Teruntuk,
Kau yang begitu asing denganku.Malam ini, aku ingin melakukan hal yang sangat biasa aku lakukan.
Kau baik-baik saja, kan?
Di dalam ruangan yang sempit, bersama selimut tebal yang menghangatkan.
Aku selalu mengaharapkan kebaikan untukmu yang selalu kurindukan.Rindu?
Salahkah aku?
Sungguh, ini terasa sendu.
Namaku saja kau tidak tahu.
Mana bisa aku merindukanmu yang begitu asing denganku?Setidaknya, ketahuilah. Bahwa ada seseorang yang sangat mengidolakanmu.
Berbeda dengan yang lain, seseorang ini pasti setia mendo'akanmu.
Bukan seperti mereka yang dengan tangkas dan egois mengejarmu, dengan cara yang salah sehingga Sang Maha Pembolak-balik hati mengubah sifatmu karena mereka yang mungkin menghasutmu.Hey, kau yang telah lama aku pandang dalam khayalan.
Aku ingin mengubah perasaanmu yang enggan.
Enggan memalingkan pandangan.
Pandangan terhadapku yang mempunyai harapan hanya dalam angan.Aku memiliki sebuah pertanyaan.
Kapan?
Kapan kau akan mulai memalingkan pandangan?
Tak apa. Lakukanlah dengan perlahan.
Karena kini aku cukup lelah bertahan sendirian.Perhatikanlah salah satu kalimat ini.
Bangunan akan roboh jika hanya mempunyai satu tiang di satu sudut.Tertanda,
Pengagum rahasia.