•••
Lisa bangkit dari kasur nya dan menelusuri lorong rumahnya dengan insting sembari meraba-raba angin kosong.
Ia mendengar suara gaduh di ujung lorong.
Lisa sudah memanggil Ibunya dan Zach tetapi tak ada jawaban dari mereka.
Mungkin mereka sudah tidur. Pikirnya.
Jadi dengan keberanian yang cukup besar ia keluar dari kamarnya sendiri meski ia harus terbentur dinding berkali-kali.
Lisa tahu. Seharusnya ia tak perlu melakukan itu.
Bagaimana jika ada Sehun disana?
Geez!
Kepala Lisa menjadi pusing mengingat pria itu.
Tapi harapan hidupnya sudah tak ada. Niat untuk menjalankan hidupnya juga sudah tak ada membuat Lisa pasrah dengan keadaan.
Lebih baik ia langsung dibunuh daripada di siksa seperti itu.
"Zach? Mommy?"
Ia terus memanggil mereka dan mulai berhenti di salah satu pintu yang menjadi sumber suara kegaduhan.
Belum sempat ia membuka knop pintu. Ia sudah mendengar suara Ibunya yang memanggil membuat ia menoleh.
"Sedang apa kau di depan kamar, Zach?"
Kamar Zach?
Jadi sumber suara kegaduhan tadi dari kamar Zach? Dan bodohnya juga Lisa baru tahu jika itu adalah kamar Zach?
Lisa berdeham dan mulai melangkahkan kakinya mendekati Ibunya dengan tangan meraba-raba angin kosong.
"Tadi aku mendengar suara gaduh dari sana, mom."
Jessica meghela napas pelan.
Ia pikir--- Lisa sedang berhalusinasi lagi sekarang.
Padahal beberapa puluh menit yang lalu Zach izin tidur.
Jadi tak mungkin Zach membuat kegaduhan di kamarnya.
Dan lagi pula Jessica tak mendengar itu.
Apa karena tadi ia sedang menerima telepon di luar?
Ah, sepertinya Jessica harus menemani putrinya itu tidur malam ini.
••••
Hari terus berganti. Lisa mulai membiasakan dirinya dengan suara Zach yang sama persis dengan suara milik Sehun.
"Biar aku bantu." Ucap Zach dan mengangkat Lisa untuk duduk di atas ayunan di halaman belakang.
Ya, ayunan yang terbuat dari tali yang diikat pada ranting pohon.
Lisa langsung memegang kedua tangannya pada tali itu lalu merasakan ayunan itu mulai bergerak karena Zach mulai mengayunkan nya.
Tetapi lama kelamaan Zach mengayunkan ayunan itu cukup kencang membuat Lisa menjadi panik dan semakin mengeratkan pegangannya.
"Zach!" pekiknya.
Tetapi Zach semakin mempercepat untuk mengayunkan ayunan itu.
"Hey! Jangan bercanda!" pekik Lisa dengan cemas.
Ia bisa mendengar Zach tertawa dan mulai memelankannya saat mendengar suara mobil polisi.
Zach menyuruh Lisa untuk tetap disitu dan ia akan pergi ke depan.
Dengan cepat ia berlari menuju pintu depan dan melihat sang petugas polisi dan seorang pria berpakaian biasa datang.
Zach menaikkan alisnya sebelah.
"Selamat siang. Saya dari petugas kepolisan dan ingin mengantar orang yang akan menemani Nyonya Manoban dan Puterinya untuk sementara waktu disini."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
FanfictionCan't describe. Ps. Judul diganti dari 'I'm Here' to 'Obsession'