Namanya Sharen

102K 6.8K 777
                                    

"Kadang emang gitu Shar, kita harus nyobain di setrap sama guru."

Ucap Bela dengan nyengir, gadis itu ikutan dihukum karena ketahuan membuat contekan pada selembar kertas HVS sedangkan Sharen ketahuan bertanya pada Malvin. Dan akhirnya kini kedua gadis itu berdiri di depan tiang bendera.

Di bawah teriknya panas matahari, Sharen berdecih. Dia sangat kesal pada Malvin yang sangat pelit sekali untuk sekedar memberikannya jawaban.

"Emang Malvin biadab banget!" Gerutu Sharen.

"Lagian lo juga sih Shar, udah tahu kalau Malvin itu medit banget, pakek lo tanya." Kata Bela.

"Heii! Kalian berdua!" teriak seorang guru olah raga perempuan dari arah koridor.

Wanita paruh baya itu melihat Sharen dan Bela yang dihukum justru malah berdiskusi sendiri.

"Mampus!" pekik Bela.

Sharen memejamkan matanya, dia sudah sangat biasa mendapatkan hukuman. Paling kali ini dia akan ditambah untuk memungut batu kerikil.

"Sharen lagi! Kamu tuh bikin pusing ibu aja kerjaannya." Bu Solihah---namanya.

Orangnya galak, dan selalu membawa penggaris kayu panjang. Guru olahraga yang merangkap menjadi BK.

"Ini kenapa Bela juga ikut-ikutan dihukum segala?!" tanya beliau dengan menurunkan kacamatanya.

"Biasalah bu, ketahuan nyontek hehe." Jawab Bela dengan menyengir. Memang sahabatnya satu itu sangat hobi sekali untuk menyengir.

"Nyontek terus! Hobi sekali kalian berdua buat dihukum!"

"Iya Bu maaf, soalnya memori otak saya udah full." Bela menimpali.

"Alasan terus!"

Kini tatapannya menatap kepada Sharen, dia melihat gadis itu dari atas sampai ke bawah.

"Hari ini kan Rabu? Rompi sekolah sama dasi kamu kemana Sharen?!" tanya Bu Solihah.

"Masih dijemur, belum kering." Jawab Bela.

"Alasaannn terus!" Bu Solihah mengetukkan penggarisnya kebawah sehingga membuat Bela dan Sharen berjingkat karena kaget.

"Mau jadi apa negara ini kalau anak mudanya kayak gini semua?!" Bu Solihah memijit kepalanya pusing.

"Iya Bu maaf," ucap Sharen.

"Bela kamu bisa balik ke kelas, dan Sharen ikut Ibu sekarang." Mendengar keputusan sang guru membuat Bela melongo dan Sharen hanya pasrah.

"Lohh?" Bela terdiam bingung.

"Kenapa? Mau ditambah juga hukumannya?" Tanya Bu Solihah.

Secepat mungkin Bela menggelengkan kepalanya. "Enggak Bu!"

"Yasudah buruan kembali ke kelas."

Bela tanpa banyak bicara langsung kembali ke kelas. Sedangkan Sharen mengikuti Bu Solihah.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello, MalvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang