Oke guys! Maafkan aku yg tak pandai dalam menulis cerita :"((
Enjoy♥
•"Oh my god" jerit Gwen tiba-tiba dan membuat semua orang melihat pada dirinya. "Ups! Sorry." kekeh Gwen lalu kembali duduk. "Lo apa-apaan sih Gwe-". Belum selesai bicara, Gwen langsung memotong pembicaraan Shena. "Liat kanan! Buru!" Bisik Gwen. Lalu mereka pun mengikuti apa kata Gwen. Dan...Ya, Bianka pun langsung melongo melihat Juna dan teman-temannya. Tetapi tidak untuk Shena. Dia tidak tertarik oleh pesona mereka. "Apaan sih. Cuma gituan doang aja." Sindir Shena.
"Hai!" Sapa Rian dan dilanjut oleh Alan.
Luar biasa! Tidak hanya Bianka saja, Gwen pun ikut melongo dibuatnya. Sedangkan Shena hanya geleng-geleng kepala, lalu dia lebih memilih untuk pergi dari situ.
Tak lama kemudian kedua cewek itu pun sadar dan kemudian pergi dari situ, lalu mencari Shena yang pergi tadi.
•
•
•
Tak disangka, Juna pergi mengikuti Shena dari belakang tanpa disadari.
Shena pun tiba di taman belakang sekolah, tempat yang jarang dikunjungi oleh siswa siswi Sma Rajawali.
Taman belakang sudah menjadi tempat bagi Shena untuk menyendiri.
Lalu ia duduk disebuah bangku dipinggir kolam, lalu memasangkan earphone di telinganya dan kemudian menekan tombol ON pada iphonenya. Ia sedang mendengarkan lagu Havana ft. Camilla Cabello.
Juna pun menghampirinya dan duduk di sebelah Shena diam-diam. Lalu Shena pun segera bergeser ke kiri agar menjauh dari Juna setelah menyadari keberadaannya. Juna pun terkekeh melihat perbuatan Shena. Lucu menurutnya.
"Mau apa lo hah?!" Ucap Shena sinis. "Nyantai dong. Gue Juna, salken." Ucap Juna santai tanpa dosa. "Udah tau! Mau apa lo sekarang?!" Ucap Shena kesal. "Gue cuma mau temenan sama lo." Ucap Juna. "Jangan mimpi! Udah minggir gue mau ke kelas." Ucap Shena galak. "Liat aja nanti." Ucap Juna ringan.
•
•
•
"Apaan sih tuh cowok! Sok kenal." Oceh Shena kesal.
"Ya ampun Shena! Lo itu dari mana aja sih. Kita cariin taunya disini!" Kesal Gwen pada Shena. "Tau ah lo. Ngeselin tau ngak?!" Tambah Bianka. Shena pun tidak menanggapi ocehan mereka berdua dan berusaha untuk tenang.
•
•
•
KRINGGGG
KRINGGGG
Bel pulang pun akhirnya berbunyi. Sungguh penantian yang sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa maupun siswi di Sma Rajawali ini.
"Lo balik sama siapa, Shen?" Tanya Bianka. "Ngak tau, tadi sih papa bilang suruh telpon Pak Samsul - supir Shena." Balas Shena. "Bareng gue aja yuk, Shen. Sekalian mampir ke toko mami gue bentar." Ajak Bianka. Gwen sudah pulang duluan tadi. "Ya udh ayok." Ucap Shena. Bianka hanya mengangguk dan berjalan mendahului Shena menuju ke mobil miliknya. Biasanya Shena membawa mobilnya sendiri, tetapi karena sedang di service dia berankat dengan supirnya atau papanya. Bianka pun segera memakai seatbeltnya dan segera menancap gas menuju toko mama Bianka.
•
•
•
"Sumpeh ya, Jakarta. Macetnya dimana-mana." Keluh Bianka sedari tadi saat jalanan macet. "Ah lo mah ngeluh aja. Noh jalan buruan ah!" Kesal Shena mendengar keluhan Bianka."
Dan akhirnya mereka pun sampai di Cafe Classic milik orang tua Bianka.
"Eh lihat siapa yang datang. Bianka sayang dan Shena sayang. Ayo masuk dulu." Ajak Rani - mami Bianka ramah. "Iya mi, makasih" ujar Bianka dan disambung oleh Shena. "Ini tante ada sedikit hadiah buat Shena sama Arez - adik Shena." Ucap Rani pada Shena sambil menyerahkan paperbag pada Shena. "Wah tante, makasih ya. Jadi ngerepotin gini." Ucap Shena malu-malu. "Ya udah yok, Shen. Gue anterin balik. Gue juga mau balik ke rumah." Ajak Bianka. Shena hanya menganggukan kepala dan memberi kode pada Bianka untuk berpamitan pada mami Bianka. "Tante. Shena sama Bianka pamin dulu ya, tan. Kapan-kapan Shena ajak mama, papa sama Arez kesini." Pamit Shena. "Iya sayang, hati-hati ya" ucap Rani.
•
•
•
Akhirnya mereka pun sampai di satu rumah yang sangat megah dan mewah, persis sebuah istana. Lalu Shena pun turun dan berterima kasih pada Bianka karena sudah mengantarnya sampai ke rumah. "Thanks, Bi. See you." Ucap Shena lalu masuk kedalam rumah megah itu.
"Non Shena," panggil Pak Kusman - satpam rumah Shena. "Tadi nyonya nyariin non Shena."tambahnya lagi. "Makasih pak" ucap Shena lalu bergegas masuk ke pintu utama rumah itu. Setelah membuka pintu rumah itu Arez - adik Shena kelas X itu langsung berada di hadapannya dan membuat Shena terkejut, hampir terjungkal.
"Dasar adek kampret!" Teriak Shena kaget. "Hehe. Kakak cantik bawa apaan tuh? Mau dong." Ucap Arez sambil menunjuk paperbag yang dipegang oleh Shena. "Ye! Giliran ada maunya aja baek lu. Dasar adek laknat" sinis Shena. "Ya elah kak. Mumpung lagi baek nih." Ucap Arez cengengesan. "Nih, cupcake dari maminya Sarah - adik Bianka." Kesal Shena. "Buat gue ya kak. Gue laper nih" ucap Arez sambil menunjukan puppy eyes nya. "Yodah noh, ambil." Pasrah Shena. Ia tidak mau memperpanjang masalah ini dan menuju ke kamarnya di lantai 2, lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian santai dan merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk nan wangi kesukaannya.
Shena tidak menyadari bahwa ada yang mengikuti dia sampai di rumahnyaBersambung!
•
•
•
Oke guys. Sorry banget nih cerita gak nyambung soalnya lagi laper nih.Kira kira siapa ya yang ngikutin?
Simak terus ceritanya ya!
Love you. Muachh :3
KAMU SEDANG MEMBACA
SHENAJUNA
Teen Fiction[Follow dlu kuy!!!!] Shena Andhara. Gadis cantik, pandai, famous, kaya, most wanted girl, juga mempunyai sifat dingin pada orang yang tak dikenal. Tiba-tiba bertemu dengan anak berandalan di kantin sekolahnya milik keluarganya, yang tak lain adalah...