Sorry My Sunshine [ChanYeol X JiEun]

Chapter 2

Silviapark614 Present
The Short Story
A FanFiction
ChanYeol X JiEun
Sorry My Sunshine
Chapter 2

.
.
.
.
.

Jieun menyerahkan potret keluarga ia dan Ayah serta Ibunya pada si penjaga pintu rumah Ayahnya. Dia sangat kesal ketika diminta oleh pria-pria berbadan kekar itu untuk memberi bukti bahwa dirinya sungguhan Lee Ji Eun puteri boss mereka. Menyebalkan sekali memang.
"Silahkan masuk Nona." pria yang badannya paling besar menggeser tubuhnya dan membiarkan Jieun masuk ke dalam rumah itu.

Jieun membulatkan mulutnya ketika melihat isi rumah itu. Luas dan mewah. Rumah itu bahkan lebih bagus dari rumah mereka di Seoul. Ini pertama kalinya ia datang ke tempat itu meski sudah dimiliki sang Ayah sejak ia berusia 16 tahun, usia Korea. Dia enggan datang ke rumah di Jeolla karena ia tahu bahwa rumah ini merupakan tempat Ayahnya bermain dengan para jalang.

Dia melangkah pelan menuju sebuah meja yang diatasnya terhampar beberapa hiasan yang indah, seperti kumpulan barang mainan yang dikoleksi. Matanya tertuju pada foto sang Ayah dan seorang perempuan asing, berfoto mengenakan pakaian pengantin.

"Siapa kau?!?"

Jieun menoleh dengan cepat ke belakangnya. Berdiri di anak tangga, seorang pria dengan seragam SMA. "A.. Aku Lee Ji Eun. Puteri Tuan Lee Hyung Min."
Pria itu melangkah mendekatinya. Jieun jadi bertanya-tanya berapa tinggi siswa SMA ini sampai lebih tinggi darinya. Tapi masih lebih tinggi Park Chan Yeol. "Jadi itu kau?"

Jieun mengerutkan alis. Pria itu sangat dingin dan wajahnya datar. Padahal dirinya tentu lebih tua. "Lalu kau? Siapa?"
"Aku putera Ibuku," jawabnya, dengan wajah sedingin es.
"Maksudku, siapa kau sampai bisa masuk ke rumah ini?!!!"

"Ayahmu menikahi Ibuku!!! Puas kau?"

Jieun seketika menegang. Bagaimana bisa Ayahnya menikahi seorang wanita yang memiliki putera berusia remaja? Jieun yakin bahwa foto yang sebelumnya ia lihat adalah foto Ayahnya dengab Ibu dari lelaki di depannya. "Kapan mereka menikah?" Jieun memelankan suaranya tanpa sadar. Dia terlalu kaget berhadapan dengan realita.

"Beberapa bulan yang lalu." Lelaki itu kemudian berjalan melewatinya.
Sebelum Jieun sempat menghentikan lelaki itu, untuk ditanyai lebih lanjut, lelaki SMA itu sudah menaiki salah satu mobil sang Ayah dan bersama supir, meninggalkan rumah besar itu. Jieun tentu membiarkan saja, orang itu pasti berangkat sekolah.

Dengan kehati-hatian, Jieun kembali melangkah di ruangan yang ia yakini adalah ruang keluarga. Tempatnya cukup berantakan tapi kesan mewah masih terlihat. Di sana dia menemukan potret keluarga bahagia Ayahnya, lelaki SMA yang sebelumnya ia temui, dan wanita yang ia lihat pada sebuah foto di ruang tamu dengan pakaian pengantin.

"Dia janda dan punya anak satu," gumam Jieun.
"Nona!"
Jieun menoleh ke arah salah satu pintu di ruangan itu. Dia melihat perempuan yang sedikit lebih tua darinya, tengah berdiri di ambang pintu sambil membawa gumpalan sprei dan selimut. "Ini kamar untuk Nona. Tuan besar sudah diberi tahu perihal kedatangan Nona. Beliau bilang mandi lah lebih dulu kemudian sarapan bersama, beliau ingin mengenalkan Nyonya Muda."
Jieun melangkah mendekati perempuan itu. Dia melihat sebentar isi kamar yang diberikan untuknya. Rupanya perempuan itu membersihkan kamarnya, terlihat begitu rapi. "Tapi siapa Nyonya Muda?" Jieun menatap wanita di depannya yang hanya menunduk seolah dia tidak pernah merasa pegal pada lehernya.
"Itu.. Istri kedua Tuan Besar."
Jieun mengangguk-angguk. "Ibuku tahu tentang pernikahan ini?"