Saturday Night

4.6K 690 79
                                    

Kebanyakan anak SMA jika sudah mendengar kata malam minggu , pasti yang terlintas dipikiran mereka adalah jalan-jalan, bermain dan berkencan.
Tapi itu tidak berlaku di rumah keluarga Wang.
Saat ini di ruang tengah rumah mereka terdengar berisik oleh Hyunjin yang sedang mengobrak-abrik boks CD dibawah televisi.

Junkai menatap malas Hyunjin yang masih duduk bersila didepan TV memilih CD mana yang cocok ditonton.
Hancur sudah rencana Junkai yang ingin tidur lebih awal setelah makan malam.
Ia justru terjebak di ruang tengah setelah dipaksa ikut menonton oleh adik kurang ajarnya itu.

"Untuk menghilangkan stres setelah masalah kemarin"
Kata Hyunjin saat Junkai hendak menolak ajakan nya.

Tak lama kemudian Renjun datang sambil membawa banyak makanan ditangan nya.
Ia mendekati Hyunjin setelah menaruh semua bawaannya di meja.

"Jadinya nonton apa?"

"Fifty Shades Of Grey"

Junkai mendelik pada Hyunjin setelah mendengar apa yang dikatakan anak itu.
Namun Hyunjin hanya tertawa. Sementara Renjun menatap bingung kedua kakaknya.

"Emang itu film apa?"
Tanya Renjun pada Junkai tapi si sulung tidak menjawabnya. Ia masih menatap tajam Hyunjin.

"Bercanda, nonton Annabelle Creation"
Jawab Hyunjin saat Renjun berbalik kearahnya.

Renjun mengangguk semangat, lupa dengan pertanyaan nya tadi.
"Kebetulan kita belum menontonnya kan? Teman-teman ku sering membicarakan itu dikelas"

Hyunjin mengangguk lalu berdiri, berjalan menuju sofa diikuti Renjun.
Ia duduk diujung sofa, sementara Renjun duduk di tengah, diantara kedua kakaknya.

Selama film berlangsung yang menikmati hanya Hyunjin dan Renjun. Junkai hanya menatap bosan layar besar dihadapan nya Sambil memakan camilan yang dibuat Renjun.
Ayolah, Junkai itu adalah orang yang sangat mengutamakan logika.
Ia tidak percaya dengan yang namanya hantu.
Namun Junkai senang, setidaknya ia bisa menemani kedua adiknya itu.

ia hanya duduk diam sementara kedua adiknya itu kadang menjerit karena terkejut.
Junkai bahkan membiarkan tubuhnya dijepit di ujung sofa karena adik-adiknya itu terus mendekat padanya karena takut. Ia menguap sesekali karena kantuk mulai menyerangnya. Ia nyaris saja terlelap saat lagi-lagi kedua adiknya berteriak.
Junkai menatap malas kedua adiknya itu.

"Bisakah kalian tidak berisik?"
Tanya Junkai yang tidak ditanggapi oleh keduanya.

Junkai berdiri hendak ke kamarnya tapi ujung bajunya ditahan oleh Renjun, ia hanya menghela nafas melihat tatapan memelas adik bungsunya. Ia paling lemah jika Renjun sudah begini.
Jadi Ia kembali mendudukan dirinya disofa. Menguatkan telinganya dari suara berisik adik-adiknya.

Akhirnya setelah 2 jam yang sangat lama menurut Junkai, film itu selesai.
Junkai sudah berdiri berniat kekamarnya, namun ucapan Hyunjin menghentikan langkahnya.

"Tidur bareng yuk, efek takutnya masih ada. Parno aku"
Ujar Hyunjin sambil mematikan TV

Renjun mengangguk, mengiyakan usulan kakak kembarnya itu, ia juga masih sedikit takut.
Ia menatap Junkai penuh harap berharap kakak nya mau.

"Tidak."

Hyunjin dan Renjun langsung cemberut, mereka hanya menatap punggung Junkai yang menjauh lalu hilang di lantai dua, dibalik kamar nya.

"Tidak apa, kita tidur berdua aja"
Ucap Renjun.

Hyunjin mengangguk lalu berjalan mengikuti Renjun menuju kamar si bungsu.
Setelah menggosok giginya.
Saat masuk Hyunjin bisa melihat betapa rapinya kamar adiknya itu, berbanding terbalik dengan kamarnya yang hancur.

ChaoticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang