Untukmu,
Yang datang di kala musim semi, lalu pergi.Terimakasih karena telah memberikan kebahagiaan kepadaku.
Kupikir kebahagiaan yang kau berikan akan ada seutuhnya. Di sini, bersamamu sampai sang pencipta memanggilku.Namun aku salah. Kau bagaikan musim semi yang datang hanya sebentar lalu meninggalkan pemandangan indah yang selalu menghantui pikiranku.
Pada akhirnya kau pergi, bahkan tanpa berpamit.
Kuharap musim selanjutnya tidak akan berulah seperti musim semi yang tak berperasaan ini.
Tertanda,
Manusia yang menginginkan musim yang kekal.