Persaingan

838 94 5
                                    

"Biar kutebak kau pasti ingin bertanya tentang mantan ketua 'Ghost Diamond' kan, akaashi?"

Akaashi masih menatap seto dengan wajah yang datar, dan seto hanya tersenyum ke akaashi.

"Kenapa kau malah tersenyum?"

"Yah~ karena gw kagum padamu. Lu benar-benar penguping yang hebat."

"Jadi benar apa yang kalian bicarakan ditangga, mengenai kau adalah mantan ketua Ghost Diamond?"

"Klo iya memang kenapa?"

Akaashi menundukkan kepala.
Mengheningkan cipta kali yah?//plak//

"Apa benar klo kalian ingkar janji, kalian akan dihukum mati?"

Seto terkejut. Bukan karena kebenaran yang dikatakan akaashi. Tapi wajah akaashi saat mengatakannya. Wajahnya yang terlihat begitu sedih bercampur kesal.
Seto menatap datar akaashi.

"Apa lu menyukainya?"

Akaashi mengangkat kepalanya dan melihat ke arah lain. Terlihat sedikit rona merah di majahnya.

"Iy--"

"Jangan pikir bahwa gw akan melepaskannya."

Seto menatap tajam, mendekat, dan melewati akaashi.

"Katakan itu juga pada yng lainnya!"

-----------

"Ah! akaashi-san!! Dari mana aja?"

"Oh nagisa.. Aku habis jalan-jalan sebentar"

"Benarkah? apa kau baik-baik saja?"

"Iya... Sudah dulu yah, aku mau ke kamar untuk istirahat"

"Ah.. Iya.."

---------

"Kau mengikutinya kan?" Tanya iwaizumi sambil melihat akaashi yang sedang baring di kasur. Mereka berdua satu kamar.
Akaashi mengangguk.

"Dia adalah mantan ketua Ghost Diamond. Dan Ghost Diamond adalah rival Black Rose. Hanya itu yang kudengar dari pembicaraan seto dan yui."

Iwaizumi hanya menatap datar akaashi yang menunjukkan wajah yang sedikit kesal.

"Aku juga sama sedih dan kesal sepertimu. Karena mungkin saja kemarin itu (name) bertarung lagi. Yang kita lakukan sekarang hanyalah menjauhkan (name) dari perkelahian atau tawuran."

-----------

TOK!! TOK!!

"IYA.. AKU SUDAH BANGUN DAN MANDI KOK!!"

(Name) pun membuka pintunya dan melihat iwaizumi yang depan pintu sedari tadi.

"Ng? kenapa kau melihatku begitu?"

"Tidak apa-apa.... Dan bisa kah kau memanggilku dengan nama hajime?" iwaizumi tersenyum.

(Name) mengangkat alisnya.
"Memangnya kenapa dengan nama hajime?"

"Tidak... Aku hanya senang jika kau memanggilku dengan nama hajime"

"Baiklah haji--MEEEE!!!"

(Name) belum menyelesaikan kalimatnya karena Iwaizumi mencubit kedua pipinya.

"ADUDUDUH!! HAJIME CYAKIT CAU!!"

Iwaizumi pun melepaskan cubitannya dan tertawa.

"HAHAHAHA!! Kau lucu juga yh... Harusnya kau lihat wajahmu tau..."
Iwaizumi menyeka air matanya diujung matanya.

"Uuugghhh.. Sakit...." (Name) memegang kedua pipinya.

"Oh sakit yah?"

"NGGAK!! CUMAN PERIH DOANG!!"

Real Or Dream [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang