Sebelumnya ...
Maaf ya teman-teman, aku ngaret update😆
Sebagai gantinya ...
Mulai Senin depan, Aku bakal update dua kali seminggu ...
Yeeee!!#3
Masih lanjut soal Kinan yang lupa kalau di jam pertama ada ulangan matematika,
Setelah Kinan masuk ke kelas nya dengan nafas ngos-ngosan karena acara maratonnya yang menguras tenaga (salah sendiri ya ... kenapa bisa lupa kalau ada ulangan), Kinan terkejut melihat suasana kelas yang melebihi suasana pasar.
"Bam, kok kelas rame banget sih! Hari ini ulangan matematika kan?" Tanya Kinan pada Ibam.
"Itu sih tadinya, tapi berhubung Bu Liyah berhalangan hadir jadi ulangan diundur minggu depan.
Alhamdulillah ... rejeki anak sholeh." Senyum mengembang dengan alis yang dinaik turunkan menjadi ekspresi bahagia Ibam."Yeee ... itu sih maunya Lo!" Sambil meraup wajah Ibam.
"Astaga ... tangan tuh tangan dijaga."
"Udah ah, gue mau duduk. Minggir!!"
"Galak bener neng,"
Baru semenit Kinan duduk santai, suasana kelas kembali seperti suasana pasar bahkan lebih ramai. Ternyata itu karena Bu Ning, guru yang senyum manisnya nggak pernah hambar untuk dilihat masuk dengan membawa seseorang.
"Assalamu'alaikum Wr.Wb. , selamat pagi anak-anak ...." Sapa Bu Ning.
"Wa'alaikumsalam Wr.Wb. , pagi Buk ...." Jawab para murid kompak.
"Pagi ini walaupun sekarang bukan jadwalnya ibu masuk ke kelas kalian, tapi sebagai walikelas disini ibu akan memperkenalkan keluarga baru kita di kelas XII AK 1. Silahkan nak perkenalkan diri kamu." Pinta Bu Ning kepada si anak baru itu.
"Baik buk. Hai semua, perkenalkan nama gue Danis Prawira Dirga. Kalian bisa panggil gue Danis. Gue pindahan dari SMK Patimura di Bandung, ada yang mau ditanyakan?"
"Ayo anak-anak kalian mau tanya apa sama temen baru kalian ini?" Tawar Bu Ning.
"Saya boleh buk?" Tanya Kinan sambil mengacungkan tangan.
"Oh iya, silahkan Kinan apa yang mau kamu tanyakan?" Jawab Bu Ning.
"Emm ... ma'af sebelumnya kalau pertanyaan saya ini agak menyinggung. Sebagai anak baru yang udah berani masuk daftar anak pembuat masalah, apa di sekolah kamu yang dulu kamu termasuk anak-anak pembuat masalah juga? Dan itu yang menjadi alasan kamu pindah sekolah? Terimakasih." Tanya Kinan judes.
'pertanyaan macam apa itu!' batin Danis.
"Ma'af, saya kurang paham dengan pertanyaannya. Bisa lebih rinci?" Jawab Danis mengulur waktu.
"Aduh ... pertanyaan lo nggak mutu banget deh! udah nggak usah dijawab Danis! Mending kamu jawab pertanyaan aku aja." Sela Sandra sambil senyam-senyum nggak jelas.
"Apa lo bilang! Nggak mutu! Eh, denger ya ... gue itu ngggak mau kalau image kelas kita jadi nggak baik gara-gara dia seneng banget berurusan sama BK." Jawab Kinan nggak mau kalah.
"Sudah ... sudah ... kok jadi ribut gini. Kinan, Sandra, jaga sikap kalian ya.. ibu nggak suka kalau kalian satu kelas tapi sikap kalian seperti ini!" Lerai Bu Ning.
"Ibu tau Kinan, kamu hanya ingin kelas kita menjadi lebih baik. Tapi, tadi Pak Alif itu salah kira. Beliau belum tau kalau Danis itu siswa baru, jadi sewaktu beliau melihat Danis tidak memakai atribut lengkap beliau langsung menarik Danis kebarisan anak-anak yang kurang tertib." Kata Bu Ning mencoba menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi
Teen FictionMelalui pertemuan singkat yang cukup kurang baik, apa jadinya jika dua insan berkepala batu ini dipertemukan kembali oleh takdir sang Pencipta? *** "Lo!!" "Kamu!!" Kata mereka berdua bersamaan. "Wah,wah,wah ... ternyata...