Dunia Prilly - 20

4.2K 234 4
                                    

Happy Reading...

__________

Setelah membeli roti yang cukup untuk Syifa dan lainnya Prilly kembali ketempat dimana Putri kecilnya itu menunggu.

Tapi saat dia sampai dia tidak mendapati Syifa yang ada hanya koper dan tasnya.

Seketika roti yang ada ditangannya jatuh ke lantai dan Prilly dengan panik menghampiri orang yang duduk tidak jauh tempat anaknya tadi.

"Maaf Bu saya mau nanya, liat anak saya yang duduk disana yang pakai baju pink, rambutnya sebahu."

Mendapat gelengan dari wanita itu membuat Prilly panik takut anaknya itu hilang atau ahh dia tidak ingin berpikir negatif.

Prilly mengeluarkan ponselnya menampakkan foto Syifa dan menunjukkan ke orang-orang yang ada disekitar situ berharap mereka melihat Syifa.

Tapi tak ada satupun dari mereka melihat Putrinya itu membuat Prilly menitikkan air matanya.

"Ya Allah nak kamu kemana?"

Prilly berusaha mencari disekitar situ tapi tak juga didapatkannya.

Seketika muncul pemikiran untuk mengumumkannya di intercom bandara.

Dia berlari dan bertanya pada tugas bandara yang dijumpainya.

Setelah mengetahui jalannya Prilly berlari lalu mengadap ke petugas yang berjaga disitu.

"Maaf Pak apa saya bisa pinjam intercomnya saya mau ngumumin pak anak saya hilang pak."

Prilly berucap cepat karena saat ini dia sangat khawatir dengan keadaan Putri kecilnya itu.

Saat sudah mendapat izin Prilly berdiri di depan Mic.

"Mohon perhatiannya."

"Bundaaa...."

Teriakan yang sangat dikenalnya membuat Prilly menghentikan ucapannya lalu menatap Syifa yang berlari kearahnya.

Prilly berjongkok lalu dengan sigap menangkap tubuh mungil putrinya itu dan memeluknya dengan erat.

"Syifa kamu dari mana aja Sayang, Bunda kan udah bilang kamu jangan kemana-mana."

Prilly menggelamkan kepalanya di ceruk leher Syifa memeluk anaknya erat.

"Kamu nggak apa-apa kan nak nggak ada yang luka kan Sayang?"

Prilly meregangkan dekapannya lalu memeriksa seluruh tubuh anaknya itu.

"Enggak kok Bunda, maafin cipa yah Bunda pelgi tanpa bilang sama Bunda."

"Lain kali jangan gitu yah, Bunda takut kehilangan kamu nak!" Prilly kembali memeluk erat putri kecilnya itu.

"Prill?"

Prilly mendongakkan kepalanya menatap Ina dan Mira yang berada di hadapannya.

"Kamu kenapa suara kamu tadi terdengar?"

Mira bertanya sambil berusaha mengatur nafasnya yang tersengal begitu juga Ina.

"Oh itu tadi Syifa hilang pas aku tinggalin beli roti."

"Apa???"

Ina dan Mira berucap bersamaan dengan suara yang mampu memekakkan telinga.

Semua mata tertuju kepada mereka membuat Ina dan Mira tersenyum kikuk menatap mereka semua.

"Kalian bisa nggak sih nggak teriak-teriak Syifa sampai kaget."

Prilly mengangkat Syifa kedalam gendongannya.

DUNIA PRILLY | [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang