(9 Maret 2018)
@Belakang dapur The Star
"Yaaaaa siapa yang meletakkan sepatu sembarangaannnn!!!!!" teriak namja berambut hitam yang mengenakan hoodie biru.Kedua tangannya berada di pinggangnya setelah meletakkan dua keranjang besar belanjaan yang berisi berpuluh-puluh sayuran segar dari pasar terdekat di dekat kakinya. Di belakangnya terdapat seorang pria yang cukup berumur yang sedang mengusap keringat di dahinya dengan handuk kecil putih yang baru saja meletakkan satu keranjang belanja berisi daging.
"Namjoon, Taehyung!!!!! Kemari kalian!!!! " teriak namja tersebut dengan kesal.
Ahjussi di belakang namja tersebut hanya terkekeh kecil melihat kelakuan keponakan nya di pagi hari ini.
Derap dua pasang langkah kaki terdengar cukup keras sembari sautan 'tunggu hyung' 'jangan buang sepatu iitu' mengisi ruangan itu. Tidak selang berapa lama dua namja terlihat sibuk mengatur nafas mereka sekaligus menunduk untuk segera mengambil dua pasang sepatu.
Sepatu yang tentunya milik mereka masing-masing.
Seakan melupakan kehadiran seorang namja yang mukanya masih menahan amarah tersebut, kedua namja tadi menghela nafas lega.
Sepatu mereka masih aman, begitu batin keduanya.
Sayang seribu sayang, kelegaan mereka ternyata berhenti pada detik itu juga... ketika sebuah suara yang tenang namun mengancam terdengar.
"Jatah makan siang kalian berdua akan aku kurangi, tidak ada puding strawberry bagi kalian" ucap namja berhoodie biru tadi yang di balas tatapan horor salah satu namja dan desahan kesal namja satunya.
"Tapi Seok Jin-Hyung.... Kau tau sekali aku menyukai pudding strawberry mu kan? Aku sudah lama tidak memakannya. Tidak bisa kau memaafkan kami kali ini?" rengek namja yang mengenakan kaos hitam.
Raut wajahnya mencoba membujuk namja hoodie biru tadi di tambah dengan katupan kedua tangannya, tak ubahnya seekor puppie yang membujuk majikannya.
"ITU hukumanmu hari ini Taehyung ah, kau juga Namjoon. Sudah berapa kali ku bilang untuk merapikan sepatu kalian selama berada di restoran? " ucap Seok Jin kepada salah satu pegawai restoran ini.
Matanya menelisik Namjoon yang sibuk terdiam, seakan meresapi omongan Seokjin barusan, dengan pandangan yang sama tajamnya dengan yang ia berikan ke Taehyung saat ini.
Tidak ingin menanggapi kedua namja tadi terlalu lama, Seok Jin pun segera masuk. Tak lupa ia meletakkan sepatu nya di tempat yang seharusnya, loker pribadinya.
Ia pun membawa dua keranjang besar tadi dan memerintahkan Namjoon dan Taehyung untuk membantu Bang Si Hyuk samcheon untuk membawa belanjaan nya dan belanjaan yang masih berada dalam mobil di garasi.
"Akan ku pikirkan jatah puding kalian jika kalian membawa semua belanjaan itu segera ke dapur, tidak ada kata tapi." titah Seokjin mantap.
Mendengar dogma Seokjin barusan, dengan segera Taehyung beranjak dan berlari ke arah mobil restoran mereka berada. Nasib puding pujaan hatinya ada pada kecepatannya memasukkan semua barang belanja di dapur.
Melihat raut wajah kalut Taehyung, Bang Si Hyuk hanya tersenyum maklum. Seokjin memang namja yang selalu tegas dalam mengatur permasalahan dapur maupun jatah konsumsi para pekerja restoran. Itulah mengapa ia dengan rela menjadikan Seokjin tangan kanannya dalam mengurus restoran.
"Biar aku bawakan samcheon, Yoongi sudah menyiapkan beberapa makanan kecil dan air putih untuk kalian." ucapan Namjoon yang ternyata masih berada di sana sedikit menyentak lamunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star
FanfictieHoseok baru saja mendapatkan pesan singkat dari Jessica, sepupu jauhnya, bersamaan dengan sakitnya Yoongi yang membuat kelabakan semua rekan kerja nya di The Star - restoran tempat mereka tinggal dan bekerja. Hidup ke tujuh namja yang bekerja di The...