_The Meeting_
Sesosok lelaki tinggi dan berparas tampan terlihat tengah berjalan menuju sebuah halte bus, hendak menuju tempat kerjanya. Sebenarnya ia sudah sangat terlambat, karena sejujurnya ia sangat malas untuk pergi ke kantor. Namun hanya itu satu-satunya cara agar ia bisa menghidupi dirinya sendiri, yang hidup di sebuah apartemen kecil. Pria ini bernama Lee Juyeon.
Di dalam bus, Juyeon duduk di dekat jendela, menatap ke jalanan di luar dengan pikiran kosong. Tapi tak lama, sebuah pikiran masuk ke otaknya secara tiba-tiba. Orang tuanya. Orang tuanya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Orang tuanya yang ia cintai sepenuh hati. Orang tuanya yang meninggal terbunuh oleh sekelompok perampok saat dirinya masih berusia 15 tahun. Bayangan ketika dirinya pulang dari sekolah menemukan rumah yang berantakan serta keadaan orang tuanya yang sudah tak bernyawa. Sungguh dalam hatinya ia tak akan pernah memaafkan orang-orang itu.
Butir air mata hampir jatuh dari mata musangnya. Namun dalam sekejap ia menghapusnya saat seseorang duduk di sampingnya sambil menatapnya. Juyeon menyadari tatapan orang itu, kemudian menatap tajam pada laki-laki bertubuh lebih kecil darinya itu.
"Lihat apa kau?" Ucapnya dingin.
Lelaki itu tersenyum kuda pada Juyeon, menunjukkan gigi putihnya. "Tidak. Maaf ya, Kak Juyeon..."
Juyeon memutuskan untuk tidak mengindahkan sosok di sampingnya itu. Ia mencoba menyembunyikan matanya yang sembab dengan kembali memfokuskan pandangan ke jalanan di luar jendela. Keadaan hening, sampai Juyeon menyadari sesuatu yang aneh. Ia menoleh kembali pada pria di sampingnya, rupanya pria itu masih tersenyum padanya.
"Tunggu dulu! Kau tahu namaku dari mana? Kurasa kita belum pernah bertemu sebelumnya. Kau siapa?"
Juyeon bertanya dengan wajah kebingungan. Sosok bersurai biru itu berhenti tertawa, kemudian tersenyum dengan sangat manis pada Juyeon.
"Namaku Eric. Aku guardian angel-mu!"
Juyeon masih menatap bingung kepadanya, kemudian ia mulai tertawa, "Apa kau gila? Mana ada yang begituan jaman sekarang, hah? Haha..."
Juyeon terus tertawa, cukup kencang hingga menarik perhatian orang-orang di dalam bus. Eric menatapnya, alisnya naik. Kemudian ia menghela nafas dan menepuk lengan Juyeon.
"Tahu tidak? Sebaiknya kakak berhenti tertawa seperti itu."
"Kenapa?"
"Semua orang menatap ke arahmu, kak." Ucap Eric datar.
Juyeon melihat sekeliling, dan terkejut. Semua orang dalam bus itu menatapnya dengan tatapan aneh. Bahkan sang supir bus menatapnya lewat cermin, tatapannya tak berbeda dengan orang lain. Kemudian ia membungkuk, berharap tak ada lagi yang melihatnya.
"Kenapa mereka menatapku begitu?"
"Aku ini kan guardian angel -mu kak. Jadi satu-satunya manusia yang dapat melihatku ya hanya kak Juyeon. Dan saat kakak bicara padaku, di mata orang lain, kakak seperti sedang bicara sendiri."
Juyeon terdiam, dan kembali menatap Eric. Kemudian ia menegakkan tubuhnya dan kembali menatap ke jalanan.
"Kalau begitu aku tidak akan bicara denganmu."
"Eh, yakin? Ya sudah, tidak masalah. Berarti kakak tidak mau permintaan kakak dikabulkan, ya." Ucap Eric santai.
Juyeon meliriknya sejenak, "Permintaan- apa?"
"Lima belas permintaan! Aku ini guardian angel, dan kakak punya lima belas permintaan yang akan kukabulkan. Kalau tidak percaya, kakak punya satu permintaan percobaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[JUYEON X ERIC] Wishes
FanfictionEric adalah Guardian Angel milik Juyeon. Semenjak bertemu, Eric selalu mengabulkan permintaan Juyeon. Tapi ketika lima belas permintaan sudah terkabul, Eric harus kembali ke dunianya. Genre: Angel!au, romance, drama Rate: T Lenght: 5 Chapters Anothe...