36

2.5K 67 1
                                    

    William tidak pergi ke kantor pria itu memilih bermanja-manja dengan tasya,padahal tasya sudah menyuruh william pergi ke kantor wanita itu tidak mau william di cap sebagai atasan yang tidak propesonal karna meninggalkan pekerjaannya dan menyuruh sekretarisnya mengerjakannya pekerjaan yang seharusnya di kerjakan olehnya.

   Tapi nihil sampai hari sudah siang pun william tidak pergi ke kantor,tasya menyerah percuma saja berdebat dengan william ujung-ujungnya william yang akan menang.

   William mengurung tasya di kamar pria itu bahkan tidak mengizinkan tasya makan di ruang makan dan menyuruh pelayan membawakan sarapan dan makan siang untuk tasya dan dirinya.

  Setelah selesai makan siang william mengajak tasya untuk tiduran di atas tempat tidur,william memeluk tasya dari belakang dan sesekali mencium bahu tasya.william memejamkan matanya menghirup aroma tubuh tasya yang begitu memabukan.

"Darling"panggil tasya pelan,tidak ada sahutan dari william"apa kamu tidur"

   Tasya hendak membalikan tubuhnya tapi di tahan oleh william.
"Ada apa baby"kata william tanpa membuka matanya
"Apa bella membawa mobil sendiri"tanya tasya penasaran
"Bukannya tadi pagi aku tidak mengizinkan dia membawa mobil"Kata william datar
"Apa kamu marah?kenapa nada suaramu dingin seperti itu!"
"Tidak baby aku tidak marah"kata william sambil mengeratkan pelukannya
"tapi kenapa nada suaramu seperti itu akukan jadi takut"
"Hanya mau saja"kata william singkat,tasya tidak membalas perkataan william,tasya memilih bungkam dan menutup matanya.

Tasya membuka matanya dan membalikan tubuhnya, sekarang tasya dan william menjadi saling berhadapan.

"sayang,aku ingin bertanya"kata tasya tiba-tiba
"Bertanya apa"kata william tanpa membuka matanya
"akukan ratu,kenapa aku tidak memiliki tugas tidak seperti dirimu"
William membuka matanya"lalu apa masalahnya"
"Masalahnya kenapa aku tidak memiliki tugas,tidak seperti dirimu"kata tasya penasaran

William mengelus rambut panjang tasya"kata siapa kamu tidak memiliki tugas"
"entahlah"
"Kamu sudah memiliki tugas baby"
Tasya mengernyit bingung"apa tugasku?"
"Mencintaiku adalah tugasmu"Kata william lembut

Tasya mendengus kesal"sudah dari dulu aku mencintaimu,honey!tanpa kamu perintahpun aku sudah mencintaimu"
"Tapi aku lebih mencintaimu"
"Ya ya ya terserah kau saja"kata tasya malas,wanita itu memalingkan wajahnya.

"aku tidak ingin kamu banyak pikiran baby itu sebabnya aku tidak memberikanmu tugas seorang ratu,biar aku saja yang menanggung semua tugasmu"Kata william membuat hati tasya menghangat

Tasya menatap william intens"tapi aku merasa tidak berguna menjadi seorang ratu,aku takut hamba-hambamu mencemohku karna aku tidak bertanggung jawab kepada tugasku"

"itu semua tidak akan terjadi baby,selama aku ada di sampingmu,biarpun itu terjadi aku akan langsung membunuh iblis yang  telah mencemoh istriku"
"Tapi william aku merasa tidak enak kepada bibi"

William menangkup wajah tasya dan mengecup rahang tasya lembut"apa yang tidak kamu enakan baby"
"A_aku takut bibi berfikir aku....aku menelantarkan tugasku menjadi seorang ratu dan menyuruhmu mengerjakan tugasku"

"Baby kamu bukan iblis kita berbeda tapi aku percaya hati kita sama saling membutuhkan,tugas seorang ratu sangat berat baby,aku tidak mau kamu banyak fikiran karna mengurus tugasmu"
"Seberat apa tugas itu William siapa tahu saja aku bisa mengurusnya selagi kita mau mencoba"kata tasya menyakinkan william

   William memilih bungkam pria itu menatap tasya dalam,bukannya william tidak percaya kepada tasya hanya saja william tidak ingin tasya kelelahan.william tahu tasya kesepian setiap harinya karna hanya berdiam diri di mansion tidak melakukan apapun,karna ia terlalu mengengkang tasya.

   Itu semua william lakukan semata-mata karna takut kehilangan tasya,william tidak mau pria lain melirik atau menyentuh tasya seujung jaripun,william ingin tasya hanya ada di sisinya menemaninya slamanya.william tidak ingin tasya melakukan pekerjaan rumah biarlah itu dilakukan oleh pelayan kecuali memasak william mengizinkan itu karna hanya masakan tasya yang william mau.

   William tahu alasan tasya kekeh meminta tugasnya menjadi seorang ratu agar dia memiliki kegiatan dan tidak kesepian lagi.tapi william tidak rela jika tasya terluka karna tugas menjadi seorang ratu sangat besar dan menguras tenaga.walau lebih besar tanggung jawab seorang raja,tapi william sudah terbiasa dengan tugasnya jadi biar dirinya saja yang bertanggung jawab atas dunia ghaib.

"tolong percayalah kepadaku,honey"ucapan tasya membuyarkan lamunan william,pria itu menatap tasya.
"Baiklah"kata william akhirnya

   Mata tasya berbinar senang,wanita itu memeluk william erat dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang william.

*apa ini keputusan yang tepat mengenalkan tasya kepada dunia ghaib*batin william ragu

  William menenggelamkan wajahnya di lekukan leher tasya,sesekali bibir william mengecup leher putih itu membuat si empunya kegelian.tiba-tiba saja william melepaskan pelukan mereka dan menatap tasya.tasya menaikan alisnya bingung ada apa dengan william kenapa pria itu terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ada apa"tanya tasya bingung
"Baby"
"Iya"
"aku ke kamar bella dulu"ucapan william semakin membuat tasya bingung
"Mau apa"tanya tasya penasaran
"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan pada gadis kecilku itu baby"
"Tentang apa"
"Ledy dan alda,siapa mereka?vampir"kata william tajam

Tasya memutar bola matanya jengah"itu sudah lama will,kenapa kamu masih saja ingin membahasnya"

   William tidak menggubris ucapan tasya william mahal meninggalkan tasya dan berjalan ke kamar putrinya.william ingin tertawa keras saat tidak sengaja melihat wajah kesal istrinya karna tidak ia pedulikan,bukannya tidak peduli hanya saja william terlalu malas untuk berdebat dengannya.

   William berjalan ke kamar bella pria itu tahu bahwa putrinya sudah pulang sekolah karna ia mencium aroma gadis kecilnya,william membuka pintu kamar bella dan matanya terpokus kepada bella yang sedang duduk di kursi meja belajarnya sepertinya bella sedang mengerjakan tugas sekolah.

"Bella"panggil william sambil menutup pintu kamar
Bella menolehkan kepalanya saat mendengar ada yang memanggilnya"iya dad"kata bella sambil berdiri
"Ada yang ingin daddy omongin sama kamu"kata william sambil berjalan ke arah ranjang dan duduk disana.
"Tentang apa?"tanya bella penasaran

William menepuk tempat tidur disebelahnya menyuruh bella untuk duduk disampingnya,tanpa diperintahkan dua kali bella segera duduk disana dan menatap william penasaran.

"Siapa Ledy dan alda"tanya william to the point

   Jantung bella berdetak dua kali lebih cepat,otaknya berpikir mencari alasan yang masuk akal untuk menjawab pertanyaan william.

"M_mereka sa_sahabat aku dad"kata bella gugup
William menaikkan alisnya"apa mereka mahluk immortal"
"Iya"
"Dari kaum apa mereka"
"mereka kaum werewolf"
"Bohong"sentak william membuat bella sedikit terkejut.

  


____TBC_____

   please,give me vote and comment para readers biar aku makin semangat buat lanjutin ceritanya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang