Bag.1

61 6 0
                                    

Kata orang first love itu tidak mudah dilupakan. Yah memang benar, karena sekarang aku merasakannya

     Matahari muncul dipagi hari secara pelahan. Membangunkan seluruh makhluk hidup yang masih terlelap dalam mimpi indahnya.
Yah seperti Kana.
     Kana yang awalnya masih tertidur, kini Kana mulai bangun dari tidurnya. Kana yang masih dalam posisi memeluk guling kesayangannya dan ditutupi selimut tebalnya yang menggambarkan boneka teddy bear kesukaannya, secara perlahan membuka matanya.
"Haaahhh" saat itu Kana menguap sambil meregangkan otot tubuhnya diatas tempat tidurnya. Kana yang mulai sadar dari tidurnya mulai turun dari tempat tidurnya menuju lemari pakaiannya. Setelah sampai didepan lemari pakaiannya ia langsung mengambil pakaian dalam dan seragam sekolahnya, setelah mengambilnya Kana langsung bergegas menuju kamar mandi.
Tidak butuh waktu lama bagi Kana untuk menyelesaikan mandinya, dan bersiap siap menuju sekolah. Kana sengaja bangun pagi pagi untuk berangkat kesekolah lebih awal. Alasan mengapa Kana ingin berangkat pagi yaitu hanya untuk melihat Aldi.
"Pagi non Kana. Nih non bekalnya" ucap seorang wanita parubaya yang menyodorkan kotak bekal makanan bewarna merah muda.
"Pagi bi Ijah. Mekasih ya bi udah masakin Kana" Kana berterima kasih kepada Bi Ijah.
Bi Ijah paling tau mengapa Kana ingin berangkat sekolah pagi pagi. Dan saat Kana berangkat pagi Bi Ijah sudah siap dengan kotak bekal yang ingin dibawa Kana kesekolah. "Bi bilangin abang nanti jemput sekolahnya jangan telat." Ucap Kana kepada bi Ijah.
"Siap non cantik" jawab bi Ijah yang membuat  pipi Kana bersemu merah.
"Bibi mah. Kana jadi malu tauu" kini Kana merasa salting didepan bi Ijah. "Ya udah bi, aku berangkat dulu." Suara Kana kini tidak lagi terdengar di rumahnya.
 
  Di lain tempat Kana yang  merasa bosan menuju halte bus, langsung memutarkan lagu melalui earphonenya. Sesekali Kana juga mengangguk sesuai irama musik yang didengarnya. Kana yang sudah sampai diseberang halte bus langsung terpaku melihat seorang pria yang merasa tidak asing bagi Kana.
  Yah,  pantas saja merasa tidak asing. Karena Kana mengenalnya.  Yah pria itu adalah Aldi cinta pertamanya. Memang tujuan Kana berangkat pagi-pagi itu untuk dia. Hanya untuk melihat dan berangkat bareng dengan dia. Walaupun Aldi tidak menyadari kehadiran Kana, Kana merasa baik baik saja. Bagi Kana melihat Aldi dari kejauhan sudah membuat dirinya senang. Kana yang sudah berada di halte langsung duduk dibangku halte. Yap, karena sepi Kana berasa deg deggan melandanya. Kana menunggu angkutan umum menuju sekolahnya dan sesekali juga Kana melirik kearah Aldi yang berada disampingnya. Kana yang merasa gugup mulai gelisah ditempatnya.
Kana merasa bosan menunggu bus yang tidak datang dari tadi. Untuk menghilangkan bosannya Kana menyalakan hp, dan memilih game untuk menghilangkan bosannya dihalte. Ketika game dimulai Kana terkejut, ternyata volume suara hpnya belum dikecilkan. Sehingga Aldi yang ada disampingnya kini menatapnya. Seolah seolah berkata Siapa sih yang berisik. Pingin gue bunuh apa.
"Maaf" ucap Kana.
"Lu tuh, kalo nyalain game jangan kenceng kenceng. Lu budek, apa lu sengaja nyalain suaranya kenceng-kenceng biar diperhatiin sama gue. Cih basi cara lu" Ucap Aldi sangat ketus kepada Kana
Kana yang terkejut dengan kata- kata Aldi, langsung tidak bisa berkata apapun. Tidak lama setelah kejadian itu angkutan umum yang di tunggu datang. Kana dan Aldi langsung masuk kedalam. Saat masuk Kana terkejut, betapa ramainya angkutan umum yang dinaikinya. Tetapi Kana terus menerobos masuk lebih dalam. Alasannya agar ia tetap melihat Aldi. Kana yang memiliki tubuh mungil sulit untuk menemukan Aldi. Kana terus menerobos masuk. Saat dibelakang Kana baru tau, kalo Aldi tidak lagi satu angkutan  umum olehnya. Kana merasa sedih. Kana bingung mengapa Aldi selalu menghindar darinya.
  Tidak butuh lama untuk sampai disekolah Kana. Setelah turun Kana segera menuju sekolahnya. Hal yang paling malas saat disekolah itu melewati gerbang dan lapangan, karena saat kita lewat entah mengapa semua mata tertuju pada kita. Seperti pusat perhatian. Kana yang merasa tidak nyaman langsung bergegas berlari menuju sekolah. Lebih tepatnya jalan cepat.
Bruuk
Yap Kana tertubruk seseorang.
Kana yang terjatuh segera berdiri dan meminta maaf kepada orang yang ditabraknya. Setelah meminta maaf Kana langsung melanjutkan jalan kekelasnya.
"Kana, lu udah ngerjaiin pr belom??" Teriak seorang prempuan dari kelas Kana, tepatnya sebelah duduk Kana.
"Udah Rin, kenapa?. Mau minjem ya?" Kana tepat sasaran. Kana sudah tahu kelakuan teman sebangkunya itu. Bahkan sudah hafal betul.
Rini sahabat plus teman duduknya Kana. Rini memiliki sifat tomboy, tetapi wajah Rini tidak cocok dengan kelakuannya. Bisa dibilang wajah Rini itu cantik, putih. Tetapi mau dikata apa lagi sifat Rini sudah permanen, jadi tidak dapat diubah.
"Hehehe, tau aja Kana. Pinjem dong." Jawab Rini agak cengegesan.
"Nih." Ucap Kana sambil menyodorkan buku bersampulkan  bewarna coklat."Kapan sih lu bisa berubah jadi lebih baik. Jangan nyontek mulu sama gue. Takutnya pas gue gak ada guru guru pada bingung nilai lu bisa turun drastis."Ucap Kana sambil menatap sahabatnya itu, yang membuat Rini merasa tidak nyaman.
"Apaan sih Na, emang lo mau kamana. Lagian gue berubah kok nanti. Nanti bukan sekarang ya?.  heheheh" jawab Rini dan diangguki oleh Kana
"Ya udah, gue kekantin dulu yak." Ucap Kana sambil berlari menuju pintu.
Kana menuju kantin dengan terburu buru. Kana kekantin hanya untuk membeli pulpen. Sesampainya Kana langsung menuju kantin ATK dan membeli pulpen itu. Setelah itu Kana langsung bergegas pergi, tetapi saat ingin pergi tangan Kana ditahan oleh seseorang pria. Kana yang merasa tidak nyaman dengan itu langsung menepis tangan pria itu dengan kencang.
"Lepasin" ucap Kana agak keras, karena sudah beberapa kali Kana menepisnya ia menariknya lagi.
"Lu harus bertanggung jawab" Kana terkejut dengan ucapan pria itu.
"Bertanggung jawab apaan, emang gue ngelakuin hal apa sama lo?" Ucap Kana yang terdengar agak ketus.
"Lu lupa? Gue itu orang yang lu tabrak tadi" ucap pria itu sambil menyondongkan tubuhnya kearah Kana.
"Oh. Bertanggung jawab apaan? Emang lu luka, luka aja kagak masa gue tanggung jawab" Ucap Kana dan segera meninggalkan pria itu yang mengepalkan tangannya.
"Untung lu cewek, kalo bukan mungkin lu udah bonyok kali sama gue" teriak pria itu
"Bodo" teriak Kana. Saat Kana teriak Aldi tepat berada disampingnya. Dan saat itu juga Kana merasa malu.

BACA TERUS YAA



ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang