Part 1

21.3K 788 8
                                    

Happy Reading .... ❤❤❤❤❤



Pagi ini....

Pekerjaan kantor Dian masih menumpuk seperti biasa. Ia sekarang bekerja di perusahaan Kontruksi Bangunan, tidak begitu buruk memang, tapi cukup melelahkan. Di sela kerjanya Dian sering melamun, melamunkan masa depannya yang suram. Yup !

Apalagi jika bukan jodoh. Di usianya yang beranjak 30 tahun ini, Ia belum memiliki pasangan yang pas, yang dapat mengerti dirinya dengan baik. Ia sudah mencoba berhubungan serius dengan beberapa lelaki, tetapi sama saja hasilnya nihil. Ia merasa kurang cocok dengan beberapa lelaki tersebut. Entah dalam hal kekurangan sedikit saja, Ia langsung menolak, Dian ingin yang sempurna. Yang mencintai apapun keadaan dirinya. Dan itu sungguh sulit menemukan lelaki macam begitu di jaman sekarang.

Sebenarnya Dian trauma.
Ya... Ia trauma dengan masa lalunya, Dian pernah menjalin hubungan serius di jaman akhir semester kuliahnya dulu. Sayang lelaki itu mengkhianatinya. Entah dengan alasan apa... Ia sudah lupa. Gara-gara lelaki itu dirinya sekarang sulit untuk Move On. Ia membenci dirinya yang lemah karena cinta ini....

Hufttt .... 
Desah lelah Dian dengan nasipnya.

" Di... Dian ! " Panggil Yuni di samping bilik meja kerjanya.

Yuni teman sekantornya yang judes tapi cekatan. Dian dekat dengannya, tetapi hanya sebatas teman kerja.

" Hmmm... " Jawab Dian sekenanya.

" Loe di panggil Pak Boss noh -.. " Berdiri Yuni dari kursinya, Lalu Ia berkata lagi.

" Jangan kebanyakan bengong mikirin jodoh... Mending pikirin kerjaan loe aja tuh yang belum kelar-kelar mulu... " Seringai mengejek Yuni kepadanya, Dian tau itu hanya bercanda.

" Iya... Gue tau... " Dengan malas Dian melangkahkan kakinya ke ruangan boss-nya.

Dian sudah merelakan tempat tinggalnya di Jakarta ke Malang, hanya untuk menghilangkan lelaki yang sudah membuatnya patah hati. Ia harus jauh dari keluarga dan teman-temannya. Cukup sulit memang, tapi harus bagaimana lagi, sudah cukup hidupnya harus di bayang-bayangi oleh lelaki itu.

Lelaki yang berkhianat dengan sahabatnya sejak SMA....

Dian membenci dirinya lagi, jika mengingat hal bodoh itu.


❤❤❤❤❤




Gian....

Anak lelakinya yang beranjak memasuki usia 6 tahun itu sedang sibuk dengan replika SuperMan-nya. Gio memperhatikannya dengan sayang, sambil mengetik sesuatu di laptopnya.

Bekerja.
Lelaki itu sedang bekerja dan mengawasi anak biologis satu-satunya itu, dengan di temani secangkir kopi hitam di tangannya.

" An... Makan dulu sayang.... " Ucap Gio ke anaknya yang sibuk bermain.

" Iya Dad... "  Jawab malas Gian, yang masih ingin bermain.

Anak lelaki itu melangkahkan kakinya, mendekati Daddynya yang sibuk tetapi tetap awas. Mengambil bagian berhadapan dengan Gio, Gian kecil mulai makan nasi goreng buatan Daddynya dengan malas-malasan.

" Cepat habiskan An... Setelah itu Mommymu akan menjemputmu. " Terang Gio.

" Tidak mau ! Mommy galak ! " Jawab Gian kecil keras.

" Harus mau, hari ini jadwalmu dengan Mommymu. "

" Pokoknya aku tidak mau ! Aku mau sama Daddy ! " Jawab teguh Gian kecil.

" Jangan membantah Daddy An ! " Bentak Gio.

Dan sudah dapat di tebak Gian kecil menangis dengan makanan yang masih di mulutnya.

Selalu begini.... Batin Gio kesal.

Sejak dirinya dan Debby berpisah, Gian sangatlah manja. Sedikit di bentak Gian akan menangis atau mengamuk. Gio tau alasan kenapa Gian tidak mau bertemu dengan Debby, manta istrinya itu. Debby sudah menikah dan memiliki 3 anak dan yang terakhir masihlah bayi berumur beberapa bulan, membuat Gian iri dengan kasih sayang yang Debby beri kepada anaknya yang lain. Sudah 5 tahun mereka berpisah, dan Gian tidak mau bertemu Debby. Jika bertemu pasti harus dengan paksaan Gio terlebih dahulu.

Debby dan Gio berpisah karena ketidak cocokan. Umur pernikahan mereka hanya 1 tahun. Debby yang tidak mau mengalah dan Gio yang keras kepala. Sifat yang baru Gio ketahui sejak mereka menikah. Dan Gian kecil-lah yang menjadi korban keretakan rumah tangga mereka. Selang, beberapa bulan, Debby menikah lagi, dan memiliki anak dari suaminya yang sekarang. Harum Firmansyah, kakak kelas seniornya kuliah dulu. Gio sudah curiga mereka memiliki hubungan sejak dirinya dan Debby sering bertengkar, dan itu membuat dugaannya benar saat sidang perceraian pertama mereka dengan hadirnya Harum.

Dan hak asuh anak jatuh ke tangan Debby, walau jatuh ke tangan Debby, Gio tidak menyerah. Dan terbukti Gian ada di tangannya sekarang. Debby tidak mengurus Gian, bukti itu Gio dapat saat, Debby memilih pengasuh anak ketimbang mengurus Gian sendiri. Setelah Debby menikah dengan Harum, Gio meminta Gian kecil dan Finally... Dengan mudah Debby memberikan Gian kecil. Sungguh, di luar dugaan Gio, Ia dapat mengambil Gian dari Debby dengan mudah.

Gio merawat Gian tanpa seorang ibu atau pengasuh. Ia mengurusnya sendiri, dari makan, pakaian, dan lainnya. Jika Ia pergi bekerja, Gio akan menitipkan Gian kecil di rumah ibunya.

Keluarga Gio memang kaget dan kecewa dengan perceraiannya itu, dan menyalahkan dirinya yang dulu malah menikahi Debby bukannya Dian. Dan hal itu, membuat Gio semakin merasa bersalah dengan dirinya sendiri. Sudah hampir 10 tahun mereka belum pernah bertemu...

Gio merindukannya...

Dian Ayu.
Bagaimana kabarnya ? Apa Dian mau menerima maafnya, Sekarang ?  Apa Ia sudah menikah ?  Dengan siapa ???

Pertanyaan-pertanyaan yang selalu mengiang di kepala Gio saat Ia memikirkan Dian. Ia memang bodoh. Meninggalkan Dian hanya masalah sepele. Ia sungguh menyesal, jika ada kesempatan kedua Gio tidak akan menyia-nyiakan Dian lagi, Tidak.... Tidak akan pernah....


❤❤❤❤❤


Dian membuka pintu ruangan boss-nya itu. Sebenarnya Dian tau, ini biasanya hanya akal-akalan boss-nya saja. Seisi kantor ini sudah tau jika, boss-nya menyukai Dian terang-terangan. Tetapi Dian menolaknya. Jelas usia mereka menjomplang menurut Dian. Dian tidak ingin menikahi berondong.

" Permisi.... " Ucap Dian sopan.

" Masuk Dian.... " Jawab Dika, boss-nya lembut.

" Maaf, pak kalau boleh tau... Ada urusan apa ya, saya di panggil ??? " 

" Hmmm, begini Dian... Saya ada projek kerjasama dengan perusahaan daru Jakarta. Dan saya ingin kamu menemani saya ke sana.... " Terang Dika.

" Tapi-- ... "

" Saya tidak mau ada penolakan... Bukannya keluarga kamu di sana ?? Jadi, saya bisa lebih dekat dengan keluarga kamu nanti kan ?? " Tanya boss-nya, Dika dengan antusias. Terselip modus.

" Baik pak... "

" Oke... Pekerjaan kamu nanti bisa di alihkan ke Yuli... " Ucap Dika senang.

Dengan sedih Dian keluar ruangan, dan di sambut wajah kepo beberapa karyawan yang curi pandang ke arahnya untuk media gosip hari ini.

Dalam hati Dian kawatir. Jika Dian kembali, berarti ada kemungkinan Ia bertemu dengan lelaki brengsek itu, dan jangan lupa todongan orang tuanya untuk segera menikah.

" Sial ! "  Umpat Dian.







TBC....




*Cerita ini akan memuat 3 part aja...😂😂😂

Semoga Suka Ya... 😍😍😍

Jangan Lupa VOTE dan COMENT .... ❤❤❤❤





Salam Hangat,

OA_177 🐧

BACK TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang