Kress..Kress...
Rania sedang fokus memakan sesuatu. Dia tampak menikmatinya. Sesuatu yang dingin, beku, dan mungkin membuat semua orang akan ngilu membayangkan ketika benda itu dimakan.
Es krim? Tentu bukan.
Doi? Tetott.. Apalagi itu, maaf anda kurang beruntung.
Bukan itu semua, melainkan...
"Gue heran kenapa lo bisa kecanduan es batu begini. Apa faedahnya makan begituan, yang ada gigi gue ngilu ngeliatnya," Lelaki yang selalu mengganggu Rania itu mulai mengeluarkan suaranya.
"Nggak usah banyak komen kayak Facebook!"
"Aku mah kalo jadi Facebook bakal nge-like kamu aja," Rania tidak peduli. Ia hanya sibuk memakan es batu dari minuman es teh yang dibelinya tadi. Dari dulu, setiap dia membeli es teh tujuannya hanya satu dan selalu satu, makan es batu.
"Eh tapi, terlepas dari semua obrolan kita tadi. Gue jadi kasihan sama lo. Dari bab 1 sampai sekarang lo belum dikasih nama sama author. Gue jadi bingung manggil lo apa,"
"Iya, bener juga ya" Lelaki itu tampak berpikir.
"Kalau gitu nama aku Sayang aja, biar bisa dipanggil Sayang sama kamu," Dia mengeluarkan ekspresi mesum ala-ala om pedo."Pe'a!"
"Oke. Gimana kalau Fahri aja. Kalau nama Song Joong Ki, muka gue nggak ada Korea-Koreanya. Kalau Manu Rios, nggak ada bule-bulenya.
Mending Fahri aja, karena motto gue 'Cintailah Produk Indonesia'. Keren nggak?" Lelaki yang sekarang resmi bernama Fahri itu terlihat bangga."Iyain, biar cepet!"
Teteww..
Bel yang menandakan waktu istirahat telah habis pun berbunyi.
"Bel udah bunyi tuh. Gue masuk duluan, Fahri!"
Rania berdiri, beranjak meninggalkan Fahri yang tersenyum sumringah."Pulang sekolah gue mau beli dua kambing, buat akikahan"
***
Rania menahan kantuk. Sejak jam istirahat usai sampai sekarang, guru yang akan mengajar belum datang.
Tentunya semua murid bersorak gembira. Rata-rata sebagian murid sibuk main game, menggosip, baca Wattpad, dan sebagainya.
Hanya Rania yang kini melingkupkan kepalanya ke atas meja.Suara riuhan teman-temannya terhenti ketika ada yang berteriak,
"Ibu Ines datang woy!!"
Semua murid berhamburan untuk masuk ke kelas dan duduk di bangkunya masing-masing. Terkecuali Rania yang hanya mengangkat kepala dan menegakkan tubuhnya.Tap..Tap..
Suara langkah kaki bergema. Bu Ines masuk ke kelas. Namun dia tidak sendirian, di sampingnya kini ada sesosok gadis bertubuh mungil, wajahnya sangat imut. Lucu sekali.
B aja, batin Rania.
"Anak-anak, kalian kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan dirimu,"
Gadis itu maju selangkah. Tersenyum menatap satu per satu teman-temannya. Dan itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Bu Ines pun menegurnya.
"Ayo,"Nggak ada yang ganteng, pikir gadis itu.
"Perkenalkan, namaku Safira Aulia Putri Nadhea Annisa Ayudia Ariska Hanna Fitria Ningsih.
Kalian bisa panggil aku Fi,"Cengo.
Seketika satu kelas terdiam, lalu sedetik kemudian..
"Panjang amat tuh nama kayak tol Jokowi!"
"Panjang banget, punya gue aja nggak panjang,"
"Apanya yang panjang, njir. Ambigu"
"Nama!"
Bu Ines mengetuk-ngetukkan meja.
"Teman kalian belum selesai bicara!"
Fi pun hanya tersenyum kikuk, namun itu tidak menyurutkan rasa percaya dirinya."Aku pindahan dari SMA Bakti Bangsa. Umur aku 15, dua bulan lagi 16 tahun. Di rumah aku punya kelinci namanya Koki, tapi sayangnya dia nggak bisa masak. Terus ma-fa sama mi-fa aku seblak sama es teh, padahal Mama nyuruh aku makan sayur sama minum jus, cuma aku nggak suka.
Hari Minggu aku suka jogging..."Rania menggeleng-gelengkan kepalanya. Takjub. Rupanya bukan namanya saja yang panjang, tapi bacotannya juga.
Setelah satu jam puas bercerita, Fi pun dipersilahkan duduk dengan...
"Rania! Kamu duduk sama Rania"
Bu Ines menunjuk ke arah Rania. Rania terkejut. Orang seperti Fi akan duduk dengan Rania. Rania pun hanya diam ketika Fi mulai duduk menghadap ke arah Rania.
"Halo namaku Safira Aulia Putri Nadhea.."
"Iya udah tau. Nama gue Rania,"
"Aku harap kita jadi temen baik, soalnya dulu temen-temen aku..."
"Iya, iya, iya..."
Rania memijit kepalanya yang terasa pening.
Cobaan apalagi ini?!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania
HumorRania Andita, gadis yang berambisi untuk mendekati guru les privat adiknya sendiri, yaitu Pak Andrew. Semua cara normal hingga gila akan dia lakukan, termasuk ketika dia dengan terang-terangan menyatakan cintanya pada lelaki yang 6 tahun lebih tua d...