Jika kalian ingin request OTP mana yang mau kubuatkan cerita.
Katakan saja!
Aku akan berusaha sebaik mungkin!
And BTW, ini AU.
***
"Percy, dibelakangmu!"
Percy Jackson menoleh dan mendapati salah satu mahkluk menjijikan itu tengah mengejarnya.
Clep!
Kepala keunguan makhluk itu tertancap sebuah anak panah.
"Terimakasih, Zhang!"
Frank Zhang mengangguk, tapi ia tetap menyiagakan crossbownya.
"Kyaa!!" seorang gadis berkulit gelap yang terlihat paling muda di antara mereka terpeleset.
"Hazel!" Piper Mclean berlari menghampirinya dan membantu Hazel Levesque untuk berdiri.
"Ayo cepat, perkemahan sudah dekat!" kata Jason Grace. Ia menoleh menatap Michael Yew—yang membawa tas berisi persediaan makanan untuk tiga bulan ke depan— tengah kelelahan berlari. "Ayo!"
"Jackson!" Michael berteriak. Ia melempar tas pada Percy.
"Apa—?!" Percy terhenti.
"Aku akan memancing para pemakan otak itu! Kalian pergilah!" kata Michael.
"Yew! Kami sudah kehilangan, saudaramu Lee. Aku tidak akan—"
"Percy...." lirih Hazel.
Michael Yew membenarkan kacamatanya. "Jika aku tidak kembali, berikan salamku untuk Will, Austin, dan Kayla. Katakan pada mereka kalau ini sudah menjadi pilihanku. Katakan kalau aku menyayangi mereka."
Piper menarik nafas panjang, berusaha menenangkan diri. Hazel mulai menitihkan air mata. Frank, dan Jason hanya menunduk. Percy mengangguk paham, meski ia tau ini keputusan yang sulit.
"Semoga beruntung." ucap Percy. "Dan kembalilah."
Michael mengangguk kemudian lari ke arah utara, tempat munculnya zombie yang pertama kali.
(***)
Annabeth Chase mengintip ke dalam ruangan nomer 3. Bermaksud untuk mengecek keadaan pacarnya, Percy.
"Percy?"
"Aku gagal menyelamatkan Bianca, Zoe, Lee, Berkendoff, dan sekarang—"
Annabeth berlari memeluk kekasihnya yang tengah terpuruk di pojok ruangan. "Tidak! Bukan salahmu! Ini pilihan mereka. Aku yakin mereka tidak menyalahkanmu!"
Percy membalas pelukan Annabeth. Memeluknya dengan erat. "Tolong Annabeth, jangan pernah menjauh dariku lagi. Jangan pergi...."
Annabeth mencium kekasihnya. "Selama kita bersama. Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku janji...."
Percy memejamkan matanya. "Bersumpahlah...."
(***)
Nico di Angelo menghampiri pemuda berambut pirang yang tengah berkutat dengan kotak-kotak obat, Will Solace.
Nico bisa mengerti bagaimana rasanya kehilangan orang yang disayangi. Nico sudah kehilangan kakaknya, Bianca.
Saat mendengar kalau Michael Yew mengorbankan dirinya, orang pertama yang Nico pikirkan adalah Will. Entah kenapa.
"Will—"
"Tidak cukup." Will menggebrak meja. "Obatnya tidak cukup!"
"Will!" Nico menggapai bahu Will. "Tenangkan dirimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini cerita kami. PARA DEMIGOD!
FanfictionTruth or Dare, kehidupan sehari-hari, kumpulan cerita pendek tentang Percy Jackson, dkk. Semua disajikan dalam bahasa indonesia! Yunani, Romawi, Mesir, bahkan Nordik! Ini hanya kumpulan cerita sehari-hari mereka. Jadi selamat menikmati. PERINGATAN...