#1
Drrrtt... drrrtt... drrrtt...
Getar benda pipih itu membangunkan si empunya, dengan sangat malas Luna mengambil HP nya yang tergeletak diatas meja belajarnya."Siapa sih, pagi-pagi gini gangguin orang aja!" Sambil Luna membuka 1 pesan yang tertera,
From Kinan : SISTA LO JADI IKUT NGGAK?!
Satu pesan yang dibacanya sukses membuat Luna kalang kabut.
Sebenarnya Luna sudah ada janji sama sahabatnya kalau pagi ini dia mau jalan-jalan bareng mereka dengan bersepeda. Tapi, karena semalem dia sibuk nonton film anime kesukaannya dia jadi lupa acara hari ini. Sebenarnya Luna juga sudah bangun sejak tadi untuk sholat subuh berjamaah sama keluarganya, tapi setelah itu bukannya langsung siap-siap malah kembali terlelap. Alhasil sekarang dia jadi krasak-krusuk sendiri."Ummi, Ais pergi ya?" Dengan kalimat seadanya tanpa cium tangan sama ummi dan abinya Luna pergi dengan terburu-buru sambil menaiki sepedanya.
Di tempat lain, dua orang dengan wajah kesalnya sedang menunggu satu orang lagi temannya dan siap untuk memarahinya karena datang terlambat.
"Si Sista itu emang ya, nggak pernah datang tepat waktu sesuai janjian kita!" Kata Kinan si cewek galak dengan rambut dikuncir kuda, bersungut-sungut.
"Seperti tidak tahu Sista aja kamu Kin. Kita tunggu aja dulu, ntar juga datang tuh anak." Kata yang satunya lagi cewek berambut sebahu, Bening namanya.
"Nggak bagusnya tuh anak ya gitu, kalau janjian suka ngaret. Tapi kalau udah janji dia bakal tepatin kok, ya nggak?" Tambahnya.
"Iya sih, tapi kan males kalau kita disuruh nunggu tuh anak mulu." Jawab Kinan.
Orang yang sedang di bicarakan mereka sekarang ini sedang berjuang agar secepatnya sampai ketempat janjian, namun saat Luna semakin mempercepat laju sepedanya tiba-tiba dipertigaan ada seekor kucing yang tanpa permisi lewat didepannya. Reflek, Luna mengerem sepedanya namun karena terlalu laju sepeda itu tetap tidak berhenti.
"Aaaaaaaaa...... AWAS MINGGIR!!!" Teriak Luna kepada orang yang baru saja muncul dari arah kiri pertigaan.
"BUDHEG LO YA!! MINGGIIIIIRRR!!!!" Tambahnya,
GUBRAAK!!Jatuh. Ya, Luna jatuh dan menimpa seseorang.
"Aw, bangun woy!! Berat!!" Teriak seseorang.
"Perasaan tadi aku jatuh, tapi kok nggak sakit ya." Lirih Luna tapi masih bisa didengar orang yang di bawahnya.
"Eh cewek gila! Bangun woy!! Gue yang sakit!!"
Dengan perlahan membuka matanya Luna terkejut dengan posisi jatuhnya yang menimpa badan seorang cowok.
"Astaughfirullahal'adziim, mma...maaf." Tanpa menatap cowok itu Luna berdiri, merapikan bajunya dan mengambil sepedanya setelah itu langsung pergi.
"Woy, mau kemana lo? TANGGUNGJAWAB WOY!!" Teriak cowok itu namun sia-sia karena Luna tetap pergi tanpa mendengarkannya.
~~~
Kembali ke Kinan dan Bening yang masih sabar menunggu sahabatnya datang,
"Ning, kok Sista belum juga datang sih?"
"Udah sabar aja Kin, mending kita do'a aja supaya Sista cepat sampai sini dengan keadaan selamat." Dengan entengnya menanggapi pertanyaan Kinan, dan memasang senyumnya yang polos.
"Suka-suka lo deh Bening. Gue aminin aja ya biar cepet." Kata Kinan sewot.
(Sabar Kinan, Sabar. Punya teman yang satu lemot yang satu oneng, huuft...) batin Kinan.
Sebelum mereka memanjatkan do'a untuk sahabatnya agar cepat sampai dengan keadaan selamat seperti yang disarankan Bening, Luna datang sambil melambaikan satu tangannya ke mereka.
"Man temaaan.... aku dataaang...." Teriak Luna turun dari sepeda dan menghampiri mereka berdua.
"Nah itu Sista, benerkan apa yang aku bilang. Padahal kita belum berdo'a lho! Tapi Allah udah mengabulkannya." Senyum polos itu terpasang lagi diwajah Bening.
"Kemana aja sih lo? Ngaret mulu perasaan!" Kali ini Kinan yang bersuara.
"Hehe ... i- itu tadi aku kecelakaan dikit waktu mau kesini."
"Kamu kecelakaan? Mana? Mana yang sakit?" Tanya Bening khawatir sambil memuta-mutar tubuh Luna.
"Untungnya sih aku nggak kenapa-napa, tapi tadi aku nabrak seseorang."
"Itu cuman karangan lo doangkan biar gue nggak marah," kata Kinan judes padahal sih khawatir juga.
"Serius Kinan, lagian ngapain juga aku bohong. Kalau masalah nanti kalian marah sama aku itu kan udah biasa,"
"Kinan, kinan nggak boleh begitu. Sista bicara jujur kok, ya kan Sis?" Kata Bening menengahi.
Luna hanya mengangguk untuk memberi jawaban.
"Terus orang yang kamu tabrak gimana Sista?" Lanjut Bening.
"Aku nggak tahu, habis kejadian itu aku langsung pergi."
"Jadi Lo nggak tanggungjawab? Gila ya Lo, anak orang lo tabrak dan habis itu lo tinggalin aja?" Kata Kinan yang tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya.
"Mmm..ya.. karena Aku juga harus cepet kesini kan Kin. Lagian Aku juga udah minta maaf kok sama dia."
"Aduuuh... Bening pusing deh jadinya. Sista, Kinan, udah ngomongnya ayok kita langsung jalan aja.
"Iya deh, Aku ngaku salah. Aku minta maaf sama kamu dan Bening, nanti kalau Aku ketemu sama orang yang aku tabrak tadi aku bakal tanggungjawab. Udah dong marahnya Kin, aku takut lihat muka galak kamu tau,"
"Hahahahaha ...." Tawa Bening dan Kinan pecah saat melihat wajah memelas yang Luna tampilkan.
"Kok malah ketawa sih, kalian ngerjain aku ya?" Kata Luna curiga.
"Udah yuk jalan, keburu siang nanti." Kata Kinan sembari menahan tawanya.
Mereka bertiga pun pergi melanjutkan acara yang hampir batal itu, karena keterlambatan Luna.
Assalamu'alaikum ...😄
Selamat malam ...😊
Seperti biasa, setiap Senin
"Dua Sisi" balik lagi nih!Jangan lupa tinggalkan jejak ya teman!
👣👣👣
Voment kalian sangat berarti!!
Tanpa dukungan kalian cerita ini bukan apa-apa.
😙😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi
Teen FictionMelalui pertemuan singkat yang cukup kurang baik, apa jadinya jika dua insan berkepala batu ini dipertemukan kembali oleh takdir sang Pencipta? *** "Lo!!" "Kamu!!" Kata mereka berdua bersamaan. "Wah,wah,wah ... ternyata...