Hai-hai. Aku selalu menerima request lho.
Ini Oneshoot OTP ketiga ku, selamat menikmati. :"v
(***)
"Hei Magnus, sadar!" Alex Fierro menendang tubuh Magnus Chase sampai terbang masuk ke kamar mandi.
Magnus sedang berbaring di bawah pohon yang ada di kamarnya seperti biasa, tidur siang yang nyaman. Tapi Alex mengacaukannya.
"ALEX!" seru Magnus geram dari dalam kamar mandi.
"Salahmu sendiri tidak mengunci pintumu." Alex hanya angkat bahu. Ia menyeringai.
Magnus keluar dari kamar mandi dengan kaos basah. Ia merenggut kesal.
"Aduh, sekarang keluarlah!" suruh Magnus.
Alex menempati posisi tidur siang Magnus tadi. "Tidak mau!"
Magnus memutar bola mata, "Aku harus ganti baju!"
Alex membuka matanya sebelah. Kemudian memejamkannya lagi. "Ganti baju saja,"
"Alex, hari ini kau perempuan."
"Terus kenapa?"
"Aku tidak mungkin ganti baju saat ada perempuan. DI KAMARKU!"
Alex terkikik jahil. "Jadi aku perempuan pertama yang ada di kamarmu saat ganti baju?"
Magnus mendengus. "Beda lagi kalau kau laki-laki."
"Ya sudah. Ganti baju saja di kamar mandi! Susah banget sih?" ucap Alex dengan nada cuek. "Sekalian mandi sana!"
Magnus ingin protes, tapi badannya sudah basah. Mandi tidak akan membunuh seseorang kan? (Yah bisa saja, ouch itu bagiku. Hahaha...)
Magnus menghela nafas pasrah. Dan lansung masuk ke kamar mandi lagi. Alex hanya tersenyum penuh kemenangan.
Beberapa saat kenudian, Magnus berteriak memanggil Alex dari dalam kamar mandi. Alex yang sudah bangun dan sedang melihat-lihat foto yang dipajang Magnus, hanya memutar bola mata.
"APA?!" balas Alex berteriak. Disaat itulah Alex terpaku pada sebuah foto. Alex mengambil foto itu, "Ini—"
"BISA KAU AMBILKAN BAJU GANTI UNTUKKU?"
Alex tersentak, "IYA! SEBENTAR!".
Alex membuka lemari dan mengambil kaos Valhalla dan celana jeans. Alex masih tidak fokus karena foto itu. Alex berjalan ke pintu kamar mandi dan membukanya.
Sialnya, Magnus sedang memunggungi Alex dengan handuk yang dibalut di bokongnya. Alex terdiam melihat pemandangan di depannya.
"Eee...."
Magnus berbalik dan ia lansung membelalak. "Alex—?!"
Alex mengerjap, mukanya memanas. Ia melempar baju pada Magnus. "WAH, SADARKAH KAU? PUNGGUNG YANG BAGUS! AH, SAMIRAH MENCARIKU, DAH!"
Magnus menatap bingung kepergian Sang Anak Loki itu. Ia mencerna perkataan Alex.
Sedetik.
Dua detik.
Muka Magnus memerah padam seketika. Dan Si Putra Frey berusaha keras untuk kembali sadar.
(***)
"Magnus tenanglah..." Blitzen menepuk bahu Putra Frey. "Dan berhenti mengatai dirimu 'Bodoh'!"
"Bodoh.... Bodoh... Bodoh...." ucap Magnus berulang kali sambil memukulkan kepalanya di atas meja.
Heartstone mengangkat alisnya heran. Mereka bertiga sedang berada di griya Chase. Rumah keluarga Magnus yang disulap jadi tempat penampungan para gelandangan, ummm.... Tunawisma. Eehh.... Oke lanjut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini cerita kami. PARA DEMIGOD!
FanfictionTruth or Dare, kehidupan sehari-hari, kumpulan cerita pendek tentang Percy Jackson, dkk. Semua disajikan dalam bahasa indonesia! Yunani, Romawi, Mesir, bahkan Nordik! Ini hanya kumpulan cerita sehari-hari mereka. Jadi selamat menikmati. PERINGATAN...