PROLOG

71 12 2
                                    

"Woy! Kantin kuy." Ucap Gwen kepada Shena ,yang sedang sibuk dengan tugas sejarahnya. Ya, Shena Andhara. Anak yang pandai, rajin, berparas bidadari, most wanted girl, kaya, juga mempunyai bakat rahasia, tetapi bersifat dingin *jika pada orang tidak dikenal. Shena juga mempunyai 2 orang sahabat yang selalu ada bagi dirinya, yaitu 'Gwen' Lalita dan 'Bianka' Pricillia. Meskipun sifat mereka berbeda derastis, tapi itu tak jadi penghalang bagi mereka untuk berteman. "Ogah ah! Ngapain juga disana?! Rame gitu" protes Shena pada kedua temannya. "Ayo lah, Shen. Gue sama Gwen dah laper neh!" Paksa Bianka. Dan akhirnya Shena pun pasrah. "Ck. Yodah yok buru." Ucap Shena pasrah. "Nah. Gitu napa dari tadi ah!" Cibir Gwen. "Udah yok buru laper nih gue." Buru Bianka yang memang kelaparan karena berfikir terlalu keras di pelajaran sejarah tadi. Aneh memang.



"Jun, Al. Liat noh 'Cecan'. Gile uy!" Teriak Rian. Salah satu teman Juna dan Alan yang juga sesama most wanted sekolah yang banyak disegani kaum hawa di sekolahnya. "Paan sih lu ah. Klo ngibul ntaran aja." Protes Alan. "Ye! Lu aja kale yang gak punya mata. Elah! Liat noh di pintu." Ucap Rian sambil menunjuk ke arah pintu kantin. Alan pun mengikuti arah yang ditunjuk oleh Rian. Diam-diam Juna pun mengikuti apa yang mereka lihat dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan. "Wih! Bidadari. Kalo gak salah sih mereka itu cewek most wanted juga tuh. Yang tengah namanya Shena." Ucap Alan sambil menunjuk Shena, yang tengah berdiri di pintu kantin mengikuti Gwen yang sedang sibuk mencari tempat untuk duduk.
"Ngapain sih kita pake ke kantin segala?! Rame lagi" protes Shena kepada Gwen, yang memang tidak terlalu suka oleh  keramaian. Sementara Gwen tidak mendengarkan ocehan temannya itu dan...Ya, dia menemukan meja yang kosong. "Yuk kesana." Tunjuk Gwen pada meja yang kosong itu. "Woy Gwen! Lo dengerin gue gak seh!" Kesal Shena. Dan lagi-lagi Gwen menghiraukan celotehan Shena. Bianka hanya terkekeh melihat tingkah kedua sahabatnya itu. "Udah lah. Yuk kita duduk, capek berdiri mulu ah." Ajak Bianka pada Shena dan Gwen. "Serah lo dah sono." Ucap Shena geram.
Lalu mereka pun memesan makanan dan menunggu. Anehnya mereka tak menyadari kalau ada Juna dan temannya di meja samping mereka. Lalu sebuah ide pun melintas di otak Rian. "Aha! Gue punya ide." Ucap Rian. "Ide apaan?" Tanya Alan kepo. Lalu Rian pun bersiul. "Fiuwitt..uhuk - uhuk." Ucap Rian pura-pura batuk. Lalu Gwen pun memutarkan kepala 90° kearah kanan dan menyadari kalau disebelahnya adalah Juna dan kawan-kawan.



Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus ya!

Love.

SHENAJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang