- (13) What Will Happen Tomorrow? -

112 14 0
                                    

"Tomorrow will be fun"

Hari ini Kenya bangun dengan semangat. Hari ini , dia akan menjalani MOS hari kedua. Yaitu , permainan antar kelompok. Dan , semuanya berlangsung seru. Kelompok mereka mendapatkan peringkat pertama.

Setelah mendapatkan hadiah kecil kecilan dan traktiran dari Keenan karena sudah mendapatkan peringkat pertama , semua anak yang dibimbing sekarang sedang duduk di hall membentuk sebuah kelompok kelompok kecil sesuai kelompok mereka.

Dan , suara orang di depan memecahkan keramaian di hall tersebut.

"ok , hari keduanya bagaimana?" kata Keenan dengan nada bersahabat.

"seruuuuu" suara bergemuruh mengisi ruangan hall tersebut.

"bagus lah. Jadi , seperti yang direncanakan , besok kita bakal camp di gunung. Biar tidak bingung bawa apa , kita bakalan briefing di sini"

Keenan menghela napas dan melanjutkan pembicaraannya.

"Yang pertama , kita mesti bawa baju. Itu udah pasti. Terserah kalian bawa baju berapa aja , yang penting jangan banyak banyak dan jangan juga sampai kurang"

"Yang kedua , kita bakalan nginep 3 hari 2 malam , jadi siap siapin makanan ringan juga dari rumah , kalo makanan berat disediakan nanti sama panitia"

"Yang ketiga , bawa alat alat mandi. Bawa sabun , shampoo , handuk , sikat gigi , dan kawan kawannya. Itu wajib juga"

"Yang keempat , kita menyediakan 4 bus buat berangkat , nanti daftar perserta bus ada di papan pengunguman"

"Yang kelima , kalian gaboleh bawa koper. Kalian cuman boleh bawa ransel sama tas tentengan"

"Yang keenam , pakaian dalam. Semuanya mesti bawa sesuai kecukupannya"

"ok , mungkin itu aja. Ada yang mau ditanyakan?" tanya Keenan yang dari tadi bicara tanpa henti.

hening.

"ok , kalian bubar , pulang , dan siap siap buat besok kumpul jam 5 AM di hall ini" lanjut Keenan.

Semua anak anak berdiri dan bubar sekaligus mengeluarkan suara bergemuruh.

Di saat yang lain berjalan ke arah pintu keluar , Kenya tidak.

Kenya mencari Keenan dan memberanikan dirinya untuk bertemu.

Dan , saat mata Kenya dapat menjangkau raga Keenan , Kenya menghampiri Keenan.

Kenya hanya diam menatapi Keenan yang sedang sibuk mengatur kegiatan besok bersama senior seniornya yang lain.

Dan , saat ujung mata Keenan menatap mata Kenya. Kenya telah tertangkap melirik Keenan sedari tadi.

Malu. 1 rasa yang kini hinggap di perasaan Kenya.

Tak lama lagi , Keenan menghampiri Kenya guna untuk melihat gadis itu yang dari tadi menundukkan kepalanya.

"kenapa" tanya Keenan datar.

"nggg...ga kenapa kenapa" jawab Kenya.

"mau balik?" tanya Keenan singkat.

"iya"

"terus ngapain di sini?"

skakmat

"cuma liat liat kampus" Akhirnya muncul juga ide di otak Kenya yang cerdas itu.

"oooh , entar pulang sama siapa?" tanya Keenan yang sebenarnya hanya basa basi.

"sendiri aja" jawab Kenya.

"ooh ya udah sana pulang sebelom malem. gue masih banyak urusan" kata Keenan.

Kenya sudah berpikir tidak tidak tadi. Ia kira Keenan akan berbaik hati mengantarnya pulang. Tapi tidak.

Kenya akhirnya hanya mengangguk pelan lalu berbalik keluar kampus.

Hatinya memanas.

Matanya berair.

Hidungnya memerah.

Mulutnya bergetar.

Dan tangisnya pecah bersama air hujan.

***

Keenan PoV

Gue sebenernya ga tega ninggalin Kenya pulang sendiri ujan ujanan begini. Tapi apa boleh buat. Gue ada rencana dan urusan buat calon calon mahasiswa dan mahasiswi besok. Gue dan pembimbing pembimbing lainnya , mesti stay di sini sampai semuanya selesai.

Mana lagi Ia ada rencana buat seseorang besok. Jadi Ia mesti mempersiapkannya matang matang. Untung saja Christopher bersedia membantunya. Sekarang , hanya Christopher yang tau tentang 'kejutan' itu.

"semuanya uda siap , bro" kata Christopher.

"ok...ga ada yang tau tentang ini semua kan kecuali kita?" tanya gue.

"cuman kita doang yang tau" kata Christopher meyakinkan.

"makasih , bro" kata gue.

Sekarang baru urusan gue selesai total. Akhirnya , gue pulang dan mengistirahatkan tubuh gue di sana untuk mempersiapkan acara besok.

Tomorrow will be fun.

***

Sedangkan di kamar sebelah lagi guling guling di tempat tidur. Tadi Ia mendengar kasak kusuk di seberang kamarnya. Ia yakin kalau itu Keenan , tapi Ia lagi badmood untuk bertemu Keenan. Entah kenapa hari ini Keenan aneh.

Untung saja Ia sudah menyusun pakaiannya untuk besok. Kalau belum , Ia yakin Ia pasti sekarang sangay malas untuk menyusun dan memasukkan ke koper pakaian pakaiannya itu.

Ia ingin tidur untuk melepas penat. Ia ingin menanti hari esok tiba. Ia bahkan tidak tau kenapa bisa jadi tidak sabaran seperti ini padahal Ia lagi badmood.

What will happen tomorrow?

Tanpa sadar , Ia sudah tidur terlelap dan bermain di alam mimpi.

HurtedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang