Dunia Prilly - 13

4.2K 249 0
                                    

Happy Reading...

_________

"Maaf Pak mungkin Bapak salah memilih dokter ini bukan keahlian saya sebentar yah saya panggil rekan saya terlebih dahulu."

Dokter itu berdiri meninggalkan Ali yang kebingungan di tempatnya mendengar pernyataan dokter itu.

Tidak mungkin dia salah dokter dan dia yakin jika membawa Prilly ke dokter umum di rumah sakit medika ini.

Prilly masih didalam ditempat pemeriksaan sedangkan Ali masih menunggu dokter tadi kembali.

Saat mendengar pintu terbuka Ali berbalik lalu berdiri saat melihat dokter tadi yang ber-name tag Linda masuk dengan dokter lainnya.

"Kenalkan Pak ini rekan saya dokter Raina."

Ali menjabat tangan dokter Raina dan menyebutkan namanya.

Dokter Linda mempersilahkan dokter Raina masuk dan menyuruh Ali untuk menunggu sebentar lagi.

Setelah hampir setengah jam Ali melihat kedua Dokter itu keluar dan bercakap-cakap yang tidak bisa membuat Ali mendengarnya karena mereka agak jauh dari tempatnya duduk.

Terlihat Dokter Raina melewatinya sambil melempar senyum tipis dan juga dokter Linda yang beridri di depannya membuat Ali ikut berdiri.

"Kenpa dengannya Dok?"

"Mmm--Bapak mohon menunggu dulu sampai hasil lab nya keluar."

Ali mengerutkan keningnya mendengar pernyataan dokter tersebut.

Pria itu melihat ke arah Prilly yang keluar bersama seorang perawat menghampirinya.

"Apa sebenarnya yang terjadi?"

Ali kembali melemparkan pertanyaannya.

"Kita bisa tahu setelah hasil Lab-nya keluar, Bapak dan Ibu bisa menunggu di ruang tunggu yang ada diluar."

Ali menghela nafas lalu menggenggam tangan Prilly.

"Baiklah."

Ali menjabat tangan dokter itu dan membawa Prilly keluar menuju kursi yang ada disana.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Yah aku baik-baik saja mungkin asam lambungku kambuh lagi."

Ali hanya bergumam tidak jelas menanggapi pernyataan Prilly.

"Mm--aku mau ke toilet sebentar."

"Biar saya temani."

Ali berdiri dan memegang tangan Prilly tapi wanita itu menahannya dan menariknya duduk kembali.

"Tidak usah biar aku saja aku janji hanya sebentar kamu tunggu saja disini."

Ali menatap dalam manik mata Prilly membuat wanita itu membuang pandangannya.

"Baiklah."

Senyum Prilly merekah lalu berdiri berjalan berlalu dari Ali.

Baru tiga langkah dia berjalan, Ali kembali menginterupsinya.

"Jangan pernah berpikir untuk lari dari saya."

Prilly menegang ditempatnya tapi kembali mencoba menormalkan gerak tubuhnya. Dia berbailk dan hanya memberikan senyuman tipis kepada Ali.

Ali tidak melihat itu karena terlanjur menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

Tidak lama kepergian Prilly, nama wanita itu dipanggil membuat Ali kembali memasuki ruangan dokter tadi.

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang