Bag.4

34 7 0
                                    

             Perasaan cinta itu bagi gue dimulai dari rasa nyaman, jadi sayang, eh sayang jadi cinta. Seperti sekarng itu perasaan gue ke lu Kana!!!<Arkan

Saat bel pulang sekolah berbunyi, Kana dan Rini masih terdiam didalam kelas. Karena Rini meminta penjelasan dari Kana, Bagaimana bisa ia menangis diruamg musik???dan bagaimana juga bisa Arkan mengetahui hal itu???.

"Apaan?"  Rini terkejut dengan apa yg diceritakan Kana."Beneran gue gak nyangka kalo Arkan tuh kayak gitu. Awas aja tuh anak kalo ketemu" Ucap Rini sambil mengepalkan tangannya.

"Udah lah Rin. Lagian gue udah maafin itu semua kok." Ucap Kana sambil memasuki semua bukunya kedalam tas

"Lu tuh terlalu baik Kana." Rini bingung mengapa sahabatnya yang satu ini sabar banget, padahal tuh cowok dah nyakitin

Tok tok tok.

  Ketukan pintu itu membuat Kana dan Rini terkejut. Apalagi saat melihat orang yang memasuki kelas mereka berdua. Seorang laki laki tinggi, tampan, manis, dan berpenampilan berantakan tetapi semakin membuat ketampanannya bertambah mendekati Kana dan Rini.

"Ngapain lu kesini??" Ucap Rini sambil mendekati Arkan dan menubruknya dengan sekeras mungkin.

"Gue mau minta maaf sama Kana" ucap Arkan sambil menunjuk Kana yang masih terduduk dibangkunya.

"Gue udah maafin lu. Yok Rin balik" ucap Kana sambil menuju Arkan lalu, meninggalkan Arkan sendiri didalam kelasnya. Arkan yang menyadari dia belum sepenuhnya dimaafkan langsung menyusul langkah Kana. Yap, karena ia memilki tubuh yang tinggi. Arkan melangkah 2×lipatnya langkah Kana.

"Na. Gue mau minta maaf. Gue ngomong kayak gitu tuh karena kesel aja. Gue kesel kenapa lu selalu nolak kebaikan gue" Ucap Arkan sambil memegang lengannya Kana. Tetapi tidak lama kemudian Kana menepisnya.

"Na, gue balik duluan ya. udah dijemput" ucap Rini sambil menunjuk abangnya yang sudah nengkring dimotornya

"Oh, ya udah Rin. hati hati ya!!" kana melambaikan tangan kepada Kana. setelah Rini tidak terlihat ia langsung berbicara kepada Arkan. Kana kesal bagaimana bisa Arkan jadi keras kepala. sudah dibilang beberapa kali kalo ia sudah dimafkan tetap saja ia selalu meminta maaf kepada Kana. "Kaen gue dah bilang, kalo gue udah maafin lu Arkan" ucap Kana sambil menatap Arkan yang ada dihadapannya.
"Tapi gue masih merasa bersalah sama lu." ucap Arkan sambil memegang kedua tangan kana. "gue dah maafin lu Arkan." ucap Kanna gemas kepada cowok dihadapannya itu

"Tapi gue masih berasa bersalah sama lu Na." kini Arkan membalas tatapan Kana. Arkan menatap Kana lebih dalam. "Oke gimana sebagai bukti kalo lu udah maafin gue, lu harus pulang bareng sama gue." kini arkan mendekatkan wajahnya dengan wajah Kana. kana yang merasa tidak nyaman langsung menjauhkan wajah Arkan.

"Tapi gue dijemput sama abang gue" ucap Kana melepas genggaman Arkan. "Maaf ya Arkan. tapi kalo besok gue bisa kok." ucap Kana yang disambut senyuman Arkan.

"Yaudah besok aja. Tapi besok gue anter dan jemput lu ya." ucap Arkan sambil merengek kepada Kana.

"Gak usah anter Kan. Lu jemput aja. Lagian kan lu gak tau rumah gue."ucap Kana sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Iya ya. Tapi gue usahain deh buat dapetin alamat lu" ucap Arkan sambil menggoyangkan alisnya

"Gak usah Arkan. Ntar gue ngerepotin lu lagi. Lagian lu mau minta ama siapa?. percuma gak ada yang tau alamt rumah gue" ucap Kana sambil mengerutkan dahinya. Kecuali beberapa orang batin Kana

"Siapa bilang gue gakbisa dapetin alamatlu. Tinggal tanya tanya aja sama anak satu sekolahan." Arkan bingung mengapa ia berbicara seperti itu. Arkan merasa berbeda jika ia bersama Kana.

"Gue yakin lu gak bakal dapetin alamat gue. Lagian kalo lu dapetin berarti lu hebat." ucap  Kana sambil menyombongkan diri

"Hebat doang??? Tapi gue maunya kalo gue berhasil dapetin alamat lU, Lu harus jadi pacar gue. berani gak??" ucap Arkan sambil mendekatkan wajahnya dengan wajah Kana. Sikap Arkan yang seperti itu, yang membuat Kana jadi salah tingkah."Berani gak??"

"Berani!!! Siapa takut. Udah ah, abang gue dah jemput tuh.Bye Kan." ucap Kana sambil menjauh dari Arkan. 

                                                                                       ~~~~~~~

Arkan yang sebenarnya tidak ingin berpisah dengan Kana tidak bisa berbuat . tetapi mau giman lagi, Kana sudah dijemput abangnya. "oke pertama yang harus gue lakuin itu nanya sama anak sekolahan yang masih nongkrong disini." ucap Arkan dengan pesimis. Setelah berkata seperti itu Arkan langsung menuju tempat tongkrongan anak anak SMA Gemilang yang biasanya dikunjungi. "hai broo."ucap Arkan sambil tossan dengan mereka semua. Mungkin bagi Arkan gampang untuk bersosialisasi dengan mereka. Mungkin karena Arkan salah satu anak femous disekolahnya, atau mungkin juga karena ia memiliki wajah tampan.

"Lu gak mesen Kan." ucap Aldi. Memang Aldi merupakan anak femous karena ia dingin. tetapi sifat asli Aldi itu humoris jika mereka sudah akrab.

"Gak usah Di. Lagian gue kesini mau nanya. Ada yang tau siswi yang namanya Kana gak??? Kana anak kelas XI" ucap Arkan sambil bersemangat.

"Ooh Kana. Kana yang cantik itu kan. Kana sih degemkan. Gila gue gak nyangka kalo ada cewek secantik itu. Ahh, sayangnya tuh cewek dingin sih. Coba aja gak dingin' pasti gue pacarin dah" ucap dika salah satu teman sekelas Arkan yang merupakan stalker paling hebat disekolah. karena ia selalu berhasil menemukan fakta berita yang ada disekolah, dia juga salah satu fans Kana.

"Enak aja gak boleh. Dia tuh calon pacarnya gue" ucap Arkan sambil menunjuk Dika

Aldi bingung mengapa Arkan nanya tentang Kana, dan mengapa ia bilang kalo Kana calon pacarnya. "Emang kenapa lu nanyain Kana??"ucap Aldi dengan tatapan yang membingungkan

"Gue pingin nanya alamatnya Kana dimana???. Lu tau gak Di??. Lu kan temennya Kana."tanya Arkan sambil mencondongkan wajahnya kedepan wajah Aldi.

"Gue tau. Ntar gue sms-sin." Ucap Aldi singkat tetapi membuat Arkan kegirangan.

        :>

ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang