42

2.4K 64 0
                                    

"Bibi,bella kemana kok dia tidak ikut makan malam dengan kita"tanya tasya saat tak mendapati keberadaan anak bungsunya di ruang makan.

"Entahlah tapi kata pelayan bella sedang tak ingin keluar kamar dan ingin makan malam di kamarnya saja"jawab kalyani

"Tidak biasanya bella ingin makan di kamarnya kecuali jika mood gadis itu sedang buruk"kata tasya heran

"Sudahlah biarkan saja gadis itu melakukan apa yang ingin gadis itu lakukan,lebih baik sekarang kita makan"kata william tegas menghentikan percakapan antara kalyani dengan tasya.

    Setelah selesai makan malam tasya berjalan menuju kamar bella,wanita itu tau pasti ada sesuatu yang terjadi pada putrinya sehingga putrinya itu enggan makan malam bersama dan malah memilih mengurung diri di kamar.

  Tasya membuka pintu kamar bella lalu mendekat ke arah ranjang yang di atasnya terdapat tubuh bella yang terbungkus oleh selimut,tasya menatap makanan yang masih utuh di atas nakas.

  Slalu seperti ini,jika bukan karna paksaan dari william dan tasya pasti bella akan slalu melewati jam makannya.seperti sekarang ini,gadis itu malah membiarkan piring yang sudah terisi oleh nasi berserta lauk pauknya menganggur di atas nakas.

"Mommy tau kamu belum tidur,babe"kata tasya sambil menyentuh puncak kepala bella

"Mommy"kata bella setelah membuka matanya dan menatap tasya kaget"sejak kapan mommy ada disini"

"baru saja"

"Ada keperluan apa mommy ke sini"tanya bella sambil duduk bersandar di kepala ranjang

"Mommy hanya ingin memastikan kalau kamu memakan makan malam-mu itu atau tidak,dan seperti dugaan mommy kamu bahkan tidak menyentuhnya sama sekali"

"Aku tidak lapar mom"

"Lapar atau tidak,ku harus tetap makan babe,mommy tidak ingin kamu sakit"Kata tasya lembut

"mommy tidak usah khawatir,jika aku merasa lapar aku akan makan"

  tasya membelai lembut wajah bella lalu mencium dahinya"mommy tau kamu sedang memiliki masalah,ceritalah kepada mommy siapa tau saja mommy bisa membantumu"

   bella hanya diam,gadis itu masih menimang-nimang apa ia harus bercerita atau tidak.jujur saja sekarang ia sedang membutuhkan seseorang untuk mengurangi beban di pundaknya.

   Dan mommy adalah orang yang tepat untuk aku berbagi masalah.batin bella

"ayolah sayang"desak tasya

"baiklah mom tapi mom harus janji akan merahasiakan masalah ini pada siapapun,cukup kita berdua saja yang tau"Kata bella yang langsung di jawab anggukan oleh tasya

"Aku bingung mom"

"Bingung kenapa"

"Daddy sudah tau kalau aku masih berteman dengan Ledy dan daddy mengancam akan membunuh Ledy jika aku masih saja berteman dengannya.aku bingung mom!aku takut Ledy membenciku jika aku memutuskan persahabatan kami"kata bella sambil memeluk tasya tanpa sadar air matanya menetes membasahi pipi putihnya.

"Kami sudah berteman cukup lama,bahkan aku sudah menganggap Ledy seperti saudaraku sendiri tapi kenapa daddy tidak menyukai Ledy"kata bella terisak pelan.

"Mommy mengerti perasaanmu sayang tapi mau bagaimana lagi,jika daddymu sudah berkehendak kita bisa apa.mommy tau ini berat untukmu tapi menurut mommy lebih baik kamu menjauhi Ledy maka Ledy akan selamat,kemu tidak mau kan daddymu membunuh Ledy"kata tasya sambil mengusap air mata bella

"Ledy hanya hidup sendirian mom,jika aku menjauhinya bagaimana nasib ledy ia pasti akan kesepian"

"Masih ada Keisha dan alda.mereka pasti akan menemani Ledy"
 
   Bella mengangguk lemah,menolak pun percuma karna ini perintah dari raja kegelapan,raja dari segala raja.

                      _____________

William POV

    Aku menatap putriku sendu,sebenarnya aku pun tak tak tega melihat gadis kecilku bersedih seperti sekarang ini,tapi mau bagaimana lagi rasa benci ku terhadap kaum vampir masih melekat di hatiku.

   Walaupun istriku tasya adalah keturunan dari kaum vampir,aku tidak akan mengakui itu bagiku tasya adalah manusia biasa.

   Disana di kursi taman bella sedang duduk di temani oleh Keisha,gadis kecilku itu sedang menangis.

    Ingin sekali aku menemuinya lalu memeluknya,tapi aku tau ingin bukan waktu yang tepat.aku akan memberikan waktu untuk gadis kecilku sampai gadis kecilku merasa baikan.

    Aku tidak rela jika gadis kecilku berteman dengan kaum sialan itu,sampai kapanpun aku tidak akan pernah sudi.

   Aku membalikan badanku saat mencium aroma istri cantiku tasya,wanita yang berhasil membuatku gila.

   Aku berjalan mendekati tasya sambil tersenyum ke arahnya,saat kami sudah berhadapan aku mencium bibirnya sekilas.

"Sayang"panggil tasya manja sambil memelukku

Hm...aku tau jika tasya sudah manja seperti ini pasti ada seseuatu yang dia inginkan.batinku

"Apa"kataku

"Aku ingin jalan-jalan ke mall"

   Benarkan apa kataku tadi,jika tasya sudah manja seperti ini pasti ada sesuatu yang dia inginkan.

"Baiklah,sekarang kamu ganti baju aku akan menunggumu di gerasi mobil"

"aku pergi ke mallnya mau sama bella jadi kamu gak usah ikut"

"Loh kok gitu"kataku tak terima

"Gitu gimana?emang tadi aku bilang kalau aku mau ke mall sama kamu?enggakan!aku cuman bilang kalau aku mau jalan-jalan ke mall"kata bella sedikit kesal

"jika tidak denganku yah sudah tidak usah pergi"kataku dingin

   Enak saja ia mau pergi tanpa diriku,bagaimana jika ada pria hidung belang yang menggedonya.memikirkannya saja sudah membuat darahku mendidih apalagi jika itu sampai terjadi.

"sayang,bukannya aku tidak mau mengajakmu tapi kamu tau sendirikan. Jika aku dan bella sudah pergi ke mall kami suka lama sekali,memangnya kamu tidak akan bosan menuggu kami"bujuk bella

"Tapi tasya bagaimana jika ada pria lain yang menggodamu"eramg william prustasi

"Kamu tenang saja,aku jamin tidak akan ada yang menggodaku karna mereka tau kalau aku ini istrinya William Achilles"kata tasya dengan ekspresi memelasnya"boleh yah"

William menghembuskan nafas kasar"baiklah tapi kamu harus di temani oleh beberapa bodyguard"

"Siap"kata tasya sambil memeluk william senang"makasih yah sayang,kamu memang suami aku yang paling baik"

"Iya tapi ini semua gak gratis kamu harus bayar semua ini ntar malem"Kata William sambil menyeringai yang mampu membuat tasya merinding melihatnya

"Loh kok gitu sih!kamu mah gak asih ah"

"Yaudah kalau gitu gak usah pergi"

"tuh kan dikit-dikit ngancem"

"Yah sudah kalau gak mau gak usah pergi"

"oke deh tapi satu ronde aja"

"No 5 ronde"

"2 deh"

"5 atau 100"kata william mutlak

"Yaudah oke 5,kamu emang niat banget bikin aku begadang"

"Tapi suka kan"

aku tersenyum saat melihat pipi tasya memerah seperti kepiting rebus"au ah gelap"

   ini nih yang bikin aku suka gemes sama tasya,dia itu suka banget ngomong pake bahasa indonesia padahal dia tau kalau aku tidak bisa bahasa indonesia untung sayang kalau ngga udah abis kali.

_______TBC______

  Gimana suka gak?

Jangan lupa vote and coment yah para readers yang terhormat.

 
      

  

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang