•••
So far- Jungwoo
•••
Iya semenjak kejadian itu makin lama Jungwoo jadi jauh dengan Yana. Entah karena apa pokoknya Jungwoo susah untuk menemui Yana. Jungwoo yakin Yana sudah mengetahui kalau ia anak STM oleh sebab itu Yana menjadi menghindar. Ini bener-bener membuat seorang Jungwoo menjadi galau.
Rasanya hati Jungwoo menjadi perih kala gadis yang disukanya menghindar darinya. Ngomong-ngomong Jungwoo baru kali ini menyukai seorang gadis sampai sejauh ini. Biasanya ketika si gadis tidak merespon Jungwoo memilih gadis yang lain. Namun, kali ini berbeda.
" Kenapa si gue. Fokus Woo fokus", kata jungwoo kepada dirinya sendiri.
Lalu kembali dengan papan tulis di depannya. Dilihatnya Jeno, Haechan, dan Vernon yang setengah mengantuk. Sedang Lucas sudah tertidur di meja.
" Jangan tidur", bisik Jungwoo kepada teman-temannya. Teman-temannya langsung semangat kembali kecuali dengan Lucas. Ia sangat susah dibangunkan.
Pukul tujuh malam mereka sudah menyelesaikan bimbelnya. Biasanya jam lima sudah selesai namun ada tambahan mengingat sebentar lagi akan diadakan tryout.
" Makan dulu, kuy", celetuk Haechan.
" Iya nih. Laper", balas Jeno.
Akhirnya mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Namun ada yang aneh menurut teman-teman Jungwoo. Pasalnya selama mereka mengobrol Jungwoo tak sekalipun bersuara. Sediam-diamnya Jungwoo biasanya kalau teman-temannya mengobrol Jungwoo sesekali menimpali.
" Sariawan ya lu, Woo", kata Lucas. Jungwoo cuma tersenyum sedikit dipaksakan.
" Cewek ya?", celetuk Haechan.
" Yaelah Woo ngapain banget sih gara-gara cewek sampe segitunya. Tinggal cari, banyak kok", kata Vernon.
Jeno langsung menendang kaki Vernon yang berbicara sembarangan. Tak bisakah dia menasihati dengan baik.
" Kenapa lagi dia? Siapa si namanya yana ya", tanya Jeno, laki-laki yang paling waras di antara temannya.
" Gue ngerasa dia ngehindar aja. Menurut kalian gue ngejauh apa masih ngejar?", tanya Jungwoo kepada teman-temannya.
" Coba deh tanya sama hati lo, lo harus gimana", tanggap Lucas. Lantas Jeno, Vernon, Haechan dan juga Jungwoo menoleh ke arah Lucas yang tiba-tiba bersuara. Bukannya tadi ia tidur ya? terlebih lagi Tumben Lucas lagi bener.
" Coba lu temuin dia di rumahnya, tanya kenapa ngejauh. Cemen sih lu tau rumahnya tapi ga berani ke sana", kata Haechan.
" Emang lo gitu Chan ke Somi?", tanya Jeno
" Enggalah mana berani gue dateng ke rumahnya. Yang ada malah ketemu bapaknya Somii ",
" Woo... Lo bisa kok, bener kata Haechan coba ke rumahnya. Tanyain ke dia", sahut Jeno.
•••
Seperti yang dikatakan teman-temannya, Jungwoo bertekad untuk menemui Yana di rumahnya malam ini. Kebetulan malam ini malam minggu jadi Jungwoo tidak ada jadwal bimbel. Sebenarnya Jungwoo sedikit was-was sih ke rumah Yana di malam minggu. Siapa tau Yana lagi keluar bareng teman-temannyakan?
Tapi namanya juga Jungwoo. Usaha dulu. Ketika sampai di depan gerbang rumah Yana di sana ada Yana duduk di depan teras rumah sambil ketawa bareng dua temannya, Yeri dan Arin.
" Asalamualaikum", teriak Jungwoo dari gerbang.
Yang lagi duduk di teras langsung menolehkan kepalanya ke arah gerbang. Mereka terkejut, tentu saja. Apalagi Yana yang bingung untuk apa Jungwoo ke rumahnya.
Yana langsung pergi ke arah gerbang membukakan gerbang untuk mempersihlahkan Jungwoo masuk. Walaupun Yana agak ragu sih.
" Ga usah. Cuma bentaran kok", kata Jungwoo.
" Bisa ga ngomongnya ga di sini, ah di sana aja", tunjuk Jungwoo ke arah pos ronda di sebelah rumah Yana yang kebetulan tidak ada orang.
" Ya", Yana mengangguk kepalanya ragu.
" Ini", Jungwoo menyodorkan paper bag kepada Yana yang membuat Yana mengernyitkan dahinya.
" Baju kakak kamu yang gue pinjem tempo lalu itu",
" Oh",
" Ngomong-ngomong kenapa sering menghindar? Padahal gue cuma mau ngasih pakaian yang gue pinjem ke kakak kamu", tanya Jungwoo.
" Ngehindar gimana? Perasaan gue juga ga pernah ketemu sama kakak deh", dalil Yana. Padahal setiap kali ada Jungwoo Yana pura-pura tidak tahu dan segera melarikan diri.
" Oh gitu ya",
" Dikirain kamu ngindarin kakak karena tahu gue itu anak Stm. Kata Mark kamu ga suka sama anak stm", kata Jungwoo.
Yana tersenyum canggung, merasa tak enak kepada laki-laki yang duduk di sebelahnya ini.
" Oh iya, gue ga akan ganggu kamu lagi kok ke depannya", tiba-tiba Jungwoo mengatakan seperti itu.
Yana? Hatinya seperti tidak rela namun pikirannya mengatakan bukankah itu hal yang Bagus.
" Tapi janji ya?", sahut Jungwoo.
Yana langsung menolehkan kepalanya ke arah Jungwoo. Menatapnya dengan pandangan bertanya.
" Kalau gue masuk ui kamu harus jadi pacar kakak ya", kata Jungwoo.
" Kalau engga dapet. I'm stop", lanjut Jungwoo.
Jungwoo berdiri, lalu mengantarkan Yana sampai depan rumahnya setelah itu Jungwoo pamit untuk pulang.
Sampai masuk ke dalam rumah Yana terdiam cukup lama yang membuat teman-temannya khawatir.
" Kenapa dah? Kakak itu ngapain ke sini", tanya Arin.
" Ga tau", balasnya.
" Tidur yuk",
•••
Setelah kejadian tempo lalu, bukan hanya Yana yang menghindari Jungwoo akan tetapi Jungwoo juga. Mereka sama-sama menghindar tapi tidak pada hati keduanya.
Bahkan pernah beberapakali Jungwoo dan Yana tak sengaja bertemu. Yana ingin menyapa Jungwoo namun hatinya mencelos ketika Jungwoo pura-pura tidak mengenali Yana dan pergi begitu saja.
Sedang alasan lain Jungwoo menghindari Yana, sebab ingin menepati janjinya untuk tidak mengganggu Yana. Sampai Jungwoo masuk universitas impian Yana. Jika Jungwoo tidak dapat di universitas impian Yana, ia akan berhenti dan tidak akan menemui Yana lagi.
" Sorry and wait", gumam Jungwoo sedikit memincingkan matanya melihat Yana yang akhirnya pergi berbalik arah.
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK STM || Jungwoo √
Short Story" Lo ga mau kenalan sama dia? ", " Enggalah. Anak stm. Nakal",