chapter 7

12 5 6
                                    

  Sepanjang perjalanan keheningan selalu setia menemani keduanya. Filbert yang tidak ingin berada dalam suasana itu berusaha untuk mengobrol dengan gadis itu.

     "Nama gue Filbert, lo?" Kata Filbert memulai.

     "Gak nanya" Jawab Flauren jutek.

     "Ya gue cuman kasih tau, lagian kita sering ketemu tapi sampai sekarang kita belum kenalan" ujar Filbert yang membuat Flauren berfikir 2 kali.

     Kalau Flauren pikir-pikir apa yang dikatakan lelaki itu memang ada benarnya, sampai sekarang mereka belum berkenalan.

     Ya, mau berkenalan gimana ? Setiap pertemuan mereka aja pasti hanya akan ada pertengkaran dan pertengkaran.

     "Hmm nama gue Flaurenzia archia" jawab gadis itu akhirnya.

     "Oh, nama yang bagus" ujar Filbert.

     Setelah itu, Flauren tidak berniat menjawab perkataan Filbert lagi sehingga terjadi keheningan lagi diantara mereka, sampai akhirnya Flauren menyadari dan mengingat sesuatu.

     "Lo mau nganter gue kemana? Emang lo tau rumah gue?" Ujar Flauren yang membuat Filbert terkejut.

      Filbert melupakan hal itu, ia tidak tau di mana rumah Flauren. Benar -benar memalukan.

     "Gue lupa" kata Filbert dan menepuk jidatnya.

     "Dasar" jawab Flauren.

     "Dimana rumah lo" tanya Filbert, Flauren segera memberitahukan alamat rumahnya kepada Filbert.

****

     "Makasih" ujar Flauren ketika Filbert sudah mengantarnya sampai di rumah.

     "Gue pulang dulu" jawab Filbert.

     "Take care" ujar Flauren, kemudian Filbert tersenyum dan ia segera melajukan mobilnya itu.

     Flauren tidak langsung masuk ke rumahnya, ia melihat mobil Filbert yang perlahan menjauh dan menghilang dari pandangannya.

     Flauren memasuki rumahnya, ia binggung karena rumahnya sepi. Ya, rumahnya memang selalu sepi tapi ia merasa ada hal yang aneh.

     "Ma, Flauren pu-" ucapannya terhenti karena ada orang yang mengehentikannya.

     "SURPRISE" kata seseorang, tidak bukan hanya seorang, tetapi suara itu ada 2, Flauren membelalakan matanya sempurna ketika melihat kedua orang itu.

     "Pa-pa" kata Flauren terkejut. Ia langsung menghambur ke pelukan papanya, ia sangat merindukan papanya.

****

     Flauren sangat senang hari ini, papanya sudah pulang dan mereka kembali makan sekeluarga lagi.

     "Flauren" panggil mamanya disela sela makan mereka.

     "Iya, ma?" Tanyanya.

     "Tadi kamu diantar siapa?" Tanya martha lagi.

     "Pacar kamu ya?" Sambung papanya.

     Flauren yang kaget mendengar ucapan dari papanya langsung terbatuk. Awlany Flauren berharap kedua orangtuanya tidak mengetahui hai itu karena ia malas membahas tentang lelaki itu kepada kedua orangtuanya.

     "Enggak kok, cuman temen aja"

     "Yakin cuman temen?" Tanya james lagi.

     "Ih papa apaan sih, dia cuman teman aja kok"

     "Teman ya?" Sahut martha.

     "Iya cuman teman" kata Flauren cemberut.

     Melihat ekspresi anaknya itu, James dan Martha malah tertawa karena berhasil menyagil anaknya itu. Setelah itu mereka kembali melanjutkan makan.

****

     Flauren menghempaskan tubuhnya di kasur miliknya, ia sangat senang hari ini. Ia sudah diberi tahu mamanya kenapa mamanya tidak bisa menjemputnya, ya, semuanya karena papanya pulang hari ini.

     Kedua orangtuanya sudah berencana untuk memberi kejutan kepada Flauren, dan Flauren merasa sangat senang hari ini.

     Flauren memejamkan matanya dan mulai masuk ke alam mimpi.

****

     Flauren bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, ia memakai seragama sekolahnya dan memakai perlengkapan lainnya.

     Setelah merasa penampilannya sudah sesuai, ia melangkahkan kakinya menuruni anak tangga.

     Sebenarnya hari ini Flauren sedang merasa tidak enak badan, ia merasa pusing. Namun, ia menahannya dan tetap ingin berangkat ke sekolah.

     Kedua orangtuanya tidak mengetahui hal itu, karena Flauren tidak bercerita kepada mereka, ia tidak ingin membuat kedua orangtuanya khawatir.

     Flauren sarapan bersama kedua orangtuanya, ia memakan roti dan minum susu yang telah dibuat oleh martha.

     "Ma, Pa, Flauren berangkat ya" Ujar Flauren setelah menyelesaikan sarapannya. Ia menyalami tangan papanya terlebih dahulu, setelah itu ke mamanya.

     "Kok badan kamu panas sih?" Tanya mamanya.

     "Kamu sakit?" Lanjut papanya.

     "Eh, Flauren gak pa-pa kok, cuman pusing dikit aja. Ntar juga sembuh" ujar Flauren.

     "Kamu yakin mau sekolah?" Tanya kedua orangtuanya bersamaan.

     Flauren tersenyum dan mengangguk. "Flauren gak pa-pa kok" katanya kemudian.

     "Yaudah Flauren berangkat dulu ya, dahh"

     Belum sempat Flauren keluar rumah, papanya sudah memanggilnya lagi.

     "Flauren"

     "Iya,pa?"

     "Mau diantar aja gak?" Tanya james.

      Flauren berpikir sebentar kemudian ia mengangguk, Flauren malas membawa mobil, jadinya ia memilih diantar saja.

     "Yaudah yuk" ujar papanya

***

     Chapter kali ini pendek dulu ya, jangan lupa vote and commentnya tapi sebelum itu baca dulu😀.

   Jangan jadi silent readers ya..

See u di chapter selanjutnya.

●23.juni.2018●

Carol

Hate or Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang