lapangan sekolah dimana hyunjin menimba ilmu kini sudah dipenuhi para murid yang harus berupacara. jam tujuh kurang sepuluh menit, hampir semua siswa sudah memenuhi lapangan.
sama halnya dengan seungmin yang sudah datang cukup pagi ke sekolah agar tidak telat. namun, hari ini sepertinya ada yang berbeda.
hari ini seungmin terlihat murung, tidak seperti biasanya.
ia bertemu hyunjin di lapangan tadi, pria itu menyapanya namun seungmin dengan bodoh malah mengacuhkannya.
tentu saja. ia kan masih marah dengan hyunjin.
tapi dia jadi merasa tak enak hati mengacuhkan hyunjin, apalagi pria itu menyapanya dengan senyum yang terpatri sangat lebar. membuat seorang kim seungmin hampir goyah dari pendiriannya.
ingin menyapa balik, tetapi gengsi.
"eeee ini pacarnya pak bos hyunjin udah galau aja pagi-pagi, kenapasihhhh?" colek haechan dengan iseng. dia juga ingin tahu kenapa seungmin pagi-pagi sudah mengeluarkan hawa kegalauan.
"gapapa, udah ah baris yang bener lo." tegas seungmin memelototi haechan. yang dipelototi sudah pasti tertawa.
oh, haechan mengerti kenapa seungmin begini.
"udah sih min, percaya aja sama hyunjin. dia gak bakal kenapa-napa koook, dia bilang ke gue sih gitu." jawab haechan lagi, lelaki itu sekarang sudah kembali mengusili temannya yang lain. dasar.
beneran kamu gak bakal kenapa-kenapa? — batin kim seungmin yang semakin tidak karuan.
lagipula seungmin tak habis pikir. seungmin tahu kekasihnya itu sebenarnya mudah sakit, mudah lelah. tapi, katanya hyunjin, demi membuat seorang seungmin terpukau, hyunjin jadi harus repot-repot ikut mencalonkan diri menjadi petugas upacara. itu alasan kedua hyunjin.
sudah begitu, menjadi pemimpinnya lagi. membutuhkan mental serta tenaga yang cukup kuat. ditambah suara yang lantang, bisa-bisa habis itu suara seusai upacara —pikir seungmin.
untuk alasan pertama, seungmin sih memaklumi. menjadi pemimpin upacara memang juga keinginan hyunjin sejak mereka awal masuk sekolah menengah atas, seungmin memang tidak melarang. tetapi, mendengar alasan nomor dua yang begitu konyol, seungmin mau tidak mau jadi marah terhadap hyunjin.
sungguh, ia tak perlu repot-repot untuk membuat seungmin terpukau.
hyunjin bersedia setia berada di samping seungmin juga sudah membuat seungmin terpukau.
namun, sudah beberapa minggu ini seungmin masih tidak ingin mendekati hyunjin. setelah insiden hyunjin pingsan lalu hyunjin mimisan dan yang paling terbaru adalah hyunjin kembali jatuh pingsan lagi. seungmin masih belum ingin bertatap muka dengan hyunjin.
jahat memang kalau dipikir-pikir. seungmin hanya bisa menjauhi hyunjin disaat hyunjin membutuhkannya dari apapun saat itu.
perlu diulangi lagi, seungmin masih tetap tak habis pikir dengan seorang hwang hyunjin.
×××
upacara telah selesai, barisan dapat dibubarkan.
"untuk seluruhnya, siap gerak!"
lantunan suara lembut dari pembawa upacara dan lantangnya suara pemimpin resmi mengakhiri upacara kemerdekaan hari ini.
semuanya bertepuk tangan, tak terkecuali para senior yang juga ikut berbaris bersama angkatan tahun ini. upacara tahun ini dinyatakan sukses.
juga seungmin yang dari barisannya masih tidak bisa mengedarkan pandangannya kemana-mana, matanya setia mengekori gerakan hyunjin kemanapun.
seungmin ingin menangis saat itu juga.
disaat ia sedang sebal dengan hyunjin kenapa pemuda itu hari ini terlihat berkali-kali lipat lebih keren dan memikat daripada biasanya, sih?!
suara lantang, pakaian formal yang begitu keren, sikap yang terlalu berwibawa.
ingin berbaikan, seungmin juga masih gengsi.
lagipula hyunjin juga sepertinya juga merasa tidak berbuat salah.
padahal hyunjin juga masih sering mengiriminya pesan, tapi tetap saja kalau di sekolah hyunjin hanya berani menatapnya, tidak lebih tepatnya hanya sempat menyapanya saat mereka berpapasan. semenjak hubungan mereka merenggang dikarenakan jadwal latihan hyunjin yang begitu padat, memang hyunjin juga jadi jarang mengunjungi kelas seungmin lagi.
sekarang seungmin dan murid lain sudah berada di kelas. jadwal mereka hari ini hanya berupacara, tidak ada kegiatan belajar mengajar. jadi, setelah upacara selesai dilaksanakan semuanya diperbolehkan untuk langsung pulang.
sebelum pulang seungmin menyempatkan untuk bermain ponselnya, sudah dari sejak malam ia menganggurkan benda canggih berukuran kecil tersebut.
seungmin menaikan alisnya, ada beberapa pesan masuk disana.
salah satunya ada dari hyunjin.
hati seungmin tiba-tiba memanas.
hyunjinhwang
hey? aku latihan ya. doain semoga lancar.
hyunjin janji gaakan bikin kecewa.
hyunjin sayang seungmin.
k.seungmin
hyunjin :(
[deleted]seungmin juga sayang hyunjin.
[deleted]selamat ya tadi sukses
[send]
to be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
sakit ✔
Fanfiction[HYUNJIN, SEUNGMIN] saat hyunjin tidak ada kabarnya dan seungmin yang diam-diam khawatir. + lokal + lowercase + boys love + ft. 00 line