Part 23

2.8K 106 10
                                    

"Nih oiya, kemaren loe di tanya apa aja sama nyokap gue?" tanya Fairuz sembari memberi Kevin sebotol air.

"Loe ga jawab yang aneh-aneh kan? Loe ga macem-macem kan? Loe_"

"Gak"

"Terus abang gue gimana? Dia ga pelototin loe terus kan?"

"Gak"

"Loe ditanyai apa aja?"

"Ck! Penting ya?" ucap Kevin mulai geram dengan Fairuz yang terus menghujaninya dengan berbagai pertanyaan.

"Kalo ga penting, kenapa juga gue tanyain, loe tinggal jawab aja susah banget sih"

"Gaada cuma identitas sama keluarga"

"Gaada yang lain selain itu?"
Kevin hanya diam. Seolah membenarkan.

Fairuz menghembuskan napas lega.
'Syukur deh'

"Oke semua! Kita lanjutin latihan!" ucap Fairuz lantang.

***

"Nina?" Reza baru saja keluar dari kelasnya setelah beberapa detik yang lalu bel pulang berbunyi. Segera ia menghampiri Nina yang juga baru saja keluar kelasnya.

"Nina!"

"Eh hy" sapa Nina diiringi senyumnya, membuat Reza sedikit grogi dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Mmm.. Mau kemana?" tanya Reza bodoh.

'Dari sekian banyak yang pengen gue tanyain, kenapa itu yang keluar' rutuk Reza dalam hati.

"Pulanglah, kemana lagi"

"Ehehe.. Eh btw pulang sama siapa?"

"Sama taxi. Kenapa?"

"Hmm.. Bareng gue aja gimana?" sedetik setelah menanyakan itu, Reza jadi dag dig dug.

"Mmm.. Boleh deh" Reza berbinar.

"Se.. Serius? Loe mau bareng sama gue?" tanya Reza memastikan. Nina mengangguk.

"Yaudah, yuk!"

"Eh tapi" Reza mengernyit. Takut Nina kembali menolak.

"Ini.. Gratis kan?" tanya Nina. Reza tertawa dalam hati.

"Iya gratis kok, yaelah gue kira apa tadi"

"Oke yuk!" Nina pun berjalan mendahului Reza, Reza meninjukan tangannya ke udara.

"Yes! Yes akhirnya"

"Congrats bro!" seru Dirga merangkul Reza. Reza tersenyum kemenangan.

"Eh yaudah gue cabut dulu, byee" pamit Reza terburu-buru mengikuti Nina.

Dirga tersenyum kecut.
"Gini nih nasib gue, udah pada PDKT, lah gue? Calon aja gaada oh ya tuhan, kirimlah seorang cewe untuk hamba.  Aminn" ucap Dirga seraya berdo'a.

"Heh!" Dirga tersentak.

"Ngapain loe disini ha? Ngalangin jalan tau gak!"

"Yaampun Luna Maya loe bikin kaget aja"

"Apa loe bilang?"

"Eh iya iya Luna yang cantik, maaf yaa" ucap Dirga sengaja dimanis-manis kan untuk menghindari kemarahan Luna.

"Ngerusak mood gue aja loe, minggir!" Luna langsung mendorong Dirga dan berlalu. Meninggal kan Dirga yang tengah mengelus dada.

"Ya tuhan! Dirga baru aja minta cewe buat Dirga tapi yaa kok yang dateng malah Luna toh?" ucap Dirga menatap keatas layaknya berdo'a.

"Jodoh loe mungkin" sahut seseorang dibelakang Dirga. Dirga membalikkan badannya.

"Sembarangan loe! Amit-amit punya cewe keg Luna yang bisa nya cuma marah-marah doang"

"Loe bilang amit-amit tapi tuhan bilang amin-amin tuh" ucap Kevin kemudian berlalu.

"Awas jodoh" ucap Kevin lebih tepatnya berbisik saat tepat disamping Dirga.

Dirga sontak melotot.
"Gue do'ain ya loe sama si Ratu cerewet jodoh amiinn"

Kevin acuh. Tak membalas perkataan Dirga sama sekali. Namun jauh dihatinya. Kevin menyangkal nya.
'Jangan sampe, amit-amit dah'.

"Eh do'a orang jomblo mah biasanya terkabul loh!" seru Dirga. Kevin tetap acuh.

'Lah gue kan juga jomblo, berarti do'a gue juga terkabul' batinnya berkata.

"Sial! Kacang.. Kacang" umpat Dirga.

***

"yuhuu Fairuz pulang!!" teriak Fairuz memasuki rumahnya.

"Fairuz?" Fairuz terkejut melihat Erick berada di rumahnya.

"L.. Loe? Ngapain loe disini? Jangan-jangan loe mau maling yaa?" tuding Fairuz.

Fairuz segera mengambil tindakan, ia mengambil sapu dipojok ruangan lalu mulai memukuli Erick.

"Eh apaan loe? Sakit tau!"

Fairuz terus memukul Erick, dan mengejarnya.
"Fairuz?! Erick?! Apa-apaan ini?" tanya Falra kalang-kabut.

"Dia mau maling ma!"

"Tante tolongin! Aduhh sakit Fai"

"Fairuz, berhenti berhenti" lerai Falra.

"Erick ini bukan maling, dia main kesini" jelas Falra.

"Bilang dong" sewot Fairuz.

"Laah.. Main pukul aja sih"

"Sudah sudah"

"Mm, permisi non" Fairuz mengernyit. "Itu.. Sapu nya"
Fairuz menatap sapu ditangannya. Lalu menyerahkan nya ke bibi.

Erick melipat bibirnya kedalam, mencoba menahan tawa. Dan setelah bibi nya pergi, barulah tawa Erick meledak.

"Hahaha" Fairuz melirik tajam.

"Apa loe?"

"Sudah sudah ganti baju sana" suruh Falra.

"Awas loe!" sungut Fairuz. Lalu segera pergi ke kamarnya.

"Hati-hati kesandung entar" canda Erick yang dibalas Fairuz dengan teriakan.

"Diem loe!" Erick kembali tertawa. Sementara Falra hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Haeey! 🙋

Dikit? Iya autor tau kok😢
Maaf banget yaa part ini kayaknya dikit, lagi kurang inspirasi nih..

Vote nya deh, biar stamina autor makin jrengg💪! Buat next.

Butuh saran juga.. Koment nya!

👉Next yaa👈


Cerewet vs Cuek✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang