💊 tujuh

2.6K 379 18
                                    

setelah menempuh perjalanan selama sekitar lima belas menit, akhirnya dua bersaudara tidak identik kim tersebut dengan selamat sampai di rumah. seperti biasa kalau pulang sekolah, sunwoo lah yang akan mengendarai motor dan seungmin yang tinggal duduk manis di belakangnya.

kalau seungmin dan hyunjin tidak sedang marahan, tentu saja yang kebagian tugas mengantar-jemput seungmin berpindah tangan menjadi tugas hyunjin. padahal seungmin selalu bilang untuk tidak usah repot-repot. ia kan bisa menggunakan kendaraan umum sendiri. kenapa harus menggunakan kendaraan umum? kalau kata sunwoo sih, seungmin masih dilarang untuk mengendarai motor sendiri karena belum lancar alasannya.

berbicara tentang hyunjin, seungmin mendadak kangen pada pemuda itu. seungmin benar-benar sudah lost contact dengan kekasihnya sejak saat pesan terakhirnya yang sudah seminggu lalu belum hyunjin balas sampai detik ini. setahu seungmin, hyunjin tidak akan pernah mendiamkan dirinya selama ini, mana lagi latihan pengibaran kan juga sudah selesai sejak lama, tentu hyunjin tidak sibuk, kan?





atau jangan-jangan hyunjin malah sudah memutuskan hubungan mereka berdua secara sepihak?

seungmin sedikit panik memikirkan hal ini. mungkin ini saatnya ia harus berbaikan dengan hyunjin. iya, berbaikan, malam ini juga. mumpung sekarang malam jumat dan seungmin tidak disibuki dengan kegiatan belajar.

seungmin membuka pintu rumah mereka yang masih terkunci sedangkan sunwoo masih memarkirkan motornya di garasi. ternyata bunda dan ayahnya belum kunjung pulang karena keadaan rumah yang masih gelap padahal seungmin dan sunwoo pulang sudah sangat telat dua jam daripada biasanya.

"min, bunda jangan-jangan lembur lagi?" tanya sunwoo seraya melepas tas dari bahunya menaruhnya sembarang di sofa ruang tamu. membuat seungmin melototi sunwoo yang sudah seenak jidat menaruh tasnya secara sembarang.

sunwoo kemudian langsung melengos begitu saja ke dapur tak mempedulikan pelototan seungmin. ia sangat lelah hari ini. ia butuh tidur. tidur seminggu kalau bisa.

sama halnya dengan seungmin, ia juga sangat lelah hari ini. seminggu belakangan ini seungmin dan sunwoo mendapati banyaknya tugas individu lalu ditambah tugas kelompok belum lagi ulangan-ulangan yang akan segera menghampirinya di minggu besoknya lagi.

seungmin pergi menuju ke kamarnya untuk mengambil handuk, ia langsung mandi saat itu juga demi menghilangkan rasa lengket akibat keringat di tubuhnya. lain lagi dengan sunwoo, pemuda yang berstatus sebagai kakak beda lima bulannya seungmin sekarang malah enak-enakan tiduran di lantai sembari minum sekotak susu yang mereka beli tadi di minimarket.

×××

akhirnya seungmin dan sunwoo sama-sama sudah wangi dan terbebaskan dari bau keringat yang menempel di tubuh mereka. walau sebelumnya seungmin harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menghadapi sunwoo yang malas untuk mandi itu.

mereka berdua tengah asyik menonton film di televisi yang disambungkan dari laptop milik seungmin. ia sudah mengunduh film-film dari internet yang sekiranya akan ia tonton apabila ia sedang tidak belajar.

"min, udah cek grup angkatan?" tanya sunwoo sibuk scrolling di ponselnya. seungmin tidak menoleh masih asyik menonton, tetapi ia menggeleng untuk memberi jawaban untuk sunwoo.

"kayanya lo harus tau deh." tambahnya lagi.

"emang ada apaan? gue males ngecek grup angkatan, berisik." timpal seungmin masih menatap layar televisi di depannya.

"pertanyaan lo dari kemaren-kemaren tentang gamasuknya hyunjin kenapa, terjawab deh itu di grup."

mendengar kata "hyunjin" otomatis seungmin menoleh ke arah sunwoo. tanpa aba-aba seungmin langsung bangun dari duduknya dan lari ke arah kamarnya untuk mengambil ponsel lalu kembali ke ruang tengah dan duduk di samping sunwoo. membuka aplikasi sebuah chatting online, membuka grup angkatan dan membacanya seksama.





"woo..... hyunjin sakit... terus dirawat?" tanya seungmin dengan nada bergetar.

sunwoo menengok ke arah seungmin, mendapati adiknya itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca. dengan sigap sunwoo mendekat ke arah seungmin lalu memberikan adiknya itu sebuah pelukan.

seungmin sedikit terisak, benar ternyata kekhawatirannya memang terbukti. ia menyesal kenapa baru sekarang ia mengetahui bahwa hyunjin sedang di rawat.

"woo, gue jahat banget gak sih. di saat hyunjin sakit terus dirawat, gue gabisa ada di sampingnya dia." gumam seungmin, matanya memerah akibat beberapa tetesan air mata yang jatuh.

mereka sudah melepaskan pelukannya, berganti sunwoo yang memberikan usapan di bahu seungmin.

"udah lo gak salah, kan dari kemaren lo sibuk belajar. ya, mungkin hyunjin tau kalo lo lagi gak pengen diganggu jadi mungkin dia nunggu waktu yang tepat untuk hubungin lo."

sunwoo tetap meyakinkan seungmin untuk tidak perlu terlalu menyalahi dirinya. sunwoo juga tidak menyangka kalau akhirnya semua kekhawatiran seungmin ternyata tidak salah.

kuat juga ya ternyata ikatan batin mereka, batin sunwoo.

masih dengan mata yang basah, seungmin terdiam. bingung ingin bertindak apa.

"gimana? mau gue anterin jenguk hyunjin?" tawar sunwoo yang sudah berdiri dari duduknya.

seungmin mendongak untuk melihat sunwoo, ini betulan kan? seungmin kan hapal kebiasaan sunwoo yang kalau sudah malam dan sudah di rumah pasti malas untuk berpergian.

"ck, demi lo biar gak galauin hyunjin mulu. ayo, buruan keburu gue berubah pikiran nih."









to be continued.

side note:
aku ingin strayboyz berinteraksi lebih banyak lagi :"(

sakit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang