Malam itu kita berbincang. Jujur saja, aku sangat senang.
Namun yang kau bicarakan adalah masa lalu. Masa lalu yang sangat pilu.
Saat ingin kulupakan, kau malah mengingatkan.
Mungkin itu membuatmu senang. Namun itu membuatku bimbang.
Takut jika rasa itu muncul kembali. Membuat lupa diri. Lalu menghilangkan harga diri.
Tanpa seizin mata, sedikit demi sedikit air itu melata. Membasahi hati yang tak mempunyai sepatah kata.
Jangan hanya bermain-main. Datanglah di waktu yang lain.
Jika kau ingin bersamaku, janganlah kau katakan dengan kaku.
Bicaralah dengan sepenuh hati. Agar dapat kumengerti.
Maaf. Mungkin sekarang bukan waktunya. Akan ada saatnya kita bersama jika ada izin dari-Nya.