Prolog

1.6K 48 1
                                    

'Tentang hati yang harus merelakan seseorang pergi ke tempat yang belum pernah kau tau sebelumnya, akanah harus merelakan sepenuh hati? Tapi walau bagaimanapun kau harus rela karena ini adalah jalan untuk kebaikanya'



          Terlahir sebagai anak bungsu dari dua bersaudara membuatku hidup layaknya seorang putri. Abi, Ummi dan juga kakak laki-lakiku satu-satunya amat memanjakanku dengan kasih sayang mereka.

Belum lagi di keluarga besar pihak Abi, aku adalah satu-satunya cucu perempuan. Sedari kecil hidup dalam naungan lingkungan keluarga yang religius. Karena memang, Abiku adalah seorang guru ngaji sekaligus ustadz. Sedangkan Ummi, beliau lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dan mendidikku serta Kakakku dengan sepenuh hati.

Berbeda dengan lingkungan hidup di sekitar rumahku yang masyarakatnya tak terlalu peduli dengan pendidikan keagamaan.

***

Aku dididik keras oleh kedua orang tuaku untuk fokus pada pelajaran agama. Sampai akhirnya di usia 14 tahun, saat menjelang hari kelulusan Madrasah Tsanawiyahku, keluargaku memberiku kesempatan untuk memilih antara mau lanjut SMK atau Madrasah Aliyah.

Tentu saja dengan pertimbangan bahwa aku telah belajar banyak seputar agama, membuat aku memutuskan untuk lebih memilih Madrasah Aliyah. Dengan harapan semoga kelak aku bisa menjadi seorang 'Alimah yang eksis berdakwah menyebarkan cahaya agama.

Tapi terkadang, godaan untuk mengikuti langkah teman-teman yang tak sepemikiran denganku sedikit menggangguku. Seperti misalkan perkataan mereka bahwa dunia ini hanyalah sementara saja, jadi kita harus menikmatinya dengan kebabasan dan tanpa batas.

Tapi, apa iya gitu? Terkadang logikaku mengiyakan, tapi kok hati aku nggak mantap ya? Ahh sudahlah, yang penting aku mau menyelesaikan Tsanawiyyahku dulu, setelah itu entah.

***

Sebagai adik yang hanya memiliki satu kakak dengan jarak usia empat tahun, dan berkat karena Kakakku meneruskan pendidikannya di pesantren sejak usia masuk MTs, hal ini membuat aku begitu dekat dengan Kakakku.

Setiap bulan, Kakak pasti menyempatkan pulang untuk sekedar menengok, apakah aku baik-baik saja? Baikkan kakakku? Hehe.

Tapi kemarin, aku mendengar Abi membolehkan Kakak mengambil pendidikan luar negeri. Apa benar? Kalau benar, aku senang sih kakakku bisa kuliah di negara lain, tapi berarti aku ditinggal dan kita akan terpisah dong?

Duhh, teman curhatku siapa donk nanti? Terus yang bakal nguatin aku kalau tiba-tiba imanku turun siapa? Kan biasanya Kak Syakheil?

***

Oh iya, tempat tinggalku ada di lereng gunung di Wonosobo. Sebenarnya Abi dan Ummi berasal dari Jogja dan Solo. Hanya saja semasa aku masih di dalam kandungan Unmi, mereka memutuskan untuk pindah ke daerah sini atas tawaran dari Ustadz Ilyas. Beliau adalah pemilik Yayasan Qotrunnada tempatku bersekolah, sekaligus satu-satunya ustadz yang berdedikasi penuh bagi lingkungan sekitarku.

Abi dan Ummi setuju untuk tinggal di sini, karena mereka akan memperluas cakupan dakwah mereka. Dan juga, Ustadz Ilyas inilah yang menawarkan Kak Syakheil untuk berangkat ke Yaman. Karena beliau juga salah satu alumni dari sana.

-Mashel Althafunnisa, Wonosobo 16 November 2013-

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


  Assalamu'alaikum...

Hay guys, ini dia hasil dari revisi yang coba aku buat. Walaupun belum sempurna kebaikan yang bisa aku sisipkan, semoga kalian bisa mendapat manfaat dari membaca ini ya...

Oh iya, lanjutan sama revisi story yang ini hasil dari kolaborasi aku sama Ust @assallaatoh. Beliau mahasiswa Al Ahgaff, Yaman. InsyaAllaah akan ada banyak info seputar Tarim dan Nasihat yang lebih berarti lagi kedepannya.

Bagi kalian yang merasa update chapter di akun aku lama, boleh follow beliau @assallaatoh untuk update'an. Barangkali beliau dulu yang update.

Btw, makasih ya udah baca dan ngikutin story ini. Semoga kita selalu mendapat manfaat dari segala apa yang kita perbuat. Aamiin

See u next time my Lovely readers ♡♡♡♡♡

        

Sepenggal Nafas RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang