Part 4

13K 651 10
                                    

Di tengah makan Dian turun dengan Gian di gendongannya yang masih setengah mengantuk, Dian tidak mengetahui bahwa Gio ada di tengah keluarganya.

" Kak Des ! Angga tuh, reseh ! Bangun aku sama Gian tidur ! " Protes Dian yang masih di ikuti Angga di belakangnya.

Desi yang tau bahwa hal ini pasti akan terjadi hanya diam, bingung harus bersikap biasa saja atau Ia tidak tau sekarang harus bersikap bagaimana.

" Kak... " Ucapan Dian terputus dengan Gio yang membalikkan badannya menatap Dian yang sedang menggendong Gian.

" Di.... " Panggil lirih Gio.






❤❤❤❤❤








Jangan lupa VOTE dan COMENT ya...😁









" Di.... " Panggil lirih Gio.

Lelaki itu mematung menatap gadis di depannya. Gio bertanya-tanya apakah ini nyata tau tidak. Gadis yang di depannya itu tampak kaget dengan kehadirannya. Sudah sangat lama sekali Gio tidak pernah melihat gadisnya, sejak dirinya mengabaikan Dian dulu saat di kampus baru ini Gio dapat melihat wajah Dian dari dekat. Gio tau bahwa dirinya mungkin tidak dapat termaafkan, Ia sungguh menyesal. Dian semakin cantik saat ini, tidak ada yang berubah darinya, hanya sorot matanya yang memandang Gio terkesan jijik dan marah.

Dian yang terkejut dengan kedatangan lelaki itu di rumahnya hanya dapat mematung. Lelaki itu seperi tidak punya masalah dengan dirinya saja, dengan santai lelaki itu bahkan duduk di meja makan bersama dengan keluarganya. Sampai saat ini rasa sakit hati masih bersarang di hatinya, rasanya Dian ingin berlari ke kamarnya dan menangis. Tetapi Ia mengurungkan niatnya, Ia masih teringat anak yang berada di gendongannya saat ini, hasil buah cinta Gio dan Debby. Teringat mereka, Dian memberikan pandangan jijik dan marahnya ke lelaki tidak tau malu itu.

Dian melangkahkan kakinya ke samping kak Desi, Ia duduk dengan Gian yang masih de gendongannya. Anak ini tidak jauh dari orang tuanya, manja ! Batin Dian.

" Kak... Tolong ambilkan makanan buatku ya agak banyakin, aku mau ke depan TV, dudukin Gian di sofa biar main sama Angga. " Ucap Dian ke kakaknya yang hanya terdiam melihat suasana yang terjadi.

" O-oh..OKE ! " Jawab Desi.

Setelah meletakkan Gian di sofa, langsung saja Angga membawa mainanya yang di keranjang ke sofa bermaksud mengajak Gian bermain. Tak lama Desi dantang membawa sepiring makanan dan minum putih.

" Di.. ? Loe nggak papa kan ada Gio di si--, " Ucapan Desi terputus.

" Kak... Udahlah, aku sama dia udah selesai dari dulu ! " Desis Dian kesal.

Dian makan sambil menyuapi Gian, anak itu lapar setelah menangis karena menabrak mobil Dika tadi. Gio yang sedang makan, tidak dapat melepaskan pandangannya dari Dian yang sedang menyuapi Gian di sofa. Membuat Ayah Dian geli di buatnya.

" Nak Gio... Habisin dulu makannya... Dian nggak di colong kucing kok... " Ucap Ayah Dian sambil geleng-geleng kepala.

Gio hanya meringis dengan celetukkan itu, dan melanjutkan makannya. Sebelum melanjutkan makannya, Gio mendapatkan ucapan pedas dari Desi.

" Halah... Lelaki kaya loe mau dapetin Dian lagi ?? Loe nggak ngaca, udah punya istri di rumah ! " Ucap pedas Desi ke Gio, yang hanya di balas hembusan nafas lelah.

" Des ! Nggak baek ngomong gitu. " Bela Ibunya.

" Kenyata--, " Ucapan Desi terpotong.

" Aku udah ceraian sama Debby, kak... Udah sekitar 5 tahunan yang lalu... " Terang Gio.

BACK TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang