan dirinya yang sedang menaikin undakan tangga satu persatu menuju kamarnya.
"abis beli buku." balas Nora acuh.
Rian menaikan sebalah alisnya, heran dengan penampilan Nora yang berantakan. Coba saja liat, jaket parka dan celana jeans yang basah kuyup, kaos yang sudah berkerut dan rambut kusut menambahkan kesan urakan Nora.
Itu adiknya apa gembel?
"elu habis ke toko buku apa abis mulung huh? Elu tuh cewek Nora, harusnya jaga penampilan dong.... Pantes cowok gak ada yang mau sama lu! " cerocos Rian.
Nora melirik kakaknya jengkel, "bawel elu ah kayak emak-emak kosidahan."
Nora lalu membuka pintu kamarnya kemudian mentupnya dengan brutal, Rian terlonjak kaget saat pintu kamar Nora tertutup dengan cara terbanting. Hadeuh punya adik kok binal banget.
Rian mengeleng-gelengkan kepalanya, pusing dengan kelakuan adiknya yang absurd bin nyeleneh.
-------
Nora merebahkan badannya di kasur, tak peduli kasurnya akan basah kerena dia belum mengganti pakaian yang basah kuyup. Dia terlalu lelah hanya untuk sekedar ganti baju.
Nafas Nora masih tersengal-tersengal efek lari dari kejaran cowok kampret tadi. Ada sensasi tersendiri bagi Nora saat mencuri buku novel cowok kampret itu.
Rasaya seru juga memacu adrenalinnya. Sudah lama dia tak merasa eurofia seperti ini. Dulu saat masih TK dia sering merasakan sensasi ini. Mencuri mangga tetangga, mengambil pensil temannya, menyembunyikan sepatu guru saat sedang beribadah adalah sebagian kecil dari ke-usilan Nora. Dia tertawa terbahak-bahak saat mengenang kembali masa kecilnya yang terbilang nakal.
Lalu Nora teringat dengan buku novel yang tadi dia curi dari sih cowok kampret. Di bukanya plastik berlambang logo toko buku tersebut kemudian dia ambilnya novel itu lalu di tatapnya sejenak Novel itu, matanya fokus memeperhatikan novel itu, tapi pikiran Nora berkelana pada satu sosok. Sih cowok kampret. Dia pikir kenapa cowok itu tertarik dengan buku roman picisan seperti ini?
Bukannya cowok malas ya baca Novel roman picisan kayak gini? Walau pun cowok suka baca novel, pasti gendrenya gak jauh-jauah dari thriler, fantasy, sastra,misteri dan hororkan?
Memikirkan itu malah membuat pala Nora jadi pusing. Ngapain dia harus mikirin selera orang? Toh itu juga bukan urusannya.
Merasa dirinya sudah sangat lengket, akhirnya Nora beranjak dari kasurnya, berjalan ke arah kamar mandi, untuk membersihkan dirinya dari air hujan.
-------
"ih..... Kesel sama abang...... Abang pasti bohongkan sama Lisa!" seorang gadis yang sedang duduk di kursi roda mengembungkan pipinya, bertanda bahwa dia marah. Lisa masih tetap dengan posenya, bersedekap dada, mukanya cemberut, melemparkan pandangannya ke samping, engan melihat kakaknya.
"ih serius, abang gak bohong sama kamu Lis. Abang tuh tadi di jambred sama orang." jelas Bintang kepada Lisa---adiknya, dia sudah berusaha menjelaskan sedetail-detailnya kepada adiknya, tapi Lisa masih tetap tak percaya, malah menuduhnya berbohong, karena ceritanya dianggap tak masuk akal. Memang sih secarah harafiah gak masuk akal, ya mana ada sih ada orang ngejambred buku? tapi pada kenyataannya memang begitu.
Tanpa sadar, otak Bintang mereka ulang kejadian tadi, mengingatkan dia akan sosok gadis boncel yang mencuri novelnya, itu membuat Bintang Kesal sampai ke ubun-ubun dan jengkel setengah mati. Awas saja kalau dia bertemu dengan gadis boncel itu lagi, dia gak akan segan-segan mendampratnya dengan sumpah serapah.
"IH.... ABANG! KOK BENGONG SIH!?" teriak Lisa kesal kerana kakaknya tidak bergeming saat dieinya sedang mengomel panjang lebar.
Bintang langsung tersentak saat Suara melengking Lisa menyedot kesadarannya. "iya apa lis?" tanya Bintang agak sedikit ling-lung karena baru tersadar.
Lisa menghembuskan nafasnya, mencoba bersabar dengan kelakuan kakaknya. "aku mau novel itu udah harus ada di tangan akau minggu depan! Titik! Kalau gak aku gak akan mau ngomong lagi sama abang Bintang!"
"iya, iya, abang usahain okey? Jadi jangan cembrut lagi dong." bujuk Bintang, Lisa hanya menganggukan kepalanya.
"iya," balas Lisa singkat
Dan sekarang Bintang harus memutar otaknya untuk mendapatkan novel itu, bagaimana pun caranya. Ini semua gara-gara si Boncel! Rasanya Bintang kini punya dendam kesumat pada si gadis boncel.
--------
Thanks untuk kalian yang udah mampir dilapak aku, jangan lupa vote and coment, and see you again😇😇😇
KAMU SEDANG MEMBACA
NORA
Teen Fictiondibalik seyum itu ada air mata dibalik tawa itu ada jeritan diantara kesempurnaan itu hanya ada sosok rapuh yang sedang mengambil peranan-nya terbelenggu, tenggelam, hayut pada kelam. terjun bebas kedalam kesakitan tak berujung, masa lalu menyeretny...