"Terima kasih karena tadi kau sudah menjemput Sunny." Nathan berujar seraya memeluk Lana erat.Malam itu ia berkunjung ke apartemennya. Ia tak membahas bahwa kemarin ia berkunjung ke sini dan tak menemukan dirinya. Sudahlah, ia takkan membicarakan masalah itu. Yang penting sekarang Lana ada di pelukannya lagi.
"Aku senang melakukannya." Lana membalas pelukan pria itu, lalu menarik diri, untuk selanjutnya mendaratkan ciuman lembut di bibirnya.
Mereka berciuman lama, saling mengecap rasa manis dari masing-masing bibir mereka."Bermalamlah di sini," pinta Lana setelah berhasil mengatur nafas.
Nathan terdiam sesaat. "Baiklah. Tapi aku belum makan."
"Akan kubuatkan sesuatu," jawab Lana.
Nathan tersenyum sumringah.
"Terima kasih, Sayang," ucapnya.Dan Lana segera menarik diri dari pelukan Nathan lalu bergerak ke dapur, membuatkan lelaki itu makan malam.
"Sunny juga bercerita bahwa kau membantu menyelesaikan masalahnya." Nathan duduk-duduk di belakang meja counter sambil menyaksikan Lana yang tengah berkutat dengan bahan makanan.
"Oh ya?" Lana basa basi.
"Iya, dan ia senang sekali. Aku bahagia sekali menyaksikan kalian mulai akrab."
"Sepertinya kami cocok."
"Jika dia mengenalmu lebih jauh, aku yakin sekali ia akan menyukaimu."
Lana tersenyum lagi.
"Kami akan akrab, percayalah." Ia berucap percaya diri."Ngomong-ngomong, untuk beberapa minggu ke depan aku terpaksa meninggalkanmu, Sayang."
Lana berhenti memotong daging lalu mengarahkan pandangannya pada Nathan.
"Apa ada masalah?"
"Tidak ada. Hanya saja, aku harus pergi ke Yunani untuk urusan bisnis sekitar dua minggu, atau mungkin bisa jadi lebih." Nathan menjawab dengan ekspresi berat.
"Dan sejujurnya aku tak tega meninggalkanmu selama itu."
Lana tersenyum. "Tidak ada apa-apa. Aku akan baik-baik saja. Semoga perjalanan bisnismu lancar dan sukses," jawabnya.
"Kau ingin pergi kemana?"
"Hm?" Lana terdengar bingung.
"Aku tak ingin kau bosan. Selama aku ke luar negeri, pergilah ke suatu tempat. Berliburlah. Kau ingin kemana? Biar aku yang urus."
"Sungguh?"
Nathan mengangguk lembut.
Lana terdiam sesaat. "Ah, sayangnya aku belum tahu ingin kemana. Nanti saja kupikirkan," jawabnya.
"Baiklah. Akan kutransfer uang ke rekeningmu. Dan jika kau berubah pikiran, berliburlah ke manapun yang kau suka." Nathan berujar lembut.
Lana mengangguk.
Sebenarnya sejak beberapa detik yang lalu ia sudah punya keputusan hendak pergi berlibur kemana.
Ke Jepang.
Ia akan pergi ke sana.**
Marunouchi, Tokyo.
Hotel Four Seasons Room 523.Dapat!
Lana tersenyum senang membaca sederet alamat di selembar kertas yang ia pegang.
Tak mudah mendapatkan alamat Dylan di Jepang. Ia harus berpura-pura menjadi klien di perusahaan pria itu dan menelpon sekretarisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANA [Sudah Terbit]
RomanceBagi Lana, Nathan Curtiss adalah pilihan yang tepat untuk dijadikan suami. Pria itu tampan, kaya raya, baik hati, dan yang penting, ia tergila-gila padanya. Jadi ketika pria itu melamar Lana, ia mengiyakan saja lamaran itu tanpa perlu berpikir dua k...