part 1

414 9 0
                                    

Acara perpisahan sekolah itu terlihat sangat ramai, bercampur aduk antara tangis dan bahagia.

Aisyah humairani, gadis cantik namun bertubuh gemuk itu tersenyum seraya menatap Kaka- Kaka kelasnya yang sedang merayakan perpisahan.

"Senyum senyum mulu Syah, lagi liatin siapa sih" goda ananda sahabat Aisyah

"Paling juga si doi" lanjut eriska menggoda, dia juga adalah sahabat Aisyah.

Aisyah hanya tersenyum seraya menutup kedua pipinya.

"Rama Anandito, silahkan menempati tempat duduk" ucap pembawa acara di depan.

Rama Anandito, seorang laki laki tampan,  idola ditempat Aisyah sekolah dan selalu ramah pada siapapun, dialah seorang lelaki yang dicintai oleh Aisyah.

Namun kisah cinta yang Aisyah miliki tidaklah seindah kisah cinta di novel romance miliknya. Berbagai macam cara telah Aisyah lakukan untuk menarik perhatian Rama, namun Rama hanya menanggapi nya biasa saja.

"Syah melamun melulu sih, itu kak Rama mau tampil" bisik eriska

Mata bulat gadis itu menatap kearah panggung, dimana laki laki yang bernama Rama itu sedang bernyanyi dengan gitar di pangkuannya.

Senyuman indah terbit dibibir Aisyah dengan iringan suara nya yang juga ikut bernyanyi, namun tiba tiba lampu mati dan nyanyian Rama pun terhenti.

Tiba- tiba lampu sorot dinyalakan dengan Rama yang berdiri dan memegang bunga merah. Laki laki itu berjalan dengan diiringi lampu sorot, sampai berhenti di satu titik dimana ada seorang cewek cantik yang sedang duduk manis.

"Gisela aku menyukaimu" ucap rama lantang dengan memberikan bunga mawar merah itu.

"Rama, aku kira kita selama ini hanya sahabatan" ucap Gisela dengan wajah malu malu nya.

"Kita memang sahabat gisel, tetapi aku memiliki perasaan lebih untukmu" ucap rama lagi

"Aku juga menyayangimu ram" ucap Gisela lalu memeluk Rama erat.

Sambil berpelukan Rama melanjutkan lagunya yang tadi berhenti, senyuman dan kebahagian terpancar jelas dari wajah pasangan baru itu.

Namun jika dilihat dari sisi lain ada hati yang tersakiti, Aisyah dialah hati yang tersakiti itu. Dalam gelapnya ruangan itu aisyah menangis tanpa suara, lalu berlalu untuk keluar.

"Aisyah tunggu" teriak kedua sahabat nya. Namun dihiraukan nya begitu saja degan terus berlari.

Sesampainya diparkiran Aisyah hanya diam dengan air mata yang terus berjatuhan.

"Ayah jemput Ais, Ais udah pulang" ucapnya seraya menahan tangis

"Aisyaahhh" teriak kedua sahabatnya saat melihat Aisyah, kedua sahabat itu tanpa banyak bertanya langsung memeluk Aisyah, mereka tau apa yang sedang dirasakan oleh sahabatnya saat ini.

Mereka tau seberapa besar rasa cinta Aisyah untuk Rama, seberapa besar harap aisyah untuk memiliki rama. Namun dari awal mereka tau Rama tak mungkin bisa membalas perasaan aisyah, Rama hanya menganggap nya adik kelas semata. Jadi mereka hanya memutuskan untuk mendukung aisyah selagi aisyah masih sanggup.

"Aku menyerah er,nan. Aku gak bisa lagi berharap sama kak Rama, dia udah punya kekasih" lirih Aisyah dalam pelukan kedua sahabatnya

"Kami tau syah, sudahlah mungkin ini saatnya buat kamu melepaskan nya" ucap ananda dengan mengeratkan pelukannya

"Tenanglah Syah,kami selalu ada buat kamu" tambah eriska.

Perasaan Aisyah semakin kacau saat melihat Rama dan kekasih barunya berjalan menuju parkiran mobil dengan bergandengan tangan.

"Aisyah" sapa Gisela lalu menghampirinya.

Aisyah mencoba mengontrol tangisnya dan menghapus sisa air mata pada wajahnya, kemudian mendongkak dan menatap mata Gisela.

"Hay kak Gisel, selamat ya kak udah lulus dan selamat juga buat hubungan Kaka sama kak Rama" ucap Aisyah dengan mencoba tersenyum manis.

"Terimakasih Syah, aku juga nggak nyangka Rama bakalan nyatain cintanya sama aku, tapi kamu nggak apa kan aku pacaran sama Rama" ucap Gisel dengan suara ramahnya, ya Gisel memang tau jika Aisyah menyukai Rama.

"Nggak kak, aku juga ikut bahagia" ucap Aisyah dengan senyuman tulus

"Makasih ya syah, aku doain kamu juga ketemu cowok yang baik" Balas Gisela lalu gadis itu kembali berjalan kearah Rama yang berdiri menantinya.

Mata sendu itu menatap kearah dua orang pasangan baru itu, mencoba untuk membuang perasaannya bersama dengan langkah menjauhnya lelaki yang dia cintai.

"Kak Rama, mungkin inilah akhir dari perjuanganku. Terimakasih karena telah hadir dan mengajarkan ku arti cinta walaupun hanya sepihak" batin Aisyah berucap.

Hanya Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang