"Aku butuh uang."
Suara halus seorang gadis berperawakan tinggi ramping, rambut orange panjang, lurus dan berponi; yang berdiri didepan pintu ruangan itu lantas menjadikan Jeon Jungkook mendongak. Sejenak menghentikan aktifitas membolak balik dokumen penting perusahaan, meletakkan bolpen diatas lembaran dokumen untuk kemudian membuka laci meja mengambil cek.
"Berapa?""Satu juta dolar."
Dan tidak butuh waktu lama bagi pemuda Jeon untuk menulis angka nominal diatas lembaran cek sesuai permintaan gadis tersebut dengan begitu mudahnya. "Ambil dan pergilah kemana pun maumu."
Menjadikan si gadis lantas mengangguk girang. Sebab terlampau paham, bahwa memang tidak pernah menjadi hal sulit baginya jika menyangkut dengan keuangan. Karena kenyataannya presdir Jeon, pemuda kaya raya idaman seluruh umat manusia itu benar-benar menjadi suami yang bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan materinya. Tidak pernah membiarkannya merengek layaknya pengemis dalam waktu lama.
Setelahnya, ia menyahut cepat lembaran cek tersebut, mengucap terima kasih secara singkat sebelum memutuskan melenggang pergi meninggalkan ruangan Jungkook.
"Lisa."
Tepat ketika jemari lentik itu menyentuh knop bersiap membuka pintu ruangan, Jungkook lebih dulu memanggilnya. Menjadikannya berhenti sejenak untuk kemudian menoleh sekedar mencari tau apa yang diinginkan pemuda tersebut.
"Minggu depan orang tuaku kesini. Paham apa yang harus kau lakukan, bukan?""Of course, sir."
Lalisa — gadis asal Thailand yang berstatus sebagai istri sah presdir Jeon itu menjawab patuh disertai senyum lebar. Lantas membuka pintu dan keluar dari ruangan, sesaat setelah mendapat anggukan dari suaminya.
Dia, Jeon Jungkook. Pemuda tampan berusia 23 tahun, dengan kemampuan otak diatas rata-rata hingga membuatnya mampu meraih kedudukan tertinggi pada kursi kekuasaan dalam perusahaan Jeon Corporation, diusia yang begitu muda. Salah satu perusahaan terbesar di New York City, dengan cabang perusahaan yang sudah menganak pinak hampir diseluruh penjuru dunia.
Berperawakan tampan dengan kulit putih mulus bak porselen. Postur tubuh gagah dengan otot-otot terlatih yang tidak jarang tercetak dibalik jas mahalnya. Tak ayal menjadikan karyawan wanita nyaris meneteskan liur acap kali melihat pemandangan menggiurkan daripada bos besar mereka.Sayangnya Jungkook terlalu acuh untuk peduli. Tidak ada sedikitpun keinginan untuk menanggapi.
Bahkan ketika Kim Yerim, seorang gadis asal Korea Selatan dengan perawakan wajah cantik luar biasa yang berprofesi sebagai sekretaris wanitanya, yang mana sering menunjukkan ketertarikan secara terang-terangan. Kerap kali dengan sengaja tidak mengancing tiga kancing teratas pada kemeja yang dikenakan, setiap memasuki ruangan Jungkook untuk menyerahkan dokumen; betujuan ingin menarik perhatian atasannya.
Meski selalu gagal sebab Jungkook sama sekali tidak menggubris bahkan tidak sedikitpun peduli dengan kehadirannya.Selama masa hidupnya, Jungkook selalu terobsesi dengan kemenangan. Tidak pernah kalah dan tidak mau dikalahkan. Melakukan segala cara untuk memenangkan persaingan keras setiap melawan perusahan besar lain. Bahkan tidak gentar, meski harus memakai cara kotor sekalipun. Terbukti ketika hasil kerja kerasnya membuahkan hasil yang begitu menakjubkan. Pencapaian-pencapaian luar biasa diusia yang teramat muda, menjadikannya sosok yang selalu dipuja dan dihormati. Menjadi kebanggaan seluruh orang tua, menjadi idaman para wanita. Bahkan kecerdasannya kerap kali dijadikan teladan oleh anak-anak yang lebih muda dari usianya.
Dan Jungkook selalu bangga dengan segala pencapaiannya. Selalu merasa besar dan berkuasa setiap kali memenangkan dan mampu mengambil alih saham perusahaan lawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOMALY ㅡ kth+jjk
Fanfiction[Bahasa] This is story about Yaoi and slight Yuri.. Vkook | Taekook Top| Tae . Bott| Kook Yaoi Yuri