Part 31

2.8K 111 3
                                    

"Huft..!" berulang kali Fairuz hanya mampu mendengus kesal melihat 2 orang berbadan kekar dikanan kirinya.

Luna dan Nina yang ikut jengah pun hanya menggeleng sembari berdecak.

"Lagian ngapain sih loe pake acara pulang malem segala?" tanya Luna geregetan.

"Ck! duuh gimana dong?" decak Fairuz kesal.

"Emm.. Pak, hellow. Bisa ga tinggalin Fairuz biar kita ngobrol bentar?" tanya Nina dengan tulalit nya.

"Maaf tidak bisa, kami harus selalu memantau nona Fairuz"

"Heuuuh" Fairuz dan Luna sama-sama membenamkan kepala beralaskan tangan ke meja.

"Aduh pak pliis deh. Gausa kaku gitu, senyum dikit napa" cerocos Nina.

"Aah udah biarin aja, kita ke kantin gue laper"

"Yuk"

"Lah terus gue gimana?" Fairuz mendongak menatap kedua sahabat nya yang sudah berdiri.

"Urusan loe" ujar Luna masa bodoh sambil berlalu diikuti Nina dengan teriakan nya.

"Permisi Melly cantik mau masuk"

Fairuz mengeluh saat mendengar yang berseru dikelas nya adalah si 'mak lampir'. Alias Melly.

"Hallo apa kabar sama loe?" tanya Melly dengan nada sok nya lalu mengambil kursi asal dan mendudukinya.

"Mm btw apa kabar juga sama tim basket yang loe pimpin? Gue denger kemaren tim basket berantem lagi sama tim basket sekolah tetangga" ujar Melly tersenyum miring.

"Terus?" balas Fairuz malas.

"Hmm, jadi gini nih menurut gue, loe itu ngga pantes buat ngurus tim basket lagi"

"Oh ya? Jadi maksud loe gue harus berhenti ngurus tim basket? Gitu?"

"Tuh loe tau. Dan dengernya sih, kemaren itu sampe ada korban adek kelas ya? Yaampun kasian banget"

"Haha emang iya. Terus kenapa dong?" Fairuz tertawa hambar sambil menatap sinis.

"Gue tau loe ngerti apa yang gue maksud. Yaa terus terang aja nih ya, loe harus berhenti ngurus tim basket karena loe itu ga pantes diposisi itu"

"jaga ucapan anda!" Fairuz mengangkat tangan mengisyaratkan kepada salah bodyguard nya untuk tetap diam.

"Oya? Terus menurut loe siapa yang pantes? Elo gitu?"

"Yap! Cuma gue, satu-satunya orang yang bisa ngurus tim basket dengan baik. Bahkan lebih dari kata baik" ucap Melly dengan angkuh nya.

"Owh.. Tapi kenyataannya dibawah pimpinan loe, tim basket justru anjlok! Mereka kehilangan kemenangan" ucap Fairuz menekan pada kata 'anjlok'.

Brakk!

Melly menggebrak meja.

"jaga ucapan loe! Ga semua kesalahan ada di gue! Dan loe, apa yang loe lakuin kali ini justru lebih parah dari gue! Bahkan loe udah bikin korban didalamnya!" Melly benar-benar terlihat sangat marah.

"Inget satu hal. Loe udah bikin korban! Dan itu lebih parah dari kekalahan!"
Setelah mengatakan itu Melly langsung pergi.

Cerewet vs Cuek✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang