bye baby

298 50 4
                                    

play bye baby -10cm&Chen
.
"kerja bagus..sekarang kamu udah boleh pulang" ucap seorang lelaki paruh baya padaku..dia adalah bosku.
"makasih pak" ucapku dan hendak berkemas untuk pulang ..aku bekerja sebagai seorang editing disalah satu Produsen House.
"kata anak anak kamu habis putus ...tapi kamu kok terlihat baik baik aja ?"
"saya memang baik baik aja kok pak..permisi" ucapku sambil meninggal ruang kerjaku.
"berbohong teruslah..hingga dirimu sendiri tak bisa membedakan perasaanmu sendiri" ucapku pada diriku sendiri sambil menghapus air ku yang keluar begitu saja.
ku menyempatkan untuk datang sebentar ke tempat kerjanya. ku menunggu di depan kantornya.
"kenapa kau disini?" tanya seorang lelaki yang menghampiri ku.
"ingin bertemu ..."
"percuma dia tak akan menemuimu" ucapnya sambil memasangkan topi yang dia pakai.
"pakailah ini.. agar orang tak melihat kau menangis.." lanjutnya dan meninggalkanku.
"setidaknya ini usaha terakhirku" ucapku pada diriku sendiri.
tak berselang lama yang ku tunggu keluar dari kantornya.
"aku ingin bicara" ucapku sambil menghadangnya dijalan.
"aku cape dengan sikap manjamu ... kecemburuanmu dengan semua teman cewekku..itu jawaban untuk alasan aku memutuskanmu" ucap dengan nada sangat dingin dan berjalan meninggalkanku.
*grep
seseorang menarikku dalam pelukannya dan parfumnya sangat ku kenal.
"ku pikir kak Chen" ucapku pada lelaki yang sedang melonggarkan pelukannya padaku.
"aku tak mungkin meninggalkanmu sendirian..ayo ku antar pulang" ucapnya dan membawaku ke mobilnya.
Hanya keheningan yang terjadi..setelah sampai di rumah aku hanya berjalan ke kamar ku tanpa berkata apapun.
***
prov Chen
"y/n..are you ok?" tanyaku sambil ngetok pintunya karena tak ada juga jawaban akhirnya ku dobrak pintu itu.
y/n tergeletak di lantai kamarnya dengan luka dilengannya dan darah segar mengalir.
Ku bergegas melakukan pertolongan pertama dan membawanya ke Rumah sakit.
Dia memiliki penyakit depresi ..dimana dia merasa tidak disayangi bahkan dibuang dia akan menyiksa dirinya sendiri. Dokter bilang dia sudah sembuh tapi ternyata belum.
.
"Chen..apa kamu lupa menyikirkan benda tajam di kamarnya? bahkan dia juga meminum obat tidur melebihi dosis" ucapan dokter yang biasa menangani wanita yg sedang berbaring di ruang rawat kni  membuatku tersadar betapa aku terlalu percaya diri bahwa dia sudah baik baik saja.
"maaf dok" ucapku penuh sesal sambil menunduk.
"untung lukanya tidak terlalu dalam tapi efek obat tidurnya semoga besok dia sudah bangun" ucap dokter sambil menepuk pundak ku.
"jagalah dia..ku tau ini akan melelahkan karena luka yang dimilikinya adalah luka yang tak terlihat..sulit untuk disembuhkan" lanjutnya sambil berpamitan pergi.
Ku berjalan pelan mendekatinya. dia terlihat pucat dan matanya sembab.
"aku tak akan membiarkan mu sendirian lagi" ucapku  sambil mencium keningnya.
"ku akan disampingmu hingga kau terbangun" ucap ku sambil mendudukkan diriku didekat ranjang rawat sambil memegang tangannya.
***
prov Aku
"biarkan aku menemuinya" suara seorang lelaki memohon sangat familiar terdengar di telingaku.
"PERGI!! DIA TAK MAU MENEMUIMU!!"
" Kak Chen..kak " panggil ku tapi tak terdengar.
aku hendak bangkit tapi tanganku terasa sakit. Aku lupa aku telah melukai tanganku sendiri. Akhirnya aku menangis.
"ada yang sakit ?? yang mana?" ucap seorang lelaki yang langsung berlari dan mendorong Chen yang menghalanginya masuk.
"aku tak apa apa Suho..aku baik baik aja..jadi kamu gak perlu merasa bertanggung jawab ataupun kasian padaku" ucap sambil melepaskan tangannya yang berada di tangan kiri yang terluka menggunakan tangan kananku.
"maaf" ucapnya sambil menunduk.
"Suho..dengerin ..aku baik baik aja..kamu gak perlu merasa bertanggung jawab soal hal ini biar ini menjadi... "
"urusanku. ..kaya dia adalah tunangan ku" ucapan Chen membuatku dan Suho terkejut.
"jangan becanda Chen..dia baru saja putus denganku" ucap Suho dengan wajah yang terlihat tidak terima..
"aku tak bercanda..dia akan ditunangkan denganku dan kamu hanya masa lalunya..jadi mending sekarang keluarlah"
"Chen..aku ingin bicara sebentar sama Suho" ucapku agar Chen tak mengusir Suho..
"Suho..terima kasih telah sempat menjadi bagian dalam hidupku..sekarang kamu sudah benar benar terbebas dariku... berbahagialah..agar ku tak menyesal melepaskan mu" ucapku sambil berusaha tersenyum menatapnya.
"baiklah..km harus bahagia ya" ucapnya dan mencium sekilas kening ku sebelum ninggalkan ruangan rawatku.
Setelah kepergian Suho.
"Chen..berhenti berusaha untuk menjaga ku..carilah kebahagiaan mu sendiri.. setelah ku pulih ku akan kembali ke Thailand. Ku rasa bersama orang tuaku lebih baik" ucapku dan kembali menidurkan diriku.
"kenapa ku harus berhenti?"
"karena aku memintamu berhenti ..km sudah terlalu baik padaku ..aku"
"tak ingin terluka lagi?" pertanyaan tepat sasaran. ku memang takut untuk terluka kembali.
"kita tak pernah dapat mencegah luka dalam suatu hubungan tapi kita bisa untuk saling menjaga atas nama cinta itu sendiri. mungkin akan ada tangisan tapi pasti ada kebahagiaan yang tercipta. kau hanya butuh memberikan ku waktu dan ku yakin ..bahagiamu adalah aku" lanjutnya sambil berjalan mendekat dan memegang tanganku.
"kau sungguh pede kak Chen.." ucapku sambil mengejeknya.
"masalah pindah ke Thailand ..bisa diatur karena aku memang sudah mendapat pekerjaan disana..jadi kamu gak akan bisa lepas dari Ku ...tuan putri" ucapan Chen ..entah kenapa berhasil membuatku tersenyum ..
"cie senyum...tu kan bahagiakan? sok Sokan mau ninggalin aku .. padahal mah gak mau jauh jauh dari aku" jedekan Chen hanya ku tanggapi dengan tawa karena ucapan nya adalah benar..sejak kecil kita bersahabat baik..dan aku memang tak pernah bisa lepas darinya meski ..ku sempat memiliki kekasih yang sekarang menjadi mantan kekasihku. Tetap Chen lelaki yang berdiri paling depan untuk melindungi dari semua hal yang melukaiku.
"makasih Chen" ucapku sambil menunduk.
*cup
Chen mencium kilas keningku.
"aku ingin mendengar kata lain"
"apa?"
"bahasa Thailand "aku cinta kamu"?"
"Can rak Khun" jawabku pelan.
"Phom rak Khun " ucapnya sambil tersenyum menatapku.
pipiku benar benar terasa panas mendengar ucapannya ditambah melihat tatapannya padaku.
"fix kamu jadi pacar aku..eh jadi tunangan aku dan ku pastikan bentar lagi kita menikah ..tak ada penolakan" ucapnya tanpa jeda agar aku tak mengelak ucapannya. itu dia ..Chen ..lelaki yang dulu sahabat ku sekarang sedang memaksaku menjadi istrinya..dan aku menyukai paksaan ini.
The end.
bagaimana perasaannya waktu baca?

Story With ChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang