Aku ingin menjadi awan putih di bawah sinar matahari. Yang meski tak kau minta, diam-diam melindungimu dari terik matahari.
Aqilla memasuki kamarnya, kamar yang dihiasi penuh dengan warna pink,semua benda berwarna pink, karena itu adalah warna kesukaannya.
"Aduhh cape banget" ucap aqilla sambil membantingkan tubuhnya di atas kasur
"Ternyata agrata ganteng juga ya" ucap aqilla dalam hati
"Aduh kok gue jadi mikirin dia sih" aqilla bingung
Aqilla pun bangkit dari kasur dan mengambil handuk.*
Disatu sisi agrata sedang membaca buku. Dia memang termasuk cowo yang rajin. Setiap waktu pasti membaca buku, dimana pun juga membaca buku.
"Stok buku gue abis nih, besok pulang sekolah gue beli aja kali ya" ucap agrata pelan
*Tetetetetetetetetetetet
Alarm aqilla berbunyi, dia langsung menuju kamar mandi dan bersiap untuk sekolah.
"Sayang ayo makan dulu" teriak popy ibunya aqilla dari meja makan
"Iya ma bentar" teriak aqilla
Ternyata mama tidak sendiri di meja makan, melainkan bersama gerald.
"Kak kalo aqilla di sekolah gmn? " tanya mama kepada gerald
"Diem aja mah,terus kalo dikantin makannya banyak banget" gurau gerald
Aqilla yang mengetahui pembicaraan itu pun langsung menyahut
"Bohong mah" ucap aqilla sambil menuruni anak tangga
"Lagian aqilla kan ke sekolah buat belajar bukan buat pamer kecantikan" lanjut aqilla sambil melirik gerald
"Ouh gitu ya ,,lo nyindir gue ya " ucap gerlad sambil mengelitik adiknya itu
"Bercanda kok kak bercanda" sahut aqilla sambil mencoba melepaskan tangan gerald
"Ayo makan ,jangan bercanda terus, nanti kalian telat lo" sahut mama
"Tu denger ka" aqilla tidak mau kalah
"Ma nanti kayanya aku pulang telat deh, soalnya mau beli sesuatu dulu"
"Aku ikut" sahut aqilla
"Lo gak boleh ikut"
"Aku boleh ikut kan mah?"
"Iya sayang,, kak jaga aqilla ya" ucap mama pelan
"Iya ma" gerald pasrah atas kelakuan adiknya itu
"Ya udh cepet makan nanti telat" ucap mamaJalanan terlihat begitu ramai,mungkin karena sekarang sudah terlalu siang.
Mobil mereka pun sampai di parkiran. Mereka berdua turun dari mobil dan berjalan sejajar melewati lorong dan lapangan, tetapi kelas gerald berada satu tingkat dari kelas aqilla ,karena semua kelas 12 berada di lantai 2 jadi mereka terpisah.
"Bye anak mama" ucap gerald sambil mencubit pipi aqilla
"Ihh sakit tau" aqilla meringis kesakitan
"Biarin" gerald langsung berlari sambil menjulurkan lidahnya.
"Aqilla" teriak seseorang dari kejauhan. Aqilla pun menengok ke kanan dan ternyata caca yang memanggilnya. Aqilla pun langsung menghampirinya.
"Lo ngapain disini ca? Gak ke kelas?" tanya aqilla
"Udh kok, lagian nanti kan ada pertandingan basket jadi gue datang pagi biar dapet duduk di depan, kan geng cogan yang main" ucap caca sambil nyengir nyengir gak jelas
"Ouh iya" jawab aqilla
"Ya udh lo ke kelas aja dulu ntar langsung kesini ya ajak dewi sekalian" ucap caca.Aqilla pun meninggalkan lapangan dan pergi menuju kelas. Sebelum sampai di kelas dia melihat agrata.
"Hai gat" sapa aqilla malu
Tidak ada respon dari agrata. Dia pun berjalan terus tanpa melihat aqilla karena yang dilihatnya hanyalah buku.
"Kok sakit ya di cuekin" ucap aqilla dalam hati. Dia pun langsung ke kelas dan menuju ke lapangan. Aqilla dan teman-temannya duduk di bangku paling depan.
Kursi pun sudah penuh ditempati supporter geng cogan.
"Semangat rendy"
"Gerdi jangan sampe kalah ya"
"Rendy kece banget"
"Rendy punya gue "
"Key ayo key lo pasti bisa"
Itulah teriakan yang memenuhi lapangan basket saat ini"Agrata kok cool ya" ucap aqilla pelan
"Apa la? Lo ngomong apa? Agrata cool??" tanya caca penasaran
"Mmmm apa sih engga kok , lo salah denger kali" aqilla gugup
" lo suka ya sama agrata? " tanya dewi
"Engga kok, siapa juga yang suka" aqilla mengelak
"Udh gpp kok, agrata tuh ganteng kok, pinter lagi udh gitu dia ketua basket, tapi sayang susah banget buat deketin dia, taukan sifat dia gimana"jelas caca
"Iya bener, dia itu katanya gak mau deketin cewe dulu, mau fokus belajar buat masa depan" ucap dewi
"Orang pinter mah beda ya" ucap aqilla sambil memperhatikan agrata
"Lo suka ya sama dia? " tanya caca
"Engga kok, gue cuma pengen lebih akrab aja sama dia"Pertandingan pun selesai dan dimenangkan oleh kelas XI IPA 3 alias kelas geng cogan. Mereka semua tampak kelelahan, keringat mulai membasahi tubuh para geng cogan.
"Gat ini minum buat lo,, lo pasti hauskan" ucap aqilla sambil memberikan minum itu kepada agrata
"Gak perlu" ucap agrata singkat
"Tapi lo keliatan cape,, gue udh beliin ini buat lo" ucap aqilla lagi sambil memberikan minum itu
"Lo minum aja sendiri"
Agrata pun pergi meninggalkan lapangan. Gerdi yang sedari tadi memperhatikan aqilla pun langsung menghampirinya.
"La lo ngapain sih?" tanya gerdi
"Gue cuma mau ngasih minum ini buat gata" jelas aqilla
"Tumben banget,, tapi lo tau kan dia itu orang nya kaya gmn,, dia gak mau deket sama cewe" jelas gerdi
"Iya gue tau kok,, tapi knp dia gak mau deket sama cewe? " tanya aqilla bingung
Gerdi terdiam bahkan semua anak geng cogan yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka pun diam sejenak
"Ko pada diem sih? " aqilla bingung
"Dia mau fokus belajar, lagian dia juga belum pernah pacaran jadi pasti agrata canggung kalo deket-deket cewe" jelas gerdi
"Kita mau ke kelas dulu ya,cape, lo kalo mau deketin agrata harus sabar,,buat dia ngerasa nyaman atas kehadiran lo" ucap gerdi
"Oke " ucap aqilla pelanGeng cogan pun langsung pergi meninggalkan aqilla. Aqilla masih berdiri di pinggir lapangan sambil melihat pungung geng cogan sampai tak terlihat.
Hallo guys
Gimana sama ceritanya?
Maaf kalau kurang bagusJangan lupa kasih suara dan komentar kalian
Thanks

KAMU SEDANG MEMBACA
AgratAqilla
Teen FictionJika kamu adalah hujan Maka biarkan aku selalu berada di bawahmu, biarkan air membasahi tubuhku.