Secret Admirer

20 5 0
                                        

  "Bagiku kamu adalah bintang yang hanya bisa kupandang tanpa bisa kuraih."

(Ravita Vinandya Roberta)

Malang, 05 Mei 2013

Diego, memilikimu adalah suatu anugerah yang sangat berarti. Kehadiranmu bagaikan magnet penyemangatku. Senyumanmu bagaikan canduku. Entah ini perasaan apa? Aku selalu berharap mendapatkan sepotong hati yang kau miliki. Namun harapanku akan sia – sia belaka. Bagiku kamu adalah bintang yang hanya bisa kupandang tanpa bisa kuraih.

Perkenalkan nama aku Ravita Vinandya Roberta. Panggil aja nama aku Vivi. Aku merupakan salah satu secret admirer dari seorang laki – laki yang menurut aku dia itu baik sekali. Siapa lagi kalau bukan dia 'Diego Soraya'. Aku sudah lama menyimpan rasa ini padanya. Tapi, aku menjamin 100% dia tidak akan tau siapa aku. Iya inilah aku yang mampu menyimpan suatu perasaan bertahun – tahun tanpa mengutarakannya. Mungkin kalau menurut cewek versi zaman now aku sudah tergolong anak yang pengecut. Kehadiran aku disini akan menceritakan sedikit pertemuan pertama dengan Diego.

Saat itu aku melanjutkan pendidikan SMP di Tunas Harapan. Sekolah itu merupakan bagian dari yayasan milik keluarga Bapak Herman saat itu beliau menjabat sebagai direktur.

Posisiku sebagai siswa baru menuntutku untuk mencari tau seluk beluk bangunan megah yang terletak di Jalan Trunojoyo tersebut. Ketika aku mengelilingi belakang sekolah, aku tidak sengaja melihat satu anak yang memakai baju mos sepertiku disiram jus oleh kakak yang sepertinya lebih senior dariku. Rasa kasian menyelubungi diriku. Aku hanyalah siswa baru yang tak mampu berbuat apa – apa. Aku terdiam dan hanya menjadi penonton yang bersembunyi di semak – semak taman belakang sekolah. Aku terlalu takut untuk menampakkan wajahku yang terlalu imut ini.

Kepergian kakak senior yang menyiramkan jus di baju teman sebayaku membuat diri ini memiliki ketekadan untuk melangkahkan kaki menuju anak tersebut. "Hai" sapaku. "Kenalin nama aku Vi, nama kamu siapa?" "Nama aku Diego, ngapain kamu disini. Kalau ada kakak aku dia nanti marah." "Owh, tadi itu kakak kamu?" "Iya, jangan bilang ke siapa – siapa ya ini rahasia kita? "Iya janji gak bakal cerita ke siapa pun"

Itulah potongan cerita aku waktu masih kelas 7 SMP yang menjadi pamungkas untuk kisah selanjutnya. Kejadian tersebut membuat aku tau bahwa Kak Alex adalah kakak dari teman aku 'Diego'. Entah apa alasannya ia begitu jahat sama adiknya sendiri? Aku tidak tau dan aku tidak mau mencoba bertanya kepada Diego. Aku takut jika aku terlalu masuk kedalam masalah pribadinya. Itu alasan klasik aku saat aku masih kelas 7. Dengan seiring berjalannya waktu. Aku memiliki keberanian dan ketekadan untuk menyatukan kakak beradik tersebut.

Satu harapanku. Kuharap Diego tidak melupakan aku walau pertemuanku dengannya hanya satu kali itu saja. 

Secret of My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang