mengapa ada perpisahan

866 5 0
                                    

Ada Pertemuan, Ada Perpisahan

By Muhammad Abduh Tuasikal, MSc - March 3, 2013 25 6

Di mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. That’s life. Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And that’s more about life.

Di dalam hidup, banyak orang yang datang dan pergi

Allah telah menjumpakan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan takdir

Mereka pun datang silih berganti

Ada yang melintas dalam segmen singkat, namun membekas di hati.

Ada yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya

Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati.

Ada yang datang pergi begitu saja seolah tak pernah ada.

Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan kepingan puzzle

yang saling melengkapi dan membentuk sebuah gambaran kehidupan

Maka sudah fitrah, bila ada pertemuan pasti ada perpisahan..

Di mana ada awal, pasti akan ada akhir.

Akhir sebuah perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya,,,

Sebuah perpisahan,  ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baru…  well, That’s life must be

Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And that’s more about life.

Kalau kita tidak bisa berjumpa lagi di dunia, moga Allah mengumpulkan kita di jannah (surga).

Semoga kita teringat akan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan mengenai tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain dari-Nya. Di antara golongan tersebut adalah,

وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ

“Dua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta karena Allah.” (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)

Orang yang mencinta akan dikumpulkan bersama orang yang dicinta di akhirat kelak.

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Kalau begitu engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639)

Yang kami harap, moga persaudaraan kita tidak hanya di dunia, namun berakhir pula di jannah. Di dunia -selama hidup- moga kita saling menghendaki kebaikan satu dan lainnya.

Perpisahan adalah cara Tuhan memberikan jeda. Memberi kesempatan kepada masing-masing kita untuk membaca diri, menyelami hati kita sendiri.

Perpisahan selalu mampu menciptakan sebuah ruang dengan tiba-tiba. Menjadi ada begitu saja, seketika penuh sesak oleh berbagai rasa; kesedihan, kehilangan, pengandaian, penyesalan, dan tentu saja, rindu.

Rindu yang menyesakkan. Begitu sesak hingga tiap tarikan napas menjadi sangat menyakitkan.

Orang bilang,  kita tak akan mampu menilai dan menyadari arti keberadaan seseorang, sampai orang itu pergi. Saat itulah, ketika seseorang telah pergi dari hidup kita, barulah kita akan merasakan, betapa berartinya dia bagi kita.

Betapa kita tak bisa terbiasa tanpa dia. Betapa kita tak pernah mengantisipasi ketiadaannya.

Perpisahan selalu mampu menciptakan ruang yang terasa sesak dan menyakitkan. Sesak oleh kesedihan, sakit oleh kehilangan.

Dan kehilangan paling menyakitkan adalah perpisahan yang tak akan pernah berjumpa lagi. Ketika kita tahu, seseorang telah pergi, tak akan pernah kembali lagi, selama-lamanya.

Ketika kita menyadari,dia telah pergi tanpa mampu kita pandangi wajahnya lagi. Ketika kita bahkan tak menyadari bahwa dia akan pergi. Ketika kita belum sempat mengungkapkan isi hati. Itulah perpisahan yang paling perih, kehilangan yang paling menyayat hati.

Apa Itu Perpisahan ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang