5

4.6K 121 1
                                    



"Selamat pagi Ana," sapa Oma Diana dengan senyum ramahnya yang mengembang.

"Selamat pagi Oma," jawab Ana dengan lembut sambil menata menu sarapan pagi di meja.

"Wow... kau yang menyiapkan semua ini? kau yang masak?"

"Iya Oma tapi tadi juga dibantu maria. Maaf bukan bermaksud apa-apa cuma Ana sudah terbiasa menyiapkan sarapan di rumah."

"Tidak apa-apa sayang lakukan sesuka hatimu. Ini juga rumahmu. Oma senang kamu terbiasa mengurusi masalah rumah tangga."

"Iya Oma. Terimakasih," jawab Ana sambil tersenyum.

"Mana yang lain? Mana Daniel? apa dia belum bangun?"

"Sepertinya belum Oma."

"Sebaiknya kamu bangunkan! jangan sampai mereka melewatkan sarapan."

"Iya, baik Oma."

Ana pun segera pergi ke kamar Daniel untuk membangunkan Daniel.

Ketika Ana membuka pintu kamar itu dia melihat Daniel sedang menyisir rambutnya dan telah memakai setelan jas rapi.

"Oma memanggilmu untuk sarapan."

"Ya," jawab Daniel singkat tanpa menoleh ke arah Ana.

Ana pun segera keluar dari kamar itu dan menuju ke kamar Kevin. Kemudian Ana terlihat mengetok pintu kamar Kevin.

"Kevin..." terlihat tidak ada jawaban dari Kevin sehingga Ana mengetok pintu kamar itu dengan lebih keras lagi.

"Kevin... Vin..."

Kevin membuka pintu kamarnya sambil menguap.

"Ada apa?"

"Ehm... Oma memintaku memanggilmu. Dia menunggu untuk sarapan."

Kevin terlihat menghela nafas.

"Ya. Aku akan segera kesana."

"Baiklah," kemudian Ana segera menuju ke ruang meja makan kembali.

Ana duduk di samping Oma Diana yang sedang duduk santai sambil membaca koran. Beberapa saat kemudian muncul Daniel di ruangan itu.

"Selamat pagi," sapa Daniel.

"Selamat pagi Dan," jawab Oma Diana sambil melipat korannya.

"Mau kemana kamu dengan pakaian seperti itu?" tanya Oma Diana dengan raut muka datar.

"Seperti yang pernah aku bilang Oma, aku harus bekerja karena ada meeting dengan klien."

"Sepertinya kau tidak mendengar kata-kata Oma."

"Bukan begitu Oma. Tapi meeting ini tidak bisa di tunda atau di cancel. Aku sendiri yang harus menemui klienku," jawab Daniel dengan pelan, sebisa mungkin untuk tidak memicu kemarahan Oma Diana.

Oma Diana kemudian menghela nafas. Sepertinya diusianya yang semakin tua dia harus lebih banyak bersabar untuk menghadapi tingkah cucunya.

"Oma sudah bilang kamu dan Ana harus mempunyai waktu berdua. Apa kamu tidak memikirkan istrimu? Meskipun kamu sibuk, kamu harus memikirkan Ana. Paling tidak kau mengajaknya berbulan madu yang dekat-dekat saja! Atau Oma akan menyuruh Jesika untuk mengurus perjalanan bulan madu kalian. Dan Oma tidak mau ada alasan lain dari kamu Daniel!!"

Daniel terlihat diam dan tidak berusaha membantah karena sudah jelas keinginan Oma Diana di akhir kata-katanya. Tidak seorangpun di dunia ini yang bisa mengubah pendiriannya.

Anastasia Lee ( One Heart  One Love  One Destiny )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang