Chapter 10

26 2 1
                                    

Flauren membuka matanya, cahaya dari lampu tepat mengenai mata gadis itu sehingga membuatnya kembali memejamkan matanya, Flauren mengerjap-ngerjapkan matanya, menyesuaikannya dengan cahaya lampu.

Flauren menoleh ke kanan kemudian ia menoleh kea rah kiri dan mendapati sesorang berada disana. Ya, itu Filbert. Flauren melihat Filbert sedang memainkan ponselnya.

"bert" panggil Flauren.

Filbert yang merasa dipanggil, menoleh kea rah suara.

"lo ngapain di sini?" "terus kenapa gue ada disini?" "siapa yang bawa gue ke sini?" Tanya Flauren bertubi-tubi.

"satu-satu dong. Pertama tadi lo pingsan, gue yang bawa lo kesini dan gue disini jagain lo" jawab Filbert.

"makasih" jawab gadis itu. Tiba-tiba ia teringan akan sahabatnya, Karin. Ia tidak melihat keberadaan sahabatnya itu.

"Karin mana?" Tanya gadis itu lagi.

"di kelas, bel masuk tadi udah bunyi, lo si lama banget pingsannya, cape gue nunggunya." Ujar Fibert.

"gue gak nyuruh lo jagain gue" balas gadis itu sambil menuruni kasur, ia tidak ingin berlama-lama diruangan ini apalagi hanya berdua dengan lelaki itu.

Flauren berjalan meninggalkan Filbert, namun Filbert menghentikan langkah gadis itu.

"mau ke mana?" Tanya Filbert yang masih mengkhawatirkan Flauren.

"ya, ke kelas lah, emang kemana lagi?" jawab Flauren.

"tapi kan lo baru aja sadar"

"gue ba-" ucapan Flauren terpotong.

"kalau lo baik-baik aja, lo gak bakal pingsan kayak tadi" jawab Filbert langsung seakan tau apa yang ingin dikatakan gadis itu.

"gue cuman pusing, lagian sekarang udah mendingan" jawab Flauren. Flauren tidak berbohong, ia merasa dirinya sudah baikan daripada tadi. "udah ah gue duluan" sambungnya.

"gue khawatir sama lo, Ren" ujar Filbert membuat Flauren yang sedang berada di ambang pintu uks, tidak melanjutkan langkahnya.

Flauren berjalan ke belakang,ia beridiri tepat dihadapan Filbert. ia melihat wajah lelaki itu, bukannya Flauren ke'pd'an, namun ia benar-benar menemukan kekhawatir yang terlihat jelas dari mata lelaki itu.

'apa lo beneran khawatir sama gue?' batin Flauren.

Namun, bukan itu yang Flauren tanyakan, ia memegang pundak Filbert.

"gue baik-baik aja, lo gak perlu khawatir sama gue" ucap Flauren dengan nada lembut, nada yang sangat jarang Filbert dengar. Ohh, bahkan tidak pernah.

"lo yakin? Atau mau gue anatar pulang?, nanti gue izinin lo kok" ujar Filbert.

"gue yakin Bert, udah gue mau balik ke kelas" ucap Flauren.

"gak ganti baju dulu?" Tanya Filbert.

"ya, maksud gue ganti baju dulu terus ke kelas" jawab Flauren. "gue duluan" sambungnya, kemudian melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Filbert. Flauren mengganti baju olahraganya terlebih dahulu menjadi seragam sekolahnya. Setelahnya, ia memasuki kelasnya.

Flauren memasuki kelasnya, ia menjadi pusat perhatian sekarang. Flauren tau ini semua pasti karena Filbert yang menolong dirinya.

Flauren tidak memusingkan itu, ia kembali berjalan menuju mejanya.

"Lo udah gak pa-pa?" Tanya Karin khawatir. Flauren dapat melihat dengan jelas kekhawatiran sahabatnya itu.

"Iya gue gak pa-pa" jawab Flauren.

Hate or Love (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang