Setelah berpamitan, Kenzo dan Qiandra menuju mobil fortuner putih milik Kenzo yang terparkir dihalaman rumah Qiandra.
"Silahkan masuk, tuan putri." ujar Kenzo sambil membukakan pintu samping kemudi untuk Qiandra.
"Ih apaan sih," Qiandra tersipu malu dan langsung masuk kedalam mobil.
Setelah memastikan Qiandra duduk dengan aman dan nyaman, Kenzo berlari kecil memutar mobil, untuk ikut masuk ke pintu kemudi dan segera menjalankan mobilnya ke sekolah.
"Ken, cepet dong bawa mobilnya, bisa telat aku kalo kamu bawa mobilnya pelan banget kaya gini," ujar Qiandra yang tak sabaran karena Kenzo membawa mobilnya pelan.
"Keselamatan kamu terpenting untuk ku, sayang." ujar Kenzo dengan tangan kirinya yang mencubit pipi kanan Qiandra.
Yap, memang Kenzo akan mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang terbilang sangat lambat jika sedang bersama Qiandra, dan tak tanggung-tanggung dia juga menyuruh supir pribadi keluarga Qiandra juga untuk melakukan hal yang sama jika sedang bersama Qiandra.
"Ya tapi ini udah telat Kenzooo, ini hari pertama aku MOS," rengek Qiandra sambil menggoyang-goyangkan lengan kiri Kenzo.
"Kalo telat juga nggak ada yang berani hukum kamu, baby, so tenang aja oke?" ujar Kenzo terkekeh.
"Kamu gimana sih, kamu kan ketua OSIS masa telat, harusnya tuh kamu beri contoh yang baik, lagian'kan kamu juga ngurus MOS," ujar Qiandra yang mulai cemberut.
"Aku punya wakil dan anggota, yang, biarin aja dia yang ngurus, aku tinggal mantau aja." ujar Kenzo yang masih terfokus pada jalan.
"Huh, terserah lah," ujar Qiandra yang pasrah, karena berdebat dengan Kenzo maka dia tak pernah menang.
Suasana hening kembali, hanya ada suara radio mobil, sampai akhirnya mereka sudah sampai di parkiran sekolah.
"Nah udah sampe, kamu diem situ aja, yang, biar aku yang bukain pintunya." ujar Kenzo yang dibalas deheman saja oleh Qiandra, lalu dia melangkah keluar mobil, dan berlari kecil memutari mobilnya, untuk membukakan pintu.
"Silahkan turun, little baby," ujar Kenzo yang sedikit membungkukkan badannya.
"Makasih" ketus Qiandra yang masih dalam mode merajuknya karena kesal dengan Kenzo.
"Uuuuuuu ketus banget ci pacal aku ini," ujar Kenzo dengan suara yang dibuat-buat imut, sambil mengacak-ngacak rambut Qiandra lembut.
"Bodo, udah ah aku mau ke lapangan, ini udah telat tuh liat, udah pada kumpul semua. Huh bisa dihukum OSIS yang garang banget nih kalo kaya gini," ujar Qiandra cemberut sambil menatap lapangan sekolah yang sudah dipenuhi murid baru.
"Nggak akan, sayangku. Yaudah yuk aku anter ke lapangan," ujar Kenzo sambil menarik tangan Qiandra lembut.
Mereka berdua pun jalan beriringan menuju lapangan. Sesampainya di lapangan semua mata tertuju pada Kenzo dan Qiandra yang berjalan dengan berpegangan tangan.
"Kenzo, kok pada ngeliatin sih," bisik Qiandra kurang nyaman.
"Cuekin aja, yang," bisik Kenzo.
Mereka berdua pun masih terus berjalan, sampai akhirnya mereka sudah sampai di lapangan.
"Udah sampe, yang, kamu disini ya, aku mau ke panggung dulu, nyuruh anak-anak baris, terus ngasih kata sambutan deh," ujar kenzo pada Qiandra lalu mencium keningnya.
"Ih pake cium-cium segala, jadi pada ngeliat kesini'kan," ujar Qiandra cemberut.
"Diemin aja, yang. Yaudah aku mau ke sana dulu, kalo kamu cape atau ngantuk bilang sama aku ya, sayang, jangan sampe kecapean. Dan inget! Jangan deket-deket sama cowok mana pun, kalo ada yang ngajak kenalan, diemin aja, kalo ada yang minta nomor kamu, jangan dikasih, kalo dia maksa, kamu kasih aja nomor aku! Jangan macem-macem, aku mantau kamu terus! Ngerti kan?" ujar Kenzo yang mulai mengeluarkan ultimatumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Protektif Boyfriend
Novela Juvenil--------- "sekarang cerita, kenapa kamu melanggar omongan ku?! Kenapa kamu bohong untuk nggak minum es?! kamu tahu? kamu itu lagi batuk ze! Kenapa kamu malah minum es? Dan sejak kapan di hp kamu ada game? Apa kamu lupa aku ngelarang kamu untuk Downl...