💊 sebelas

2.4K 297 11
                                    

kini dua bersaudara kim; seungmin dan sunwoo sudah berdiri di pelataran rumah sakit dimana tempat hyunjin dirawat. mereka berdua langsung berangkat kesana setelah pulang sekolah, lengkap dengan baju seragam yang masih melekat dan beratnya tas sekolah yang masih tersampir di bahu masing-masing.

tidak ingin menunggu lama, mereka berdua langsung masuk dan menuju kamar rawat inap hyunjin.

setelah menaiki lift seungmin dan sunwoo berjalan menuju kamar hyunjin. seungmin mengambil alih untuk membuka pintu kamar tersebut terlebih dahulu, ia mengetuk perlahan lalu membukanya.

"hai," sapa seungmin saat pandangannya bertemu dengan mata hyunjin yang tadi sedang sibuk mengunyah makan sorenya.

hyunjin menyunggingkan senyumnya saat tahu siapa yang menjenguknya hari ini.

"oh? ada sunwoo?"

"yoi, nih. sorry banget baru bisa jenguk sekarang, jin." ujar sunwoo.

"eh yaelah, santai. duduk kenapa sih lo, berdiri aja kaya satpam." timpal hyunjin sambil menyuruh sunwoo untuk duduk di sofa.

kalau seungmin sih sudah pasti duduk di kursi samping kasur hyunjin. pemuda itu sedang sibuk membuka ponselnya, membalas pesan-pesan yang terbengkalai.

"gimana kabar?" tanya sunwoo.

"mayan udah enakan. dokter bilang kalo gak lusa atau tiga hari lagi gue udah bisa cabut sih," jawab hyunjin.

"mantep. futsalan lagi lah kita."

"siap, bos."

"yaelah, woo. anak orang baru sembuh masa udah diajakin futsal, pingsan lo yang gotong, ya!" ujar seungmin dengan nada ketus. fokusnya sudah tidak lagi ke ponselnya, melainkan menatap hyunjin dan sunwoo bergantian. tanda ia tidak terima jika hyunjin diajak bermain futsal bersama sunwoo.

seungmin memelototi kakaknya yang sedang terkekeh itu, hyunjin juga. bukannya sadar kalau dia masih perlu istirahat, eh malah mengiyakan ajakan sunwoo.

"ih, aku kan udah lama gak sparing sama anak kelas kamu," rengek hyunjin kepada seungmin.

seungmin hanya memutar bola matanya malas dan sunwoo terbahak melihat betapa menggelikannya perilaku hyunjin barusan.

"ngomong gitu, tau-tau lu sendiri min yang ngegotong hyunjin." balas sunwoo.

hyunjin terbahak melihat seungmin yang menjadi salah tingkah.

"wah, sialan lo, woo. jangan buka kartu dong????" rutuk seungmin.

"kamu gak buka kartu, aku juga udah tau kok. hihi." ucap hyunjin sambil terkekeh.

sekarang giliran sunwoo yang tertawa, ia menatap seungmin dengan tatapan rasakan-lo-kim-seungmin. seungmin sudah ancang-ancang ingin melempari sunwoo dengan ponselnya. namun, tentu tidak jadi, kalau seungmin melakukannya yang ada bisa dimarahi bunda, dong.

"ah, kamu mah. kok bisa tau, sih. pasti haechan dan kawan-kawan yang ngasih tau, ya?"

"nggak. aku tau sendiri kok." jawab hyunjin yakin. membuat seungmin mengernyitkan alisnya, bingung.

"tau darimana? senior kamu?" tanya seungmin lagi masih penasaran.

bagaimana tidak penasaran, 'kan setiap seungmin menggotong tubuh kekasihnya itu, hyunjin pasti selalu dalam keadaan pingsan. tentu saja hyunjin tidak tahu kalau seungmin yang ikut membantu menggotong, kan?

"bukan." jawab hyunjin singkat.

"terus?"

"aku kan cenayang."

sakit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang