💊 sepuluh

2.5K 328 12
                                    

sabtu siang ini, kamar rawat inap hyunjin kebetulan sejak dari pagi kedatangan banyak tamu. mulai dari tetangga mamanya, teman-teman sekolah menengah atasnya, teman sesama petugas pengibar kemarin, sampai para sohib-sohibnya hyunjin yang masih setia menunggu dan tidak lupa menganggu seungmin yang sudah berbaikan dengan hyunjin.

"ahelah, lo pada ribut banget gue pusing tau gak." keluh hyunjin sembari memegangi kepalanya. sedikit sebal melihat seungmin malah asyik mengobrol dengan haechan, jeno, hyunjoon dan jinyoung. pemuda itu sepertinya sedang dilupakan.

"halah-halah bilang aja lu pengen ngusir kita terus berduaan sama seungmin, kan. ngaku lo!" ujar jinyoung dengan nadanya meledek yang lain juga mengangguk.

"emang!" balas hyunjin jujur.

"ck, padahal daritadi malem udah enak tuh berduaan doang sama seungmin. eh ini curut-curut malah ngerusuh." tambah hyunjin yang sedetik kemudian ia menutup mulutnya cepat. lupa, kalau ia tidak perlu menceritakan bagian seungmin menginap disini tadi malam.





"APA??!!"

keempat pemuda itu berteriak, membuat hyunjin menutup telinganya. seungmin? jangan ditanya. ia tentu saja sudah bersiap-siap untuk menyentil mulut ember milik hwang hyunjin. teman-teman tolong ingatkan seungmin nanti, ya.

"beneran, min?" tanya hyunjoon penasaran.

"tadi lo cerita ke kita katanya lo disini dari pagi." timpal jeno juga.

"lo... gak ngapa-ngapainkan?" tanya haechan dengan memasang muka sehoror mungkin.

seungmin menghela nafasnya, "iya hehe... gue malu lah kalo gue bilang nginep disini. ah, gila kali, chan. gak lah emang mau ngapain, sih!"

seungmin jadi malu sendiri gara-gara pertanyaan haechan tadi. pertanyaannya terlalu ambigu. matanya tiba-tiba mengarah ke hyunjin yang lagi terkekeh disana. membuat seungmin ingin menjambak rambutnya saat itu juga.

"hm, enak juga ya sakit gitu sambil diurusin pacar." sahut haechan tiba-tiba.

"enak dooong," balas hyunjin dengan nada meledek, tidak lupa sekalian menjulurkan lidahnya. belum saja hyunjin kena sleding haechan.

"lagian segala menganut long distance relationship sih lo," timpal seungmin, membuat yang lain terkekeh.

"ya... masa kak mark mau kuliah gue larang, emang gue emaknya apa!"

"tapi gapapa sih, kalo emang beneran sayang mah ldr juga pasti dijabanin, ya gak, chan?" 






"min," panggil hyunjin.

seungmin menoleh, "mau makan jeruk... tolong kupasin..." pinta hyunjin.

seungmin kemudian bangkit dari sofa dan berjalan menuju nakas, membuka buah-buahan yang semalam ia bawa. seungmin mengambil dua jeruk untuk hyunjin. dengan telaten ia mengupasi jeruk itu agar hyunjin bisa langsung memakannya. setelah selesai, ia menyodorkan jeruk yang terlihat segar itu kepada hyunjin.

"suapin....." pinta hyunjin lagi dengan nada sok menggemaskan yang dibuat-buat.

hyunjin berasa lupa kalau daritadi masih ada keempat temannya yang melihat gerak-geriknya. keempat temannya tersebut sepertinya sebentar lagi akan menge-

"gaes... pulang yok... pada gak mau jadi obat nyamuk, kan?"

"yah udah deh yang lain mah ngontrak aja,"

--luh melihat pemandangan suap-menyuap macam di depannya.

×××

"jin, mama kamu kok belom kesini?" tanya seungmin ya sedang mengupasi apel untuk hyunjin. padahal, hyunjin sudah diberi makanan yang diantarkan perawat tadi. tapi, kelihatannya anak itu belum kunjung kenyang.

keempat sahabat hyunjin sudah pulang sejak sejam yang lalu meninggalkan hyunjin dan seungmin berdua, membuat kamar rawat hyunjin kembali hening dan sepi, akibat tidak ada yang merusuh lagi.

"mama, aaaa, tadi--" belum selesai menjawab, tangan milik hyunjin malah sudah di tepuk duluan dengan tangan seungmin.

"kunyah dulu!" perintah seungmin, hyunjin mematuhinya. mengunyah jeruknya itu lalu kembali berbicara.


"hehe, tadi mama nelfon aku katanya kesininya sore. masih nemenin papa aku di kantor." jawab hyunjin sembari menyengir.

seungmin kembali menyuapkan apel ke mulutnya hyunjin. kemudian mengambil satu potong dan menyuapkan ke dirinya sendiri juga.

"dari kemaren banyak ulangan, ya?" tanya hyunjin.

"kalo di kelas aku sih iya. gatau kalo kelas kamu. minggu besok aja masih beberapa pelajaran lagi yang dikasih ulangan harian. capek aku." keluh seungmin sambil mengerucutkan bibirnya.

hyunjin kemudian merentangkan tangannya berpose seperti orang ingin memeluk. seungmin hanya melihatnya bingung, mau apa lagi sih ini hyunjin.

"ututu~ sini lah peluk dulu." tawar hyunjin masih merentangkan tangannya di hadapan seungmin.

seungmin ragu, tetapi akhirnya ia tetap memilih untuk membalas pelukan hyunjin. terdengar degup jantung hyunjin mampu memberikan rasa nyaman untuk seungmin yang seketika menjalar begitu saja ke dalam raganya yang akhir-akhir ini memang selalu merasa letih. seungmin tidak menyangka, hanya dengan pelukan seperti ini rasanya beban yang ia pikul selama ini menghilang entah kemana.

hyunjin lalu membawa tangannya untuk mengusap perlahan kepala seungmin. hyunjin juga sangat rindu memeluk seungmin yang sempat jauh dari dirinya. dari jarak sedekat ini juga, hyunjin dapat mencium aroma sampo yang biasa seungmin pakai, aroma yang hyunjin juga sangat rindukan. hyunjin senang ia dapat kembali ke tempat "favorit"nya.

"semangat ya, min-min. aku juga gatau bakal sampe kapan dirawat.. tapi aku pasti bakal nyemangatin kamu, kok! ya, walau paling cuma lewat handphone sih hehe." bisik hyunjin yang membuat seungmin tersenyum di pelukannya.

mereka akhirnya melepaskan pelukannya dan melayangkan senyum terhadap satu sama lain.

"makasih ya, jin. kamu juga buruan sembuh nanti tugasnya numpuk, lho." ujar seungmin. hyunjin mengangguk lalu menghela nafasnya.

"yah jangan diingetin tugas numpuknya dong,"



to be continued.

sakit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang