16. Notice

1.1K 82 2
                                    

Sudah selama dua minggu ini sepasang suami istri tersebut saling diam. Tetapi tetap melaksanakan kewajiban mereka. HyeonJin sudah lama tidak bertemu Taehyung lagi, mungkin lelaki itu masih sibuk ataupun malah sudah kembali ke LA untuk urusan albumnya.

Soal pertemuannya dengan Andriano waktu itu , HyeonJin datang tepat waktu tetapi tidak berjalan sesuai harapannya karena kedatangan  Delima secara dadakan menuding dirinya jika merebut calon suaminnya, bahkan HyeonJin harus meredam amarahnya ketika Delima menampar dirinya tanpa ampun. Siapa yang salah disini? Suga adalah suami HyeonJin yang sah menurut agama. Jadi, HyeonJin begitu malas bernostalgia dengan pertemuannya yang menurutnya tidak masuk akal. Seperti biasa KONYOL!

Sudah dua hari ini HyeonJin duduk menatap hujan gerimis yang turun pagi ini. Ditemani cokelat hangat buatannya sendiri. Sejak kemarin Suga tidak pernah pulang, bahkan melewatkan acara sarapan paginya bersama. Setiap HyeonJin bangun sudah tersedia susu hamilnya seperti biasa, dan makanan bergizi tetapi Suga tidak ada.

Tangannya terus mengelus perutnya, selama hamil dia sangat suka makan cokelat dalam bentuk apapun. Sepertinya, anaknya nanti akan manis seperti Papanya. Ya, Suga terlalu imut jika dikatakan sebagai orang tua sekarang.

Tapi sudah menjadi takdir jika Suga dan HyeonJin adalah sepasang suami-istri dan terlebih lagi alan memiliki anak yang diberikan Tuhan.

HyeonJin, tidak pernah menyesali pertemuannya dulu dengan lelaki es itu. Lelaki yang begitu dingin dan susah tersentuh. HyeonJin pernah membenci Suga tapi rasa itu perlahan tergantikan dengan sebuah perasaan yang baru. Rasa cinta, rasa takut kehilangan.

Tangannnya beralih memegang cangkir cokelat hangat yang mengepulkan asap. Sebelah tangannya masih mengusap perutnya dengan hangat.

Dihirup aroma yang manis daei perpaduan cokelat dan susu yang membuatnya tersenyum.

Kedua matanya terus menatap jalanan yang mulai basah dengan air, hanya segelintir orang yang berjalan kaki menggunakan payung maupun berkendaraan entah pergi kemana.

Tepat matanya menatap di jalan raya HyeonJin memincing melihat seorang berdiri di tengah hujan yang semakin deras. Suara geledek pun mulai menyambar. Bahkan bajunya sudah bayah kuyup juga rambutnya.

HyeonJin berdiri menatap lelaki itu yang ternyata suaminya. Suga tidak memperhatikan HyeonJin malah melenggang begitu saja memasuki rumah.

HyeonJin tidak diam, ikut menyusul Suga menaiki lantai dua. Langkah HyeonJin berhenti di depan pintu yang terbuka.

Suaminya sibuk memasukkan pakaian di dalam koper.

Pikirannya sudah berkelana kemana-mana. Memikirkan kemungkinan yang selalu menghantuinya setiap malam. Hal yang selalu ditakutkan kini malah disaksikan olehnya, pikirannya menjadi kacau.

"Oppa?" Suaranya berubah bergetar, dengan sorot mata terluka.

Suga menoleh tanpa ekspresi. Dia tidak bodoh ketika istrinya seperti itu, tapi pikirannya juga sedang tidak baik sekarang. Dia harus menahan emosinya yang tapi meledak. Emosinya harus terkontrol jika menghadapi istri tercintanya yang mulai terisak.

HyeonJin mendekat. Kedua tangannya memegangi perutnya erat.

"Mau kemana?" Ulangnya sekali lagi. Tapi Suga enggan menatapnya sibuk memasukkan kemeja dke koper.

Suga menoleh, tatapannya kosong seperti raga dan jiwanya telah terpisah disuatu tempat.

"Maaf, aku harus pergi. Aku--aku akan-" ucapnya gagap. Perasaan bingung melingkup memenuhi pikirannya.

Menyusun kata yang bagus, demi menenangkan istrinya. Demi membuat HyeonJin mengerti. Tapi sepertinya wanita di depannya makin bersedih.

HyeonJin bergeleng. Kakinya terus mundur ke belakang ketika Suga semakin maju menyeret kopernya.

Will You Marry Me? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang